Wednesday, November 30, 2011

Jual Motor ke Balap Domestik, Solusi Finansial di MotoGP


Komitmen Dorna Sports menjadikan MotoGP sebagai ajang balap kelas para raja yang terjangkau, memang sudah mengarah ke regulasi CRT (Claiming Rule Team). Dimana mesin produksi massal bisa ikut serta dengan berbagai kompensasi. Bahkan usai MotoGP seri Valencia (6/11) lalu, Dorna mengusulkan regulasi baru tentang pembatasan ECU (Engine Control Unit) dan RPM (Rotation Per Minute) pada MotoGP.

Tapi menurut Jeremy Burgess, regulasi tersebut sudah memprioritaskan motor CRT dan semakin jauh dari hakikat MotoGP itu sendiri. Burgess sepakat kalau Dorna ingin membuat MotoGP tidak terlampau mahal. Tapi bukan dengan cara lebih memprioritaskan CRT ketimbang motor prototipe.

“Mahalnya motor prototipe untuk semusim, memang jadi alasan utama. Tapi tidak lantas lebih mengutamakan regulasi untuk motor CRT. Prioritas CRT adalah kebijakan yang semakin menjauhkan kita dari hakikat MotoGP itu sendiri. Harga mahal adalah karena kebijakan pabrik juga, harusnya harga bisa lebih ditekan, karena biaya produksi tidak akan semahal itu. Anda pasti masih ingin melihat balap motor eksotis bukan?” tegas Burgess.

Apa yang diungkapkan Burgess ada benarnya juga. Hakikat balap MotoGP sebagai balap prototipe hingga kebijakan penurunan harga oleh manufaktur adalah hal paling penting. Tapi untuk merumuskan formula tepat, akan membutuhkan diskusi panjang dan ini  pekerjaan berat bagi pabrikan dan penyelenggara.

Burgess pun menjelaskan beberapa solusi, diantaranya membuka sekat larangan penjualan paket mesin prototipe kepada ajang balap lain di luar MotoGP. “Kelas pendatang baru, pada jaman saya menggunakan mesin Yamaha TZ250 dan 350. Motor ini juga dilombakan di ajang balap lain tingkat region di Inggris, Jerman, Italia, Amerika maupun Australia. Jadi ketika pembalap berlaga di kelas grand prix, mereka sudah punya pengalaman menggunakan motor itu,” jelas Burgess.

“Nah, sekarang MotoGP sangat elit, tidak ada lagi kejuaraan domestik menggunakan tipe motor yang pakai motor prototipe seperti di MotoGP. Hal ini terjadi ketika Dorna mengambil alih MotoGP, dan membuat aturan pabrikan tidak bisa menjual motor prototipe ke ajang balap domestik. Akhirnya harga jadi lebih mahal, karena penjualan motor sangat terbatas,” pungkas pria asal Australia itu.

Sepertinya Dorna harus memikirkan apa yang diungkapkan Burgess, dan memberikan kesempatan pada manufaktur untuk menjual paket motor balapnya untuk ajang balap domestik. Mungkin ini jalan keluar yang tepat untuk menekan biaya besar MotoGP. Sekaligus menyiapkan pembalap yang kompetitif dan siap tarung untuk ajang balap MotoGP.

Friday, November 25, 2011

Mengenal CRT

Sebagai sebuah aturan baru, banyak yang masih kurang ngeh dengan istilah CRT (Claiming Rule Teams). Sesuatu yang disebut-sebut Dorna sebagai masa depannya MotoGP. Apa sih sebenarnya CRT itu? Nah untuk bisa tahu lebih banyak soal CRT ini, mGPm mencoba menghadirkan sebuah tulisan yang diadaptasi dari sebuah artikel di situs MotoMatters. Dibuat dalam bentuk tanya jawab. Semoga bisa bermanfaat.

Apa itu CRT?
Suter BMW Laglisse 300x199 Mengenal CRT Lebih DekatCRT adalah singkatan dari Claiming Rule Teams, dan merupakan kategori baru di kelas MotoGP. Mereka akan berjalan bersama tim pabrik normal dan tim satelit MotoGP (sekarang resmi diklasifikasikan sebagai “factory prototypes” terlepas dari apakah mereka sedang berjalan dalam sebuah tim pabrik atau tim satelit), dan tunduk pada aturan yang sedikit berbeda.

Apa perbedaan aturan antara CRT dan prototipe pabrik?
CRT diperbolehkan menggunakan bahan bakar lebih banyak dan jumlah mesin yang lebih banyak: sementara prototipe pabrik akan memiliki 21 liter bahan bakar dan diizinkan untuk menggunakan 6 mesin di 2012 (sama seperti tahun 2011), entri CRT akan diberikan 24 liter bahan bakar dan memiliki 12 mesin untuk musim 2012. Karena keunggulan ini, produsen yang ada (Honda, Yamaha atau Ducati) akan diizinkan untuk mengklaim mesin dari CRT.

Apa artinya “mengklaim mesin” dan bagaimana cara kerjanya?
Jika produsen ingin mendapatkan mesin dari sebuah CRT, mereka dapat membayar € 20.000 (mesin + gearbox atau 15.000 untuk mesin tanpa gearbox) untuk membawa motor meluncur ke garasi inspeksi teknis MotoGP setelah race, dimana mekanik CRT akan membuka mesin dari motor dan menyerahkannya ke pabrik. Untuk menghindari mesin yang diklaim terlalu sering, produsen masing-masing hanya dapat mengklaim 1 mesin dari CRT dan tidak lebih dari 4 mesin dapat diklaim dari masing-masing CRT selama semusim. CRT yang mesinnya telah “hangus” karena diklaim akan diberikan mesin tambahan dari 12 yang dialokasikan untuk satu musim.
Masih ada beberapa rincian yang menjadi bahan diskusi tentang aturan mengklaim ini. Pada kenyataannya, sepertinya tidak mungkin pabrikan akan mengklaim mesin. Karena itu bisa berarti mereka takut dikalahkan oleh motor berbiaya lebih kecil dari motor mereka. Aturan ini ditempatkan hanya sebagai ancaman, untuk mencegah pabrik-pabrik lain memberikan mesin dengan dukungan penuh pabrik tetapi berkedok CRT.

Siapa yang memutuskan mana tim CRT dan mana yang menjalankan tim prototipe pabrik?
Tim harus mendaftar untuk masuk sebagai CRT kepada IRTA, yang mengevaluasi entri grid Grand Prix di semua kelas. Sebuah aplikasi sebagai CRT akan dinilai oleh Komisi Grand Prix (Grand Prix Commision/GPC), badan yang membuat aturan MotoGP yang terdiri dari MSMA (mewakili produsen), IRTA (mewakili tim), Dorna (mewakili penyelenggara) dan FIM (mewakili badan sanksi dan federasi internasional). Keempat anggota GPC harus setuju dengan suara bulat untuk menerima tim sebagai entri CRT, dengan tanpa ada perbedaan pendapat.

Bagaimana GPC memutuskan apakah sebuah entri CRT atau tidak?
GPC akan menilai apakah mereka percaya tim memiliki dukungan dari pabrik dan akan balap dengan mesin yang dikembangkan, dikelola dan disediakan oleh produsen, bukan mesin yang dikelola oleh tim private itu sendiri. Keputusan akan didasarkan tidak begitu banyak pada motor tetapi lebih kepada unsur dukungan dan pembiayaan motor.
de Puniet Aprilia 300x204 Mengenal CRT Lebih DekatProses pengambilan keputusan yang terbaik diilustrasikan dengan contoh. Tim Aspar telah diterima sebagai entri CRT, dan sepertinya akan menggunakan mesin Aprilia RSV4 yang disewa dari Aprilia. Aspar masih entri CRT, karena ia akan mengelola motor secara independen, hanya mengembalikan mesin untuk Aprilia bila waktunya untuk pemeliharaan. Sebuah tim satelit, di sisi lain, tidak dapat melakukan apapun pada motornya selain mengeluarkan dan mempersiapkannya untuk balap. Setiap motor dilengkapi dengan dua insinyur pabrik yang menjalankan mesin dan elektronik. Tim-tim dilarang untuk mengelola elektronik mereka sendiri, harus melakukannya melalui para insinyur pabrik.
Namun, jika sebuah tim baru dijalankan oleh direktur teknis Aprilia Gigi Dall’Igna dengan motor yang sama, yang didanai oleh Aprilia dan balap dalam warna Aprilia, mereka tidak akan diterima sebagai entri CRT, tetapi sebagai prototipe pabrik. Kehadiran Dall’Igna di tim cukup untuk membuktikan bahwa tim sedang dijalankan oleh Aprilia, bukan tim private.
Di sisi lain, jika sebuah tim swasta membeli Honda RC213V dari HRC – meski merupakan sesuatu yang hampir mustahil, karena motor tidak untuk dijual kepada siapa pun, tapi sebagai ilustrasi jika hal itu terjadi – dan bisa membuktikan bahwa itu dimaksudkan untuk menjalankan RC213V tanpa gangguan atau keterlibatan dari Honda, maka mereka bisa diterima sebagai CRT.
Apakah mesin CRT harus menggunakan mesin produksi?
Tidak ada dalam aturan tentang jenis mesin yang harus digunakan oleh CRT. Tidak ada apapun dalam aturan yang secara eksplisit membedakan sepeda motor balap CRT dari prototipe pabrik, selain tunjangan bahan bakar lebih besar 24 liter, bukan 21. Aturan hanya menyatakan bahwa mesin MotoGP harus “prototipe”.
Masalahnya adalah, definisi dari kata “prototipe”. Dan sepeda motor pada kenyataannya terdiri dari bukan hanya mesin saja.
Perbandingan terdekat bisa dilihat pada kelas Moto2, dimana chassis harus prototipe, desain dan konstruksi dibebaskan sesuai batasan Peraturan Teknis FIM Grand Prix. Frame utama, swingarm, tangki bahan bakar, jok dan fairing/bodywork dari sepeda motor non-prototipe tidak dapat digunakan.
Pada kenyataannya, penggunaan chassis produksi hampir pasti menjadi poin yang diperdebatkan. Sebuah chassis yang dirancang untuk digunakan pada jalan umum, atau untuk digunakan dengan ban lembut Pirelli yang digunakan di World Superbike tidak akan bekerja dengan beban yang lebih tinggi yang dihasilkan dan dibutuhkan oleh spesifikasi rock-solid ban Bridgestone yang digunakan di MotoGP. Chassis tidak akan cukup bekerja, dan membutuhkan desain yang berbeda.

Modifikasi mesin apa saja yang diperbolehkan untuk motor CRT?
Seperti yang disebutkan di atas, tidak ada dalam buku aturan tentang mesin, selain harus memiliki maksimal 4 silinder dan maksimum bore up (pembesaran diameter silinder) 81mm. Ada beberapa ketentuan tentang bahan-bahan yang dapat digunakan pada mesin MotoGP, tapi pada dasarnya tidak ada batas pada apa yang dapat dilakukan untuk mesin. Claiming Rule Teams bebas untuk melakukan apapun yang mereka inginkan pada mesin mereka.
Apakah WCM memenuhi syarat sebagai CRT dengan motor mereka yang berbasis Yamaha R1? Apakah Tim KR memenuhi syarat sebagai CRT dengan KR211V dan KR212V mereka?
Peter Clifford sekarang dianggap sebagai seorang visioner dan godfather dari Claiming Rule Teams – label yang dia sendiri sangat menolaknya. WCM itu berlaku sebagai motor CRT bahkan sebelum istilah itu ditemukan dan tidak diragukan lagi menginspirasi dan mengarahkan setidaknya beberapa pemikiran yang memicu munculnya aturan CRT.
WCM adalah chassis kustom, dibangun oleh Harris, yang mengandung sebuah mesin Yamaha R1. Internal benar-benar diubah – dalam sebuah wawancara, Clifford pernah mengatakan bahwa satu-satunya bagian yang tersisa dari mesin asli hanyalah lubang untuk baut mounting mesin – dan hanya dimensi mesin yang digunakan sebagai dasar oleh Harris untuk membangun frame. Tidak ada keraguan sama sekali bahwa WCM, jika itu akan dimasukkan untuk 2012, akan diterima sebagai mesin CRT.
Motor KR sedikit lebih rumit. V5 adalah ilegal untuk MotoGP 2012, kesampingkan KR211V berdasarkan mesin, KR212V – motor yang diproduksi oleh Tim KR di tahun 2007, menggunakan Honda 800cc V4 – akan memenuhi syarat untuk pengajuan, tapi apakah itu akan diterima sebagai entri CRT sangat terbuka untuk diperdebatkan.
Kenny Roberts dan timnya menyewa mesin RC212V dari Honda. Mesin dikelola dan dipelihara oleh personel HRC. Tim KR hanya diberi dimensi mesin untuk membangun chassis serta beberapa petunjuk untuk membantu membuat chassis lebih kompetitif. Jelas, tujuan tim ini adalah untuk berjalan secara independen dari Honda, motor dibangun dan dikembangkan sendiri. Namun, penyewaan mesin prototipe pabrik, lengkap dengan insinyur HRC – suatu kondisi yang dikenakan oleh Honda untuk sewa mesin – tampaknya menunjuk lebih ke arah keterlibatan pabrik dari pembangunan privateer. Sampai saat seperti itu terjadi, akan sulit untuk menilai.

Apakah motor CRT akan kompetitif melawan prototipe pabrik?
Silva Rossi 300x188 Mengenal CRT Lebih DekatPara produsen sangat concern tentang tiga liter ekstra bahan bakar yang dimiliki oleh motor CRT, yang seharusnya memungkinkan untuk membuat tenaga motor lebih mudah dikelola tanpa paket elektronik besar-besaran yang sangat mahal.
Namun ini tidak berarti bahwa Casey Stoner perlu takut akan kehilangan plate #1 dari rider CRT dalam waktu dekat. The real factory bikes – Repsol Honda, Yamaha Factory dan Ducati – selalu akan berada di luar jangkauan mesin CRT. Hanya pabrikan yang mampu membayar gaji empat Alien (Valentino Rossi, Casey Stoner, Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo) untuk siap diperintah, dan sebagai akibatnya, hanya tim pabrik yang akan memiliki kesempatan untuk memenangkan kejuaraan dunia MotoGP, apa pun aturannya.
Tapi itu bukan poin aturan CRT. Claiming Rule Teams dimaksudkan untuk menggantikan tim satelit dan membuatnya lebih terjangkau bagi tim untuk balapan di seri MotoGP. Dengan motor CRT biaya diharapkan sekitar 1 juta euro per musim, CRT bisa menurunkan dua motor seharga sewa satu Yamaha, itupun jika mereka bisa membujuk Yamaha untuk menyewakan motor mereka karena hak istimewa ini diberikan hanya kepada bos Tech 3 Herve Poncharal. Untuk harga Honda RC213V-spec pabrik – kisaran 4,5 juta euro – Tim Claiming Rule bisa menurunkan dua mesin CRT dan membayar pembalap, mekanik serta memangkas besar-besaran anggaran tahunan mereka.
Untuk alasan ini, Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna Sports) memutuskan ia tidak akan mensubsidi tim yang memilih untuk menjalankan mesin-mesin satelit pada tahun 2013, secara efektif ini akan memaksa tim private untuk beralih ke status CRT. Meskipun ada keluhan tentang hal ini, Ezpeleta merasa tidak menghalangi tim untuk menyewa motor dari pabrikan. Sebagai penyelenggara, ia memiliki dana untuk mendukung tim atas kebijakannya sendiri dan sepertinya telah menjadi semakin jelas bahwa selama era 800cc uang yang telah dihasilkan sebagai pendapatan sebagian besar telah hilang ke dalam pundi-pundi pabrikan.
Dan biaya sewa prototipe pabrik telah meningkat, sehingga grid telah menyusut, berarti Ezpeleta telah menghabiskan lebih banyak uang yang pada akhirnya justru memberikan nilai kurang dan kurang untuk pelanggannya: para fans, baik di track dan yang duduk di rumah menonton di TV. Dia bebas untuk menghentikan pendanaan tim yang memilih untuk menjalankan motor satelit, sama seperti tim-tim bebas untuk mencoba meningkatkan sponsor yang diperlukan untuk membayar biaya sewa penuh prototipe pabrik dari produsen.

Mengapa aturan CRT diperlukan?
Biaya balap pabrik prototipe telah menjadi tidak berkelanjutan. Biaya sewa mesin satelit telah meningkat selama beberapa tahun terakhir dan produsen telah menolak semua upaya lain untuk pemotongan biaya. Permintaan dari Dorna, FIM dan IRTA untuk menyewakan mesin sendiri berhadapan dengan resistensi dan kemudian ditawarkan dengan biaya yang bukan pilihan yang layak, sekitar 70% dari biaya sewa penuh.
Dan itu bukan hanya tim satelit yang telah terpengaruh. Biaya besar balap prototipe 800cc dengan hanya 21 liter bahan bakar pertama telah memaksa Kawasaki keluar lalu kini diikuti oleh Suzuki, meninggalkan hanya tiga produsen. Grid telah menyusut selama bertahun-tahun dan MotoGP bisa saja berakhir dengan hanya 12 motor di grid pada tahun 2012.

Apakah aturan CRT akan bekerja?
Edwards Forward Racing 300x199 Mengenal CRT Lebih DekatSetelah bertahun-tahun grid krang dari 20 pembalap, dan 18 atau kurang sejak 2008, musim 2012 sudah terlihat sepertinya memiliki 23 entri untuk MotoGP, 12 prototipe pabrik dan lainnya CRT 11 entri. Tim Aspar telah berencana melipatgandakan skuad mereka, dari Ducati Desmosedici tunggal untuk dua CRT bermesin Aprilia; tim Moto2 papan atas atas seperti Forward Racing, Speed Master dan BQR telah bergerak naik ke MotoGP, dan mantan skuad BSB dan WSBK yang sangat berpengalaman PBM (Paul Bird Motorsport) telah memasuk sebagai CRT.
Kualitas dari beberapa pembalap yang dibawa tim CRT merupakan sedikit masalah, tetapi juga mencerminkan rasa takut yang konservatif. Pembalap top yang tidak mendapat tempat di tim pabrikan memilih untuk bergabung dengan tim satelit MotoGP atau privateer WSBK, daripada mengambil risiko naik CRT.
Sikap hati-hati seperti ini cukup dimengerti: ketika grid MotoGP dirakit untuk pertama kalinya di Qatar, mesin CRT akan kalah besar-besaran, sebagian karena Qatar adalah salah satu track dengan horsepower besar yang akan mendukung prototipe pabrik, selebihnya – dan yang lebih penting karena mereka hanya memiliki beberapa bulan untuk pengembangan. Kesenjangan harus segera ditutup dengan cepat sepanjang musim berlangsung dan mesin CRT harus dapat mengkhawatirkan motor satelit.
Setelah motor CRT mulai mampu fight dengan motor satelit, maka mereka dapat dinilai sukses. Jika ternyata 1 juta euro memungkinkan untuk menciptakan sebuah motor balap yang kompetitif, maka aturan CRT akan terbukti. Langkah berikutnya adalah untuk memungkinkan mesin CRT ke balapan di tingkat nasional, menumbuhkan basis pembalap dan tim yang memiliki pengalaman dan mulai melihat entri reguler wild card di setiap seri MotoGP.
Pada musim 2013, aturan akan berubah lagi, dengan Dorna hanya mendukung finansial tim CRT, dan spec ECU dan rev limit kemungkinan akan diperkenalkan. Seperti halnya saat mesin Moto2 diperkenalkan, disambut dengan keluhan dan banyak keberatan-keberatan, dikatakan bahwa itu akan menjatuhkan citra di olahraga. Dua tahun kemudian, balapan Moto2 adalah salah satu yang paling ditunggu-tunggu di akhir pekan dan tak seorang pun meragukan kaliber Stefan Bradl, Marc Marquez dan Andrea Iannone. Ini akan memakan waktu, namun disinilah CRT berada.
Pertanyaan terakhir: Claiming Rule Teams adalah nama yang benar-benar terkesan bodoh. Tidak bisakah kita menyebutnya dengan sesuatu yang lain?
Ya kita bisa, dan pada saat mulai balapan di Qatar, ada kesempatan yang sangat baik bahwa nama akan berubah. Favorit saat ini adalah Constructor Racing Teams, karena jauh lebih jelas mengungkapkan apa sebenarnya kegunaaan dari aturan itu sementara tetap mempertahankan TLA (Three-Letter Acronym) yang digunakan dalam seluruh materi yang diterbitkan oleh FIM, Dorna dan IRTA.
Namun Dorna dan IRTA terbuka untuk menerima saran. Dan usulan juga telah dibuat untuk menyebutnya “Privateer” entries.

Thursday, November 24, 2011

Wales Siap Gelar MotoGP

Foto: Aksi pembalap MotoGP/Getty Images 
Wales bisa menjadi negara terakhir yang menjadi tuan rumah MotoGP. Hal itu terkihat dari rencana matang untuk membangun sirkuit di Wales bagian selatan.

Pembicaraan mengenai rencana Wales menggelar MotoGP, World Touring dan Superbike sudah dilakukan Forum Automobil Wales Paul Shackson. Rencananya, Wales telah menyiapkan dana hingga Rp200 juta pounds untuk pembangunan sirkuit.

“Saya bisa konfirmasi kami sangat positif mendiskusikan dengan pemerintah Wales dan Dewan Kota Wilayah Blaenau Gwent tentang pembangunan pusat otomotif di Blaenau Gwent,” ujar Shackson kepada BBC, Kamis (24/11/2011).

“Ini akan menjadi kepentingan internasional, mentranforsmasi wilayah dan memberikan ribuan pekerjaan baru,” beber Shackson.

“Secara krusial, ini tidak hanya soal fasilitas baru olahraga motor, tapi ada juga jumlah besar untuk investasi pada penelitian teknologi dan pembangunan yang menempatkan Wales Selatan sebagai sektor otomotif di Inggris Raya,” imbuhnya.

“Kami berharap diskusi ini akan segera selesai dan bisa membeberkan detailnya secara penuh,” kata Shackson lagi.

Sementara itu, dewan Blaenau Gwent memberikan dukungan penuh terhadap rencana ini. “Kami saat ini terus berdiskusi untuk melihat bagaimana kami mendukung proposal ini,” demikian pernyataan dewan Blaenau Gwent.

Tuesday, November 22, 2011

Sirkuit Misano Sudah Ganti Nama

Seperti yang sudah banyak diberitakan sebelumnya, nama Marco Simoncelli telah diabadikan sebagai nama sirkuit Misano. Kini sirkuit yang terlatak di kawasan San Marino itu bernama “Marco Simoncelli Misano Circuit”.

Marco Simoncelli Misano Circuit 2 Sirkuit Misano Sudah Ganti Nama
Bukan cuma itu, pada pintu masuk sirkuit juga dipasang sebuah tanda khusus sebagai penghormatan terhadap rider Italia yang meninggal dunia pasca kecelakaan tragis di sirkuit Sepang Malaysia, 23 Oktober lalu.
Sebuah banner besar yang memajang gambar Super Sic tengah tertawa serta melambaikan tangan di atas motor Honda RC212V. Namun ini mungkin hanya bersifat sementara karena kabarnya pihak pengelola sirkuit akan segera menggantinya dengan sebuah patung perunggu.
Marco Simoncelli Misano Circuit 1 Sirkuit Misano Sudah Ganti Nama

Monday, November 21, 2011

MotoGP Terapkan Hand Guard


Hand Guard atau Brake Lever Protection di ajang balap motor pada dasarnya selalu terlihat di tipe motor penggaruk tanah alias motorcross dan supermoto, karena memiliki setang yang cukup lebar potensi tersangkut di motor lainnya. Seiring waktu berjalan, piranti ini pun menjadi salah satu item di motor MotoGP demi alasan menjaga keamanan pembalap saat terjadi insiden di lintasan.

Cetusan ide membuat hand guard atau brake lever protection di MotoGP ditetapkan karena setang motor kerap masuk ke rantai atau tersangkut di bagian-bagian lainnya pada motor lawan saat insiden senggolan. Hal ini sangat membahayakan. Sebagian besar pembalap papan atas bahkan pernah mengalaminya. Nah, mulai musim 2012, semua kelas harus mengaplikasi pelindung tangan dan rem di setang motor tersebut.

Berbeda dengan tipe motorcross dan supermoto, di MotoGP bentuk tuas pelindungnya lebih mungil. Agar hambatan angin di motor tidak besar. Berikut pernyataan FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) yang baru-baru ini dirilis tentang penggunaan hand guard di MotoGP.

“Semua motor harus dilengkapi dengan tuas pelindung pada setang motor. Tujuannya untuk mengurangi imbas buruk insiden senggolan antar motor di MotoGP. Piranti pelindung yang benar juga bisa melindungi body motor dan terlihat jelas dari depan”.

“Piranti ini harus sangat kuat melindungi tangan pembalap. Agar tangan pembalap tidak terjepit pelindung rem jika terjadi benturan keras. Sisi teknisnya diatur penuh oleh direktur teknis MotoGP. Jika sistem pengereman dikaitkan dengan piranti lain pada motor (misalnya slot master rem), manufaktur harus mengkonfirmasikan dengan direktur teknis untuk menghindari disfungsi sistem pengereman.

Saturday, November 19, 2011

Suzuki Mundur dari MotoGP Hingga 2014


Suzuki telah mengkonfirmasi untuk mengundurkan diri dari ajang MotoGP mulai musim depan. Namun, tim pabrikan asal Jepang ini akan comeback pada tahun 2014 mendatang.

Masa depan program MotoGP dari Suzuki telah diragukan sejak beberapa bulan terakhir. Terlihat dari keputusan mereka yang hanya memakai satu motor pada MotoGP 2011.

Suzuki juga tidak mengikuti pabrikan lainnya seperti Honda, Ducati dan Yamaha yang melakukan tes motor bermesin 1.000cc yang akan dipakai mulai musim balap 2012. Kendati disebut-sebut, sebuah motor sedang dalam pengerjaan dan Suzukiakan memulai musim dengan mesin lama 800cc sebelum pindah ke mesin baru.

Kini, Suzuki resmi mengumumkan pengunduran dirinya setidaknya selama dua musim dari ajang balap motor kelas premier ini. Hal itu terpaksa dilakukan terdampak oleh krisis ekonomi global sembari mengembangkan motor yang kompetitif.

"Perusahaan Motor Suzuki telah memutuskan untuk menghentikan sementara partisipasinya di FIM Balap Motor Grand Prix MotoGP dari 2012," dalam keterangannya sebagaimana diberitakan Autosport.

"Penangguhan ini untuk mengatasi dengan situasi sulit yang utamanya disebabkan oleh resesi berkepanjangan di negara-negara maju, sebuah presiasi sejarah Yen Jepang dan bencana alam yang berulang."

"Membidik kembali ke MotoGP pada 2014, Suzuki kini akan fokus mengembangkan sebuah motor yang kompetitif dengan mesin baru untuk kelasnya."

"Suzuki akan melanjutkan kegiatan motorcross dan mendukung aktivitas balapan menggunakan motor yang diproduksi secara massal, dengan mendapatkan ijin dan kerjasama dengan pemasok alat-alat balapan."

Pembalap Suzuki 2011, Alvaro Bautista telah bergabung dengan Honda Gresini untuk balapan tahun depan. Suzuki sempat melakukan ujicoba motor dengan eks pembalap Pramac Ducati, Randy de Puniet di Valencia, pekan lalu.

Kemenangan terakhir di MotoGP yang didapat Suzuki adalah balapan basah di seri Prancis 2007 yang diukir Chris Vermeulen. Sedangkan titel juara Suzuki terakhir kali dipersembahkan Kenny Roberts Jr pada tahun 2000.

Regulasi MotoGP 2012: Test Dengan Pembalap Resmi Tak Lagi Dibatasi

Valentino Rossi dan tim Ducati sempat protes keras terhadap pembatasan jadwal uji coba bersama pembalap resmi. Menurut mereka, dengan pembatasan tersebut, biaya yang harus dikeluarkan pabrikan/produsen (yang menjadi tujuan pembatasan) bukannya justru menurun tapi malah membengkak dengan hasil yang diperoleh sangat tidak sepadan.
FIM logo 300x147 Regulasi MotoGP 2012: Test Dengan Pembalap Resmi Tak Lagi DibatasiDengan terbatasnya jadwal pengujian bersama rider resmi (race rider), produsen mesti lebih sering melakukan uji coba dengan test rider yang kecepatannya di track sangat jauh dibandingkan pembalap yang masih berlaga. Sementara biaya sewa sirkuit tidak pernah diturunkan. Kesimpulannya, pabrikan tetap harus mengeluarkan dana banyak untuk menyewa pembalap test dan sirkuit dengan umpan balik yang didapat tidak setara jika test dilakukan bersama race rider meski dengan jadwal yang lebih jarang.
Oleh karena itulah, Grand Prix Commission (GPC) yang terdiri dari Carmelo Ezpeleta (Dorna, Ketua), Ignacio Verneda (FIM Direktur Eksekutif, Sport), Hervé Poncharal (IRTA) dan Takanao Tsubouchi (MSMA) bertemu selama putaran final Kejuaraan Dunia  MotoGP 2012. Pertemuan yang juga dihadiri oleh Javier Alonso (Dorna) dan Paul Butler (Sekretaris rapat) telah memodifikasi dan menambahkan beberapa aturan lagi untuk musim 2012 mendatang.
Dengan aturan baru ini produsen dapat melakukan private test sebanyak yang mereka mau dengan pembalap manapun asalkan tidak melebihi alokasi ban yang disediakan oleh pemasok ban resmi MotoGP. Rincian akhir akan dikonfirmasikan pada pertemuan GPC berikutnya di bulan Desember. Juga disepakati bahwa produsen dapat menggunakan pembalap apapun untuk menyelesaikan program test tahun 2011 mereka selama November 2011.
Komisi juga menambahkan aturan baru yang melibatkan isu-isu keamanan dan secara khusus menyatakan bahwa semua motor GP harus dilengkapi dengan brake lever protection.
Proteksi tuas rem ini dimaksudkan untuk melindungi stang tuas rem jika tanpa sengaja diaktifkan saat terjadi tabrakan dengan motor lain. Proteksi mencakup perluasan fairing yang cukup untuk menutupi tuas rem, seperti saat dilihat dari depan.
Selain itu ada juga perubahan berat minimal untuk ketiga kelas:
- Moto3: motor dan pembalap: 148kg
- Moto2: motor: 140kg
- MotoGP: sampai dengan 800cc – motor: 150kg; 801-1000cc – motor: 153kg

Thursday, November 17, 2011

Ezpeleta Anggap Manufaktur Tidak Konsisten


MSMA (Motor Sports Manufacturer Association) adalah lembaga yang paling dipercaya penyelenggara MotoGP, Dorna Sports (promotor MotoGP) dan FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) untuk menekan penggunaan biaya besar di MotoGP. Tapi nyatanya hingga sekarang, setiap tim malah harus menambah dana jika ingin tetap mendapat support dari tim pabrikan.

Contoh yang paling dekat adalah tim Honda Gresini. Mau tidak mau, tim asal Italia itu hanya bisa menurunkan satu motor dibawah regulasi CRT (Claiming Rule Team) karena mereka tidak sanggup membeli dua motor prototipe dengan spek pabrikan sekaligus. Opsi lain adalah membeli motor CRT dan memaksimalkannya ketimbang membeli motor dengan spek tim satelit.

Hal tersebut dinilai Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports sebagai tindakan tidak konsisten dari MSMA. Padahal mereka mempunyai hak veto dalam mengusulkan regulasi baru. “Mungkin mereka mengerti tentang permasalahan di MotoGP, tapi mereka hanya memikirkan masalah komersial semata,” tutur Ezpeleta.

Saat Dorna Sports mengajukan proposal pembatasan ECU (Engine Control Unit) dan RPM (Rotation Per Minute) ke FIM, Dorna dinilai memotong kewenangan MSMA. Sebab draft usulan regulasi teknis seperti itu harusnya berasal dari MSMA bekerja sama dengan komisi Grand Prix. Belum ada konfirmasi dari MSMA tentang hal ini, namun jelas usulan Ezpeleta sudah masuk dalam agenda pembahasan FIM.

Ezpeleta juga menginginkan regulasi baru MotoGP 2013 sudah ditetapkan bulan Mei 2012 mendatang. Efek terburuknya adalah ditinggalkan tim pabrikan yang tidak ingin kehilangan gengsi motor prototipe. “Saya tidak ingin MotoGP berjalan tanpa tim pabrikan. Saya sudah berbicara pada manufaktur, dan mereka tahu masalah utamanya. Sekarang kita tinggal butuh konsistensi pemecahan masalah dari semua pihak,” terang Ezpeleta.

Pro Kontra Pembalap Pada Pembatasan ECU dan RPM



Ivan Silva pakai motor CRT dan Ben Spies pakai motor prototipe sedang tes bersama di Valencia

Ambisi Carmelo Ezpeleta sebagai CEO Dorna Sports (promotor MotoGP) untuk memberikan pembatasan ECU (Engine Control Unit) atau sistem kelistrikan dan RPM (Rotation Per Minute) alias putaran mesin pada MotoGP, jadi pro kontra di kalangan pembalap. Ada yang menganggap bahwa lama-kelamaan motor prototipe dikebiri, namun ada juga yang sepakat dengan hal tersebut

Salah satu pembalap yang tidak sepakat dengan penyempitan aturan bagi motor prototipe adalah Casey Stoner. Pembalap asal Australia itu tidak sepakat jika regulasi MotoGP lebih mendukung motor CRT (Claiming Rule Team) ketimbang MotoGP. Stoner menganggap ruang gerak pengembangan teknologi di MotoGP sudah semakin sempit, apalagi ingin menyetarakannya dengan motor prototipe.

Lebih ekstrim lagi, Stoner malah mengancam mundur jika MotoGP bukan murni balap prototipe. Tapi sayang, juara dunia itu hanya berkoar-koar tanpa menyertakan solusi. Sementara waktu terus berjalan, jika tidak ada solusi nyata untuk mengubahnya maka penggunaan dana di MotoGP akan semakin gila-gilaan.

Lain lagi halnya dengan Jorge Lorenzo, sang juara dunia MotoGP 2010. Ia sangat sepakat jika reduksi kecepatan MotoGP dikurangi agar bisa sepadan dengan motor tim CRT. Lorenzo paham betul akan kondisi kesulitan perekonomian global yang berimbas pada manufaktur di MotoGP, makanya ia siap mendukung kebijakan baru pelaksanaan MotoGP.

“MotoGP tidak bisa terlepas dari penggunaan biaya besar. Apalagi dalam kondisi krisis ekonomi. Berlakunya regulasi CRT memungkinkan pihak sponsorship kembali ke ajang balap motor paling bergengsi ini dengan investasi yang tidak terlalu besar,” ujar Lorenzo.

Tentang pembatasan tenaga MotoGP, Lorenzo menilai sudah sepantasnya dilakukan. Dari sisi safety, jatuh pada kecepatan yang lebih tinggi biasanya akan disertai dengan resiko yang besar pula. Tapi sekarang Lorenzo mengaku tidak punya pilihan lain. Semua pembalap harus berrani memaksimalkan performa terbaik motor, jika memiliki ambisi untuk menang.

Sementara Ben Spies, sepertinya tidak mau ambil pusing pada pembatasan aplikasi teknologi pada motor prototipe. Ia hanya ingin terus menjalani karir sebagai pembalap di MotoGP. Pembalap top lain yang mendukung CRT dan ingin membantu pengembangannya adalah Colin Edwards. Ia adalah pembalap ternama pertama yang resmi membalap untuk tim CRT.

ECU dan RPM Motor Prototipe Harus Dibatasi



Diluncurkannya regulasi CRT (Claiming Rule Team) untuk MotoGP 2012, untuk sementara memang jadi solusi bagi tim-tim yang hanya mempunyai dana kecil berkiprah di MotoGP. Tapi masalah lainnya adalah ketidakmampuan motor CRT menyaingi performa motor prototipe.

Melihat persaingan yang tidak akan pernah terjadi antara motor prototipe dengan CRT, Carmelo Ezpeleta sebagai CEO Dorna Sports (promotor MotoGP) pun mengajukan proposal baru untuk MotoGP musim 2013. Dalam proposal ke FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) baru-baru ini, Ezpeleta meminta agar ada pembatasan ECU (Engine Control Unit) atau kelistrikan dan RPM (Rotation Per Minute) alias  putaran mesin.

Alasan Ezpeleta mengajukan proposal pembatasan tersebut (belum ada detail), agar performa antara motor prototipe dengan motor CRT tidak terlalu jauh berbeda. Jika ini tidak dibatasi, maka motor CRT tidak akan pernah bisa bersaing dengan motor prototipe. “Motor CRT tidak akan pernah bersaing dengan motor prototipe jika regulasi tidak berubah,” jelas Ezpeleta.

“Tahun 2013 nanti, saya ingin motor CRT bisa memberikan perlawanan kepada motor prototipe. Makanya kami melakukan pembatasan agar gap antara kedua tipe ini tidak jomplang. Motor prototipe memang akan selalu lebih kencang, tapi jika pembalap di tim CRT bisa memberikan sedikit perlawanan di barisan tengah akan lebih baik,” tambah Ezpeleta.

Saat ini pembatasan part mesin seperti maksimal bore hingga 81 milimeter, masih belum cukup. Hasilnya bisa dilihat pada beberapa sesi tes MotoGP utamanya di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia selama dua hari Selasa dan Rabu (8-9/11). Walaupun optimisme performa motor CRT bisa meningkat 1-2 detik pada sesi tes resmi pra musim MotoGP 2012 di Sepang, Malaysia, tapi motor prototipe bisa jauh lebih cepat dari itu.

Kabarnya proposal yang diajukan oleh Dorna Sports tersebut, sudah dalam proses evaluasi. Carmelo Ezpeleta pun ingin persetujuan dari FIM sudah rampung awal musim 2012 berjalan.

Pertarungan Teknologi dan Pembalap di MotoGP


Tidak bisa dipungkiri, ajang balap MotoGP (motor prototipe) secara mendasar adalah pertarungan teknologi terkini manufaktur kendaraan roda dua yang terlibat di dalamnya, serta skill pembalap. Tapi Carmelo Ezpeleta sebagai CEO Dorna Sports (promotor MotoGP), menganggap bahwa dana yang dikeluarka tim dalam 1 musim untuk pengembangan teknologi tahun ini sangat mengkhawatirkan.

Akibatnya mereka kesulitan menjual mesin prototipe kepada tim lain yang ingin menggunakan mesin tersebut. Selain karena harga untuk semusimnya sangat mahal, juga belum termasuk spare part, perawatan dan tambahan penggunaan mesin menjelang akhir musim yang bisa saja terjadi.

“MotoGP memang pertarungan teknologi antara pabrikan. Sekarang kami sudah mencoba semua cara tapi harganya tetap sangat mahal. Okelah, disini memang tempatnya bisnis teknologi tapi harap diingat, jangan sampai teknologi juga jadi pembatas pertarungan antara pembalap. Uang yang dihabiskan oleh Honda tahun lalu untuk reasearch & development, menurut saya tidak jadi apa-apa kok!” sergah Ezpeleta.

Apa yang diungkapkan oleh Ezpeleta tentang penggunaan biaya yang tidak terbatas dan sudah memprihatinkan, ada benarnya juga. Pihak sponsor yang mensupport dana juga terasa statis, kendati mereka meningkatkan jumlah aliran dana kepada tim tapi terasa sama karena peningkatan biaya pembelian motor. Hal ini membuat beberapa sponsor, berbalik arah dan banyak yang menunda kiprah mereka di MotoGP tahun 2012.

“Saya berbicara dengan sponsor tim Viessmann Kiefer Racing beberapa waktu lalu, mereka hanya sanggup memberikan 2,5 juta Euro (sekitar 30 milyar Rupiah) untuk semusim di MotoGP. Beberapa tahun lalu, uang 2,5 juta Euro sudah cukup untuk mensponsori 1 tim. Sekarang, untuk 50 persen biaya sponsorship 1 musim saja tidak mencukupi kebutuhan tim,” ketus Espeleta.

Nah, sekarang regulasi CRT (Claiming Rule Team) diaplikasi beberapa tim di MotoGP sebagai jawaban pengurangan biaya di MotoGP. Menggunakan mesin motor produksi massal, namun rangka, suspensi, kelistrikan, bodywork dan beberapa part lain pakai prototipe. Tentu lebih terjangkau bagi tim-tim baru.

'MotoGP 2011 Kurang Menghibur'


Setelah tirai musim 2011 ditutup, MotoGP diminta berbenah agar dapat menciptakan balapan yang lebih menarik pada musim 2012 depan.

Harapan itu diutarakan oleh CEO Dorna Carmelo Ezpeleta, menjelang dimulainya era baru MotoGP dengan penggunaan kapasitas 1.000cc pada musim depan.

Menurut Ezpeleta, segi hiburan yang disuguhkan MotoGP saat ini masih sangat perlu ditingkatkan lagi. Olahraga itu pun mesti segera bereaksi dengan momentum akan dimulainya era baru.

"Aku tidak suka dengan situasi yang ada. Aku tidak suka MotoGP saat ini. Kami memiliki beberapa seri di mana para rider Honda sangat cepat, beberapa lebih pelan, dan sisanya lebih buruk," tegasnya kepada majalah Motosprint yang dikutip MCN.

"Walhasil persaingan berkurang, jadi aspek hiburannya tidak memuaskan. Ini bukan cuma tantangan dari sisi teknologi, ini juga sebuah olahraga dan hiburan. Aku tidak suka dengan situasi ini, jadi hal ini tidak boleh berjalan lebih lama lagi," lugas Ezpeleta.

Video: Trailer ‘A Decade in MotoGP’

Satu dekade sudah berlalu sejak kelas primer balap motor dunia Grand Prix kembali memperlombakan motor bermesin 4-Tak pada tahun 2002 silam. Untuk itu Duke merilis video dokumenter resmi ‘A Decade in MotoGP’.
A Decade in MotoGP 300x165 Video: Trailer A Decade in MotoGPDuke mengklaim Video ini berisi aksi-aksi saat race dan saat berlangsungnya sesi test, akses di balik layar (behind the scenes), wawancara eksklusif dan kontribusi dari para ahli. Race, aksi menyalip, crash, kontroversi, persaingan serta inovasi teknis yang telah membuat MotoGP menjadi salah satu olahraga yang paling menarik, unpredicable dan populer di dunia.
Video juga menampilkan racing heroes Valentino Rossi, Casey Stoner, Jorge Lorenzo, Nicky Hayden, Loris Capirossi dan Toni Elias yang mengingat kembali saat-saat tak terlupakan, bersama dengan mantan pembalap Mick Doohan, Alex Criville dan Steve Parrish.

Juga ada komentar dari team directors, crew chiefs dan mekanik papan atas serta analisis pakar bersama wartawan terkemuka dan komentator MotoGP termasuk Julian Ryder, Toby Moody dan Matius Roberts.
Pertanyaannya kemudian, kapan dan dimana bisa mendapatkan video ini? Sebelum tau jawabannya mending tonton dulu trailer-nya.

Tuesday, November 15, 2011

Lorenzo Dukung Regulasi CRT di MotoGP

Claiming Rule Team (CRT) adalah regulasi yang tidak serta-merta bisa diterima semua pihak. Casey Stoner sudah menyatakan ketidaksepakatannya dengan prioritas tim CRT di MotoGP. Sementara Livio Suppo ingin ada lisensi khusus bagi para pembalap di tim CRT, karena akan berbahaya jika mereka berada di lintasan dengan performa lebih lambat.

Tapi juara dunia MotoGP 2010 yaitu Jorge Lorenzo justru menyikapi kehadiran regulasi CRT sebagai solusi tepat untuk ajang MotoGP di masa mendatang. Selain dari sisi finansial tiap tim akan tertolong dengan adanya regulasi baru tersebut, Lorenzo menganggap pengurangan tenaga dan kecepatan penting untuk keselamatan tiap pembalap.

“MotoGP tidak bisa terlepas dari penggunaan biaya. Apalagi dalam kondisi krisis ekonomi. Berlakunya regulasi CRT memungkinkan pihak sponsorship kembali ke MotoGP dengan investasi yang tidak terlalu besar,” buka Lorenzo.

“Hal lain yang menurut saya pantas adalah jika kecepatan dan tenaga juga dibatasi untuk masa depan MotoGP, mungkin lebih baik. Sebab saat ini tenaga motor semakin besar begitu juga dengan kecepatannya. Memang semua pembalap merasa lebih baik pada saat bisa mencetak 360 km per jam, tapi disaat bersamaan juga sangat berbahaya. Kami tidak punya pilihan lain, kami harus melakukan hal itu atau justru tidak berkembang,” tambah Lorenzo.

Apa yang diungkapkan Lorenzo memang cukup masuk akal, mengingat resiko pembalap semakin besar jika terjadi insiden senggolan dalam kecepatan tinggi. Pembalap asal Spanyol itu menjadi salah satu pembalap yang cukup konsen menyuarakan keamanan pembalap di MotoGP.

Saturday, November 12, 2011

Stoner dan Spies Tak Sepakat, Tes Privat 2012 Dibebaskan

Pembebasan sesi tes privat tim MotoGP mulai musim 2012 sepertinya tidak mendapat dukungan penuh dari semua pembalap MotoGP. Walaupun tujuannya untuk memberikan kompetitifitas tinggi saat musim 2012 berlangsung nanti. Meski demikian beberapa pembalap menganggap bahwa pembebasan sesi tes akan membuat tenaga pembalap terkuras habis. Padahal belum tentu hasilnya lebih baik dari pada sesi tes yang terbatas seperti tahun 2011.

Casey Stoner dan Ben Spies adalah pembalap yang tidak sepakat dengan pembebasan sesi tes privat tim MotoGP. Mereka menganggap bahwa 18 seri ditambah sesi tes pra musim dan tes pertengahan musim, sudah menjadi rangkaian kesibukan tersendiri bagi pembalap.

Jika ditambah dengan sesi tes privat yang tak terbatas, rasanya akan membuat pembalap tidak memiliki waktu istirahat. “Dengan jumlah seri 18 dan sesi tes yang kami miliki rasanya sudah cukup. Saya sendiri tidak senang dengan  regulasi pembebasan sesi tes privat MotoGP 2012. Sebab itu akan membuat tenaga pembalap terkuras habis. Perjalanan semusim pun akan terasa sangat besar,” terang Stoner.

“Beberapa orang memang sangat termotivasi untuk melakukan lebih banyak tes dan memperbanyak data. Namun bagi saya, sesi tes seperti musim 2011 sudah cukup mewakili keinginan pembalap. Apapun yang diinginkan pembalap dengan slot sesi tes terbatas seperti tahun 2011, rasanya bisa terpenuhi. Kadang-kadang ada yang melakukannya lebih banyak, tapi hasilnya sama saja dengan melakukan tes terbatas,” papar Stoner.

Tidak berbeda dengan Ben Spies, pembalap asal Amerika itu tidak melihat manfaat lebih besar bagi pembalap dari pada sesi tes privat MotoGP 2011. “Kadang-kadang seorang pembalap menjajal 100 lap pada sesi tes, sementara yang lain hanya butuh 30 lap untuk mencetak lap tercepat. Bagi saya, cukup dengan sesi tes yang ada musim saat ini. Tapi saya juga mengerti jika seorang pembalap pemula yang melakukan tes privat agar lebih familiar dengan tunggangannya,” tutup Spies.

Cukup masuk akal, tapi jika ingin membuat sebuah motor jadi kompetitif, tidak bisa dalam sekali waktu saja. Dibutuhkan kontinuitas sesi pengetesan agar hasilnya benar-benar efektif. Jangan sampai setiap tahun mereka hanya mengerjakan proyek gagal saja, karena semua menyangkut penggunaan biaya tiap tim.

Friday, November 11, 2011

Lorenzo Sudah Bisa ke Gym


Jorge Lorenzo kini jalani rehabilitasi/Getty ImagesKondisi Jorge Lorenzo pasca operasi jari yang dilakukan tiga pekan lalu dikabarkan semakin baik. Pada pekan ini, pembalap Yamaha Factory Racing tersebut akan mulai menjalani proses rehabilitasi.
Bahkan, menurut situs resmi MotoGP, pada Senin (14/11/2011) mendatang Lorenzo yang kini tengah berada di kampung halamannya di Barcelona, Spanyol sudah diperbolehkan beraktivitas di gym. Ini merupakan bagian dari tahapan lebih lanjut dari proses pemulihan dirinya.

Bulan depan, saat dirinya diprediksi sudah pulih, Lorenzo akan ambil bagian dalam All Stars GP Karting Indoor pada 18 Desember di Barcelona. Event ini akan diikuti para pembalap dari F1, Indy Car dan Reli.

Comeback dari Juara Dunia 2010 ini di ajang MotoGP akan terjadi saat tes resmi di Sirkuit Sepang pada 31 Januari hingga 2 Februari 2012. Ini sekaligus menandai debut Lorenzo mengendarai motor 1.000 cc.

Sebelumnya, Lorenzo terpaksa absen saat tes resmi pertama motor 1.000 cc di Valencia pada tengah pekan ini dan juga pada MotoGP Malaysia dan MotoGP Valencia. Spaniard ini harus absen karena cedera jari yang didapatnya di Sirkuit Phillip Island di MotoGP Australia pada 16 Oktober lalu.

James Ellison Kembali Ke MotoGP

Masih ingat dengan James Ellison? Rider Inggris ini pernah berlaga di ajang MotoGP bersama tim WCM dan Yamaha Tech 3. Musim 2012 mendatang, ia sudah memastikan diri kembali ke MotoGP bersama tim CRT Paul Bird Motorsports (PBM).
James Ellison 300x196 James Ellison Kembali Ke MotoGPPembalap berusia 31 tahun yang musim 2011 ini turun di ajang British Superbike (BSB) dan World Supersport (WSS) itu mengungkapkan bahwa timnya akan menggunakan mesin Aprilia, meskipun tahun depan PBM balapan dengan mesin Kawasaki di ajang BSB.
Finish terbaik Ellison di MotoGP adalah posisi kesembilan pada Grand Prix Catalunya 2006 bersama tim Yamaha Tech 3 yang saat itu menggunakan ban Dunlop. Tahun ini ia finish ketujuh di kelasemen akhir WSS

Thursday, November 10, 2011

Yamaha Tunggu Peningkatan di Sepang

Yamaha telah menyelesaikan dua hari test resmi di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia. Dalam dua hari itu rider Yamaha Factory Racing Ben Spies selalu menduduki peringkat ketiga catatan waktu di bawah dua pembalap Repsol Honda Dani Pedrosa dan Casey Stoner.
Ben Spies Valencia Test 300x198 Yamaha Tunggu Peningkatan di SepangPada hari kedua, pembalap Yamaha dari tim Tech 3 menunjukkan peningkatan dimana Cal Crutchlow dan Andrea Dovizioso berhasil menguntit Spies di posisi keempat dan kelima. Meskipun kehilangan input berharga dari Jorge Lorenzo, semua pengujian yang diperlukan telah selesai dalam waktu dua hari.
“Dua hari yang panjang. Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan dengan Jorge tidak berada di sini tapi kami dapat melalui semuanya,” kata Ben Spies.
“Saya pikir kita punya orang-orang yang bekerja dalam arah yang benar, kita masih cukup jauh dari Qatar dimana kita akan memulai balapan tapi kami punya ide yang baik dari apa yang kita butuhkan untuk dikerjakan,” lanjut rider Amerika itu lagi.
Data yang telah dikumpulkan sekarang akan dibawa kembali ke Jepang dimana para insinyur Yamaha akan bekerja pada tahap pengembangan berikutnya menjelang test pertama 2012 di Malaysia pada akhir Januari.
“Ada banyak potensi pada apa yang kita miliki sehingga sekarang mereka akan kembali ke Jepang untuk bekerja selama beberapa bulan dan kita akan melihat apa yang kita miliki sebagai sebuah paket tahun depan. Tim dan insinyur telah bekerja sangat keras selama beberapa hari terakhir sehingga terima kasih banyak kepada mereka.”
Crutchlow Valencia Test 300x199 Yamaha Tunggu Peningkatan di SepangSementara hasil positif juga dirasakan oleh pasangan baru tim Monster Yamaha Tech 3.
“Ini adalah test yang sangat penting untuk membiasakan diri dengan YZR-M1 1000cc baru dan untungnya cuaca mendukung kami dan kami bisa mendapatkan banyak lap untuk memahami dengan mudah potensi motor,” komentar Crutchlow.
“1000cc tampaknya sesuai dengan gaya saya sedikit lebih baik dan saya harus mengatakan bahwa Yamaha telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dan kita sudah bekerja dari basis yang kuat. Sepeda motor terasa cukup mirip dengan YZR-M1 800 namun Yamaha telah berhasil menjaga poin-poin kuat dari motor tahun ini. Anda dapat langsung merasakan horsepower ekstra, yang mengesankan, tapi saya senang karena saya bisa menjaga kecepatan yang sangat konsisten,” rookie of the year 2011 itu menambahkan.
Test ini juga memberi kesempatan pertama bagi Andrea Dovizioso untuk memperkenalkan dirinya dengan Tim Tech 3 dan mesin YZR-M1 1000cc. Pengalaman luas Dovizioso merupakan manfaat besar untuk teknisi Yamaha yang mampu mendapatkan umpan balik yang berharga dari rider Italia itu.
Dovizioso Valencia Test 300x199 Yamaha Tunggu Peningkatan di Sepang“Pertama saya ingin berterima kasih kepada staf Tech 3 yang telah membuat saya merasa disambut seperti di rumah sendiri minggu ini. Saya sangat bersemangat untuk memulai petualangan baru ini bersama-sama dan ini adalah test positif dan produktif,” ungkap Dovizioso.
“Test ini adalah kesempatan pertama saya untuk naik motor 1000cc dan kekuatan mesin sangat mengesankan. Riding style sangat mirip dengan 800cc dan motor memiliki banyak poin yang baik untuk style saya.”
“Ada beberapa daerah yang saya telah identifikasi akan dapat kita tingkatkan untuk test berikutnya di Sepang dan saya memberikan banyak umpan balik penting yang akan membantu Yamaha meningkatkan motor selama istirahat musim dingin. Sekarang saya akan istirahat untuk mengisi ulang baterai dan kembali ke Sepang melihat ke depan untuk mendapatkan kembali motor dan membawa hasil kerja positif yang kami lakukan di sini di Valencia.”

Wednesday, November 9, 2011

Daftar Rider MotoGP Musim 2012


MotoGP musim 2011 resmi selesai dihelat. Seri terakhir dilangsungkan di Sirkuit Valencia di Spanyol, Minggu, 6 November 2011 lalu.

Keluar sebagai juara dunia adalah pembalap Repsol Honda Casey Stoner. Di tahun pertamanya bersama Honda, Stoner melesat tak terkejar oleh lawan-lawannya. Saat MotoGP masih menyisakan dua seri lagi, Stoner sudah memastikan mahkota juara dengan jumlah poin yang tak terjangkau Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, atau pun Andrea Dovizioso.

Namun, tahun 2011 juga diisi duka setelah pembalap Gresini Marco Simoncelli tewas di Sirkuit Sepang, Malaysia. Ironisnya, maut Simoncelli terjadi hanya sepekan setelah ia merebut podium kedua di Australia.

Dengan berakhirnya musim ini, maka pintu musim 2012 mulai terbuka. Dilansir dari Crash Net, Senin, 7 November 2011, sudah ada perubahan di beberapa tim. Di antaranya Toni Elias yang tidak lagi membela tim LCR Honda.

Setelah hanya menduduki posisi 15 klasemen akhir pembalap MotoGP, maka LCR akhirnya memilih mengakhiri kerja sama dengan Elias demi memberikan kesempatan kepada pembalap lain untuk bergabung.

Sedangkan Pramac Ducati resmi mendaratkan Hector Barbera. Dengan demikian Pramac melepas Randy de Puniet dan pensiunnya Loris Capirossi. De Puniet sendiri dikabarkan tengah didekati tim LCR Honda dan Suzuki. Hector Barbera
Hector Barbera
"Ini akan jadi tahun ketiga saya mengendarai Ducati. Saya ingin berterima kasih pada Pramac Racing Team dan Paolo Campinoti -Ketua Tim- yang sudah memberikan peluang ini," kata Barbera.

Daftar Rider MotoGP Musim 2012
1. Casey Stoner - Repsol Honda
2. Dani Pedrosa - Repsol Honda
3. Jorge Lorenzo - Factory Yamaha
4. Ben Spies - Factory Yamaha
5. Valentino Rossi - Ducati Marlboro
6. Nicky Hayden - Ducati Marlboro
7. Cal Crutchlow - Tech 3 Yamaha
8. Andrea Dovizioso - Tech 3 Yamaha
9. Colin Edwards - Forward Racing
10. Hector Barbera - Pramac Ducati
11. Karel Abraham - Cardion AB Ducati
12. Hector Barbera - Pramac Ducat

Bautista Resmi Gantikan Posisi Simoncelli di Gresini



Setelah seharian melakukan pembicaraan tertutup dengan tim Gresini Honda, Alvaro Bautista hari ini (9/11) akhirnya resmi meninggalkan tim Suzuki dan bergabung dengan tim San Carlo Honda Gresini untuk musim 2012. Kendati sempat sebelumnya ditentang sponsor besar tim Gresini yaitu San Carlo, namun keinginan Honda Racing Corporation (HRC) agar tim Gresini Honda merekrut Bautista kejadian juga.

HRC melihat kapabilitas pembalap asal Spanyol itu cukup tinggi. Selama bergabung di tim Suzuki, ia mampu menunjukkan adaptasi cepat di kelas MotoGP. Makanya HRC bersikeras agar Bautista menjadi bagian dari tim Gresini Honda mulai musim 2012 mendatang.

Fausto Gresini sebagai pemilik tim Gresini Honda juga menyambut positif kedatangan Bautista di tim tersebut. “Bautista adalah salah satu pembalap bertalenta, saya sangat senang dengan kepribadian yang dimilikinya. Ia akan bergabung dengan grup kami dan menjalani pengalaman di masa mendatang bersama kami,” jelas Fausto Gresini.

Sementara Bautista yang pernah mengatakan kesetiaannya kepada tim Suzuki jika mereka meminta, terlihat sedih harus meninggalkan tim yang telah dibelanya selama dua musim terakhir. Namun ia mengaku tidak punya pilihan lain, sebab hingga sesi tes resmi pra musim MotoGP 2012 hari pertama (8/11) tidak ada kejelasan tentang nasibnya.

“Saya sangat sedih meninggalkan Suzuki setelah dua tahun bersama mereka. Saya belajar banyak dari tim Suzuki, hubungan kami lebih mengutamakan kekeluargaan. Kadang-kadang memang terasa sulit, tapi mereka tidak pernah menyerah. Mereka juga selalu mendukung saya,” sedih Bautista.

Hari ini Rabu (9/11), Alvaro Bautista sudah menjalani tes pakai motor Honda RC212V milik Hiroshi Aoyama. Tim Gresini belum mengkonfirmasi kapan mereka akan memberikan kesempatan mengetes RC213V dari Honda.

Keberuntungan Perlu Dalam Balapan


Apapun bisa terjadi saat balapan, termasuk dalam sesi sebelum race yang sesungguhnya berlangsung. Karena itu untuk menjadi jawara MotoGP, faktor luck tidak bisa disepelekan. MotoGP Awards 2011 300x197 Keberuntungan Perlu Dalam BalapanTengoklah apa yang dialami Valentino Rossi pada empat seri terakhir musim 2011 ini. Tiga dari empat kecelakaan yang dialaminya lebih dikarenakan ia berada di tempat dan waktu yang tidak tepat.
Di Motegi Rossi bersenggolan dengan Jorge Lorenzo dan Ben Spies. Di Sepang ia tak bisa berbuat apa-apa untuk menghindari Marco Simoncelli yang lebih dulu mengalami kecelakaan. Dan pada seri terakhir di Valencia, Rossi pun tak tahu menahu ketika tiba-tiba motornya disambar oleh Suzuki GSV-R tunggangan Alvaro Bautista.
Ini hanya gambaran betapa tidak beruntungnya The Doctor tahun ini. Tentu saja tanpa kecelakaan itu ia tetap sudah tidak punya peluang meraih gelar juara dunia.
Sekarang, mari kita lihat nasib kurang beruntung yang dialami oleh penantang gelar juara dunia di dua kelas yang berbeda, MotoGP dan Moto2. Ada beberapa kesamaan antara Jorge Lorenzo dan Marc Marquez, selain tentunya sama-sama warga negara Spanyol.
Keduanya adalah kandidat juara dunia di kelas masing-masing. Keduanya juga mengalami kecelakaan pada seri yang sangat menentukan perebutan gelar. Dan keduanya mengalami kecelakaan itu tidak saat race berlangsung.
Lorenzo jatuh pada sesi warm-up di sirkuit Phillip Island. Cedera jari manis tangan kiri membuatnya terpaksa mengakhiri musim 2011 lebih awal. Sedangkan Marquez mengalami kecelakaan pada sesi Free Practice 1 di Malaysia. Akibat kecelakaan itu ia mengalami cedera bahu dan gangguan penglihatan. Marc pun lantas ikut “jejak” Lorenzo mengakhiri musim lebih cepat. Dan di Valencia keduanya datang ke sirkuit sebagai penonton.
“Sakit” yang dirasakan Lorenzo mungkin tidak separah yang diderita Marquez. Tanpa kecelakaan itu keduanya punya kans membawa perebutan gelar juara di kelas masing-masing berlangsung hingga seri terakhir (dengan kenyataan race Sepang untuk kelas MotoGP dibatalkan). Tetapi dari segi peluang, jelas Marc punya kans yang lebih besar menggagalkan Stefan Bradl meraih mahkota Moto2 dibandingkan dengan peluang Lorenzo menjegal Stoner. Apalagi dengan kenyataan Bradl tak mampu finish di Valencia.
Tetapi itulah balapan. Keberuntungan diperlukan oleh siapapun dan kesialan bisa minimpa siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Jadi tidak ada alasan menuduh seorang pembalap meraih juara dunia hanya dengan bermodalkan keberuntungan.
Selamat buat Nico Terol, Stefan Bradl dan Casey Stoner. Kalian adalah yang terbaik tahun ini.

Dovizioso Puas dengan Motor Barunya



Andrea Dovizioso menjalani debut bersama Yamaha Tech 3 dengan mencetak waktu terbaik ketujuh dalam ujicoba di Valencia. Dovizioso mengaku puas dengan motor tunggangan barunya tersebut.

Dalam ujicoba yang berakhir pada dinihari tadi, Dovizioso awlnya menggunakan motor YZR-M1 dengan mesin 800 cc untuk memahami perbedaan karakter dengan motor Honda RC212V yang digunakannya sepanjang musim lalu.

Kemudian pembalap Italia itu menggunakan motor YZR-M1 1000 cc dan berhasil melalui 45 putaran dengan catatan waktu tercepat 1 menit 33,859 detik.

Dovi hanya terpaut 1,673 detik dari Dani Pedrosa yang mencatatkan waktu tercepat 1 menit 32,186 detik dengan selisih 0,136 detik saja dari rekan se-timnya, Casey Stoner yang berada di bawahnya.

"Di tiga lap pertama, aku tampil dengan motor 800 cc dan sisanya aku menjajal motor Yamaha 1000cc. Kesan pertamaku terhadap motor itu sungguh menyenangkan. Aku tidak ingin membandingkan antara Yamaha dengan Honda. Aku tak punya masalah dengan Honda," tukas Dovi kepada MCN.

"Apa yang bisa aku katakan tentang Yamaha adalah stabilitas dari pengereman yang sangat bagus, Anda bisa mengerem sangat keras dan grip belakang tidak tergelincir. Sistem mesin pengereman juga bekerja sangat baik dan ini sangat bagus untuk gaya membalapku. Kami baru mengetesnya sehari, jadi kami cuma memiliki empat kali kesempatan buat menguji 1000cc yang itu cuma sedikit," imbuh dia.

Spies Sudah Rindukan Lorenzo

Foto: Ben Spies lakukan sesi tes sendiri tanpa Jorge Lorenzo Guerrero/ Getty Images 
Tim Yamaha Factory, hanya menjalani tes dengan satu rider mereka, Ben Spies. Sementara Jorge Lorenzo masih belum bisa dipastikan, kapan akan kembali mengaspal. Sang tandem, Spies pun sudah merasa rindu akan kehadiran rekannya itu.

Lorenzo mengalami kecelakaan yang membuatnya cedera parah, pada sesi warm-up seri Philip Island, medio Oktober lalu. Jari keempat dari tangan kirinya putus, dan segera harus dilarikan ke rumah sakit, untuk naik meja operasi guna menyelamatkan syaraf dan tendon tangan kirinya.

Alhasil, X’Fuera harus beristirahat panjang. Kemungkinan besar, di awal tahun depan Lorenzo baru akan kembali, saat perhelatan tes selanjutnya di trek Sepang. Spies seakan tak bisa menunggu lama. The Elbowz butuh sejumlah saran dari Lorenzo untuk menaklukkan YZR-M1 1000cc.

“Sangat disayangkan, rekan setim saya Jorge tak ada di sini pada sesi tes kali ini. Saya tahu, apapun motor yang anda berikan padanya, dia bisa melaju kencang! Saya tak sabar mendapatkan tanggapan darinya, ketika kami akan menjalani tes bersama di Sepang nanti,” kata Spies kepada Road Racing World, Rabu (9/11/2011).

Soal tes kali ini, Spies belum banyak bisa memberi komentar. Terlebih beberapa komponen baru belum datang dan bisa dicoba, dengan mesin 1000cc. Begitu juga dengan performa tenaga mesin. Tak ada yang bisa dikomentari Spies, selama paket mesin baru belum dikenakan pada motor barunya.

“Kami hanya melakukan sedikit perubahan kecil, termasuk perubahan geometris, dan juga perangkat elektronik. Besok kami akan menjajal sasis baru dan menentukan bagaimana kelanjutannya,” sambung mantan petualang Superbike itu.

“Saat kami menerima semua paket baru tahun depan di Sepang, barulah kami akan tentukan batasan kemampuan motor. Untuk saat ini, saya tidak bisa berkomentar banyak soal mesinnya,” pungkas Spies.

Debut Dovi Jajal Yamaha Memuaskan

Foto: Andrea Dovizioso untuk pertama kali menunggani Yamaha YZR-M1/ Getty Images 
Jajal dua motor Yamaha dengan dua seri berbeda, Andrea Dovizioso melontarkan nada kepuasan terhadap YZR-M1 800cc dan 1000cc. Hasil tesnya pun tak mengecewakan. Dovi bisa melahap trek Valencia dengan catatan terbaik 1 menit 33,859 detik.

Awalnya, Dovi menjajal seri 800cc, sebagai awal adaptasi Dovi dengan karakter Yamaha. Perbedaan pun cukup terasa, kendati begitu, Dovi tetap bisa melalui tes awal dengan baik.

Setelah tiga lap, tibalah juara ketiga MotoGP musim ini, mencicipi YZR-M1 1000cc, di mana Dovi merasa lebih puas. Dari 45 lap yang dijalani, Dovi mencetak waktu terbaik, 1 menit 33,859 detik. Hanya tertinggal 1,673 detik dari Dani Pedrosa yang menjadi pembalap tercepat di sesi tes dengan RCV213 miliknya.

“Di tiga lap awal, saya mencoba Yamaha 800cc, selebihnya saya melakukan tes dengan motor 1000cc. Kesan pertama saya adalah, motornya sangat bagus. Meski begitu, Saya tidak ingin membandingkan Yamaha dan Honda. Saya tidak pernah ada masalah dengan Honda,” tutur Dovi, seperti disitat MCN, Rabu (9/11/2011).

“Yang bisa saya katakan tentang Yamaha adalah, stabilitas dan sistem pengereman Yamaha sangat bagus, anda bisa mengerem dengan keras tapi ban belakang takkan tergelincir karenanya. Sistem pengereman seperti ini sangat cocok dengan gaya saya,” tambahnya.

“Kami baru melakukannya satu hari di sini, jadi kami tinggal memiliki empat hari lagi untuk sesi tes 1000cc yang menurut saya terlalu singkat,” tuntas mantan kampiun kelas 125cc itu.

Tuesday, November 8, 2011

Lorenzo Absen dalam Sesi Tes Valencia


Pasca MotoGP Valencia, sesi tes 1000cc akan dihelat. Belum pulih benar, Jorge Lorenzo akan absen di tes tersebut.

Mengingat bahwa sesi tes itu bakal menguji motor 1000cc yang akan dipergunakan musim depan, sudah pasti tes itu menjadi sebuah sesi yang penting.

Akan tetapi, Lorenzo terpaksa harus absen di tes tersebut karena belum pulih total dari cedera yang menderanya dalam sesi pemanasan di Phillip Island. Akibat cedera tersebut, Lorenzo juga sudah absen di Sepang dan Valencia.

"Tentu ini adalah sebuah masalah buat proses pengembangan motor, untuk Yamaha dan juga diriku. Tapi Yamaha masih punya Ben (Spies)," ujar Lorenzo kepada MCN.

"Ia tidak dalam kondisi sempurna tetapi jauh lebih baik dariku dan ia cukup berpengalaman untuk menganalisis dan menentukan arah (pengembangan motor)," lanjutnya.

Dengan absen dalam sesi tes Valencia artinya Lorenzo juga kehilangan kesempatan menguji motor barunya selama tiga hari. Ia baru bisa melakukan pengujian pada sesi tes di awal musim 2012 di Sepang, yang dijadwalkan berjalan pada 31 Januari.

Spies Cukup Puas dengan Posisi Dua


Ben Spies gagal meraih kemenangan di MotoGP Valencia setelah disalip Casey Stoner di saat-saat akhir balapan. Namun, dia mengaku cukup puas dengan hasil tersebut.

Pada balapan di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (6/11/2011) malam WIB, Spies, yang memulai balapan dari posisi ketiga, harus bersabar untuk bisa melewati Dani Pedrosa dan Andrea Dovizioso. Sementara Stoner langsung tancap gas dan memimpin jauh di depan.

Ketika hujan mulai turun di lintasan, saat itulah kesempatan Spies datang. Ia kemudian melewati Dovizioso dan Pedrosa, lalu melihat Stoner berada di depannya.

Pada satu kesempatan di lap 28, Spies berhasil menyalip Stoner. Ia kemudian mempertahankan posisi tersebut sampai menjelang akhir balapan. Di sisi lain, hujan masih terus mengguyur lintasan. Ia pun mengaku tak tahu apakah bisa mempertahankan posisinya atau tidak ketika itu.

"Pada dua lap terakhir, saya memutuskan, 'Baiklah, finis pertama atau kedua, yang penting naik podium. Namun, mungkin kami bisa menang. Sebaiknya saya tetap konsisten'," ujar Spies di Autosport.

Pada akhirnya, Spies malah disallip tepat di garis finis. Pembalap asal Amerika Serikat itu kalah dengan selisih waktu hanya 0,015 detik.

"Begitulah adanya. Saya cukup senang mengakhiri musim seperti ini. Dengan kejadian di beberapa bulan terakhir yang saya alami, itu luar biasa kacau," tukasnya, seraya menyiratkan dua balapan terakhir di mana ia tak bisa membalap akibat cedera.

"Namun, kami berhasil meraih hasil bagus dan saya senang untuk bisa memulai tes pada hari Selasa atau Rabu, lalu memulai balapan musim depan," tandasnya.

Video: MotoGP Ucapkan Selamat Tinggal Kepada Simoncelli

Keluarga besar MotoGP  menyampaikan ucapan selamat tinggal kepada Marco Simoncelli  dengan lap kehormatan dan kemudian menampilkan petasan pada pagi hari menjelang race akhir musim di Valencia.
Valencia tribute Simoncelli 300x200 Video: MotoGP Ucapkan Selamat Tinggal Kepada SimoncelliLap kehormatan, dihadiri oleh pembalap dari ketiga kelas, 125cc, Moto2 dan MotoGP. Dipimpin oleh juara dunia GP500 1993 Kevin Schwantz yang juga merupakan salah seorang teman Simoncelli. Schwantz mengendarai motor Honda Gresini MotoGP.
Para pembalap kemudian berhenti di garis start/finish dimana mana para  anggota paddock dan pejabat berkumpul, sebelum memulai two-minute of noise (atas permintaan keluarga Simoncelli) yang ditandai dengan ledakan petasan.

Sunday, November 6, 2011

Josh Hayes Akui Kesulitan Saat Debut di MotoGP


Josh Hayes 460x333 Josh Hayes Akui Kesulitan Saat Debut di MotoGP
Hayes merupakan juara bertahan Superbike Amerika, dan tampil di MotoGP Valencia untuk menggantikan Colin Edwards. Meski  tanpa pengalaman baik dengan motor atau sirkuit namun performa Hayes cukup baik .
Pada sesi  latihan pertama pebalap berusia 36 tahun itu berada di posisi ke-15. Hayes mampu memperbaiki performanya dan berada di posisi ke-10. Padahal kondisi trek sangat tidak bersahabat karena dalam kondisi basah.
“Hari pertama saya di MotoGP sangatlah sulit dan jujur kali ini sangat menakutkan. Sebelum saya tampil pagi tadi saya tidak pernah berpikir merasa begitu gugup di dalam kehidupan saya,” ungkap Hayes seperti dilansir Crash.
“Saya sangat senang dengan waktu lap saya tadi pagi dengan kondisi yang tricky namun kemudian benar benar basah di sore hari ini berarti itu sangat menakutkan sekali saat berkenalandengan MotoGP,” ujarnya.
Meski  demikian, Hayes masih harus banyak belajar khususnya saat motor di trek kering . Ini pengalaman besar dan saya ingin berterima kasih pada Yamaha, Tech3 dan Monster sehingga semua menjadi mungkin.” Tukasnya.

Kevin Schwantz Akan Pimpin Lap Penghormatan


Kevin Schwantz, idola dari Super Sic/AP PhotoKevin Schwantz akan mengendarai motor RC212V milik Marco Simoncelli pada lap penghormatan dari tiga kelas Grand Prix di Valencia. Schwantz merupakan juara dunia 1993 sekaligus idola masa kecil dari mendiang Marco Simoncelli.

Komunitas MotoGP telah berencana akan memberikan penghormatan kepada mendiang Marco Simoncelli selama akhir pekan ini pada seri final musim 2011 ini di Sirkuit Ricardo Tomo di Valencia.

Pukul 10.10 waktu setempat pada hari Minggu (6/11/2011) ini semua pembalap dari ketiga kelas Kejuaraan Dunia telah diundang untuk berangkat dari jalur pit sebagai grup. Mereka akan membalap sebanyak satu lap di Sirkuti Ricardo Tomo untuk memberikan penghormatan kepada bekas juara dunia kelas 250 cc.

Prosesi ini akan dipimpin oleh motor San Carlo Honda Gresini RC212V milik Marco Simoncelli yang akan dikendarai oleh juara dunia 1993, Kevin Schwantz.

Para pembalap akan berhenti sesaat sebelum menyentuh garis finis dengan otoritas lokal dan perwakilan dari para pimpinan MotoGP yakni Dorna, IRTA, dan FIM berkerumun di sisi satunya dari garis finis bersama-sama keluarga Marco Simoncelli dan anggota dari tim Gresini.

Anggota paddock juga akan hadir di sirkuit. Begitu para pembalap siap berlomba dan telah berada di posisinya masing-masing untuk start maka akan diadakan Valencian Mascleta yakni pertunjukan mercon tradisional selama dua menit. Lagi-lagi prosesi ini dilakukan dalam rangka mengenang Marco Simoncelli.

Panitia Siapkan Parade Penghormatan untuk Simoncelli


Panitia penyelenggara MotoGP Valencia sudah menyiapkan sebuah penghormatan khusus untuk almarhum Marco Simoncelli. Sebelum balapan digelar, semua pembalap akan berparade di lintasan.

Rencananya, pada pukul 10.10 pagi waktu setempat, setelah sesi pemanasan, seluruh pembalap dari kelas 125cc, Moto2, dan MotoGP akan meninggalkan pit lane secara bersama-sama.

Mereka yang berjumlah sekitar 90 pembalap ini akan mengitari Sirkuit Ricardo Tormo sebanyak satu putaran.

Prosesi tersebut akan dipimpin oleh mantan juara dunia Kevin Schwantz. Schwantz akan mengendarai motor Honda Gresini No.58 milik Simoncelli.

Sesaat sebelum menyentuh garis finis, rombongan pembalap akan berhenti. Di sisi lain garis finis, pemerintah lokal dan penyelenggara MotoGP (Dorna, IRTA dan FIM) berkumpul. Anggota paddock juga diundang untuk hadir di trek dan akan dapat bertemu di suatu area tertentu.

Saat semua sudah ada di posisi masing-masing, akan dinyalakan petasan tradisional Valencia selama dua menit penuh.

Simoncelli tewas dalam balapan MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, dua pekan lalu. Pembalap berjuluk Supersic ini kehilangan nyawa setelah terlibat kecelakaan dengan Colin Edwards dan Valentino Rossi.

Stefan Bradl Juara Dunia Moto2

Foto: Stefan Bradl dipastikan juara Moto2/Getty ImagesStefan Bradl dipastikan menjadi juara dunia kelas Moto2 musim ini. Hasil ini tidak lepas dari absennya Marc Marquez di seri penutup MotoGP Valencia, Minggu (6/11/2011) besok.

Marquez, yang jadi satu-satunya pesaing yang berpeluang menggagalkan ambisi Bradl jadi juara dunia, dipastikan absen pada seri penutup di Valencia. Pembalap Spanyol yang membela tim  Repsol Honda ini menarik diri dari balapan karena belum pulih dari cedera syaraf optik mata yang dialaminya saat kecelakaan di sesi free practice GP Malaysia, dua pekan lalu. Marquez juga absen di Sepang.

Dengan keputusan ini, maka Bradl dipastikan keluar sebagai juara dunia Moto2. Pasalnya, pembalap tim Kiefer Racing ini unggul 23 poin atas Marquez di tempat kedua. Saat ini, Bradl mengoleksi 274 poin, sementara Marquez di urutan dua dengan 251 poin.

Bradl memang pantas menyabet gelar juara dunia musim ini. Pembalap 21 tahun asal Jerman ini tampil memukau di putaran pertama musim ini dengan memenangi empat dari enam seri perdana di 2011. Namun, peluang Bradl sempat menipis menyusul performa apik Marquez yang memenangi tujuh kemenangan beruntun dan sempat menyalip koleksi poin Bradl.

Namun, keberuntungan nampaknya masih berpihak kepada Bradl. Di akhir-akhir seri, Marquez kerap menuai hasil buruk. Salah satu momen yang membuatnya kehilangan peluang menjadi juara adalah kecelakaan yang dialaminya di GP Malaysia, hingga akhirnya memutuskan absen di seri pamungkas, GP Valencia.

Bradl dan Marquez diketahui merupakan dua pembalap yang punya prospek cerah di ajang balap motor. Beberapa waktu lalu, Bradl diisukan bakal dipinang Yamaha untuk membalap di kelas MotoGP pada musim 2012. Begitu juga dengan Marquez yang kabarnya bakal dicomot Repsol Honda juga pada 2012. Namun, kedua pembalap muda ini kompak mengatakan bila musim depan mereka akan terus bermain di kelas Moto2.

Friday, November 4, 2011

Lorenzo Absen di Valencia


Pupus sudah harapan Jorge Lorenzo untuk bisa tampil di MotoGP Valencia. Rider Yamaha itu belum pulih dari cederanya dan akan digantikan oleh Katsuyuki Nakasuga.

Jari manis di tangan kiri Lorenzo putus usai kecelakaan di sesi pemanasan MotoGP Australia, sekitar tiga pekan lalu. Untuk memulihkannya, pemuda asal Spanyol itu harus menjalani operasi plastik.

Kondisi tersebut memaksa Lorenzo absen dalam balapan di Australia dan Malaysia. Dan ternyata, dia pun juga tak bisa berpartisipasi di seri pamungkas di Valencia, akhir pekan ini.

"Jorge terus memulihkan diri dengan baik setelah operasi, tapi sayangnya tak cukup cepat untuk membalap pada akhir pekan ini," terang Manajer Tim Yamaha, Wilco Zeelenberg, yang dikutip Crash.

"Kami berharap dia tetap bersama kami pada hari Sabtu dan Minggu untuk mendukung pembalap pengganti," katanya.

Seperti halnya di Malaysia, Nakasuga akan kembali menggantikan Lorenzo pada akhir pekan ini. Pembalap asal Jepang itu akan menemani Ben Spies, yang sudah siap kembali setelah absen di Malaysia.

"Merupakan kehormatan besar sudah dipilih untuk menggantikan Jorge di Sepang dan di Valencia," ucap Nakasuga.

"Karena kecelakaan tragis Marco Simoncelli di Malaysia, balapan dibatalkan. Akhir pekan ini, sirkuitnya adalah hal yang baru buat saya. Tapi, saya akan mencoba sebisa saya untuk mendapat hasil bagus," ujarnya.

Setelah balapan di Valencia, Yamaha akan mengetes motor 1.000cc di tempat yang sama. Belum diketahui apakah Lorenzo bisa ambil bagian dalam tes ini.

Spies Belum Percaya Takkan Duel Lagi dengan Simoncelli


Ben Spies akan kembali membalap di Valencia. Comeback itu akan dilakoni si rider Yamaha dengan duka karena Marco Simoncelli takkan lagi dihadapinya di atas lintasan.

Spies absen di dua seri terakhir. Setelah terjatuh dalam sesi kualifikasi di Phillip Island, ia juga tak bisa membalap di Sepang pada seri sebelumnya.

Di Sepang sendiri, sebuah insiden tragis di lintasan telah merenggut nyama Simoncelli. Walhasil, Valencia yang menjadi seri terakhir musim ini pun diselubungi duka. Spies yang akan kembali beraksi di Valencia adalah salah satu yang kehilangan.

Spies dan Simoncelli beberapa jali kali terlibat duel musim ini--keduanya dicatat lima kali finis pada posisi berurutan. Atas duel itu, Spies belum pernah melontarkan keluhan terhadap gaya berkendara Simoncelli, berbeda dari penilaian beberapa rider.

"Aku masih tidak percaya aku takkan berduel dengan Marco akhir pekan ini, benar-benar sebuah cara yang memilukan untuk menuntaskan musim," aku Spies di Crash.

"Aku akan memberikan penghormatan kepada dirinya dengan cara terbaik yang aku tahu, di atas lintasan," janji si rider asal Amerika Serikat.

Selamat Tinggal Era 800cc


Foto: Pembalap MotoGP/ReutersValencia tidak hanya menjadi balapan terakhir MotoGP 2011, tapi juga 800cc. Setiap peserta MotoGP akan menjajal motor berkekuatan 1000cc, yang mulai berlangsung pekan depan.

Seperti diketahui, musim depan, MotoGP memang tidak lagi menggunakan mesin 800cc untuk balapan musim depan. Balapan MotoGP akan memasuki era baru, dengan memakai mesin 1000cc, sesuai regulasi peraturan baru.

Memang, hasil balapan di Valencia sudah tidak menentukan lagi, karena Casey Stoner sudah memastikan gelar juara di MotoGP Australia. Stoner mengaku sudah siap untuk menghadapi balapan musim depan.

"Balapan terakhir pada pekan ini akan menakjubkan buat kami. Kami bekerja keras sepanjang tahun dan setelah meraih gelar juara di Phillip Island, kami akan mulai fokus untuk mengembangkan motor 2012," kata Stoner.

"Setelah balapan di Valencia, kami memiliki waktu dua hari lagi untuk menjajal mesin 1000cc. Kemudian, kami akan mengambil waktu istirahat dan mencoba untuk bersantai, setelah menghadapi musim yang panjang," lanjut pembalap asal Australia itu.

Tapi, Stoner berjanji akan balapan dengan maksimal di Valencia. "Kami akan mencoba untuk menunjukkan yang terbaik buat semua fans dan khususnya, mengenang Marco Simoncelli," tandasnya dilansir Crash, Kamis (3/11/2011).

Curtchlow Bidik Rookie of The Year


Foto: Cal crutchlow/Getty Images
Sudah satu musim Cal Crutchlow bertarung dengan Karel Abraham. Oleh sebab itu, Crutchlow tentu berharap bisa merebut titel sebagai pembalap rookie of the year untuk musim ini.

Saat ini, Crutchlow menempati peringkat 13 klasemen sementara ajang MotoGP, untuk tahun ini. Mantan bintang Superbike yang mengumpulkan 57 poin, unggul sekira satu angka dari Abraham yang menempati peringkat 14.

Crutchlow merupakan pembalap debutan buat Tech 3. Bintang 26 tahun itu masuk menggantikan posisi Ben Spies, yang hengkang ke motor pabrikan Yamaha. Crutchlow melakukan debut di MotoGP Valencia, tahun lalu.

"Valencia adalah lintasan pertama, di mana saat saya pertama kali memperkuat Yamaha pada tahun lalu. Sejak saat itu, saya mengalami karier lompatan yang besar dan berharap bisa mengakhiri musim dengan baik," kata Crutchlow.

Tentu, Crutchlow sangat berharap bisa meraih titel pembalap baru terbaik. Setidaknya, pembalap Monster Yamaha Tech 3 tersebut mengakui akan senang, jika bisa meraih prestasi melebihi prestasi Abraham.

"Titel Rookie of the year menjadi taruhannya dan saya akan sangat senang sekali bisa memenangi gelar itu, setelah bertarung sepanjang musim dengan Abraham," sambung pembalap asal Amerika itu dilansir Thecheckeredflag, Kamis (3/11/2011).

Pada balapan penutup di Valencia nanti, Crutchlow tidak akan berduet dengan Colin Edwards. Posisinya akan digantikan oleh pembalap Superbike, Josh Hayes.

Suasana Duka Masih Menyelimuti MotoGP


Foto: Cal Crutchlow (Getty Images) 
Dua pekan pasca-insiden mengenaskan yang menimpa Marco Simoncelli, kepedihan mendalam ternyata masih dirasakan pembalap Yamaha Tech 3 Racing Team, Cal Crutchlow. Menurut rider asal Inggris tersebut, balapan di GP Valencia nanti masih diselimuti aura duka mendalam dari segenap penggiat MotoGP, termasuk dirinya.

Kepergian Simoncelli yang begitu cepat memang mengejutkan. Beteapa tidak, setelah meraih podium dua di GP Australia, Simoncelli harus meregang nyawa di sirkuit Sepang, Malaysia dalam sebuah kecelakaan fatal yang melibat pembalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards dan joki Ducati, Valentino Rossi.

“Akhir pekan ini tidak akan mudah bagi siapapun di paddock setelah kecelakaan Simoncelli di Malaysia. Namun, balapan adalah cara terbaik yang dapat kami lakukan untuk menghormati dia dan saya yakin dengan pasti, apa yang dia inginkan,” kata mantan pembalap Superbike tersebut.

Menurutnya, kepergian Simoncelli yang begitu cepat dari medan laga membuat balapan MotoGP kehilangan salah satu petarung sejatinya. “MotoGP kehilangan karakter yang menajubkan dan fenomenal. Rider berbakat. Saya selalu berdoa untuk keluarga dan teman-temannya. Kami semua akan kembali membalap lagi (di Valencia) pada akhir pekan ini dan bertekad memberikan penampilan bagus untuk membuat Simoncelli bangga

Dan tidak lupa, Crutchlow pun berharap rekan satu timnya, Edwards bisa secepatnya pulih dari dislokasi bahu yang dialaminya saat terlibat kecelakaan serius dengan Simoncelli. “Saya berharap Edwards cepat sembuh dan saya berharap melihatnya balapan lagi, segera,” katanya.

Beralih ke balapan, yang berlangsung Circuit de Valencia, dengan nada antusias, Edwards menyatakan. “Valencia tempat pertama saya mengendarai YZR-M1 setahun yang lalu dan saya telah mengalami perkembangan pesat sejak itu. Jadi saya melihat, bisa menyelesaikan balapan ini di posisi tertinggi,” tuntas Cruchtlow

Berbagai Cara Mengenang Simoncelli


Berbagai cara dilakukan oleh para pembalap dan tim MotoGP untuk mengenang dan memberi penghormatan kepada Marco Simoncelli, rider Italia yang menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami kecelakaan tragis di sirkuit Sepang, Malaysia (23/10/11). Gresini Sic Paddock Valencia 300x225 Berbagai Cara Mengenang SimoncelliLoris Capirossi yang akan menjalani race terakhirnya di Valencia akan mengganti nomor 65 yang biasa ia pakai dengan nomor 58. Ini juga sekaligus menjadi yang terakhir kalinya nomor itu dipakai di kelas MotoGP. Sudah banyak permintaan agar nomor kebanggaan Super Sic itu untuk selanjutnya tidak boleh dipakai oleh rider lain, seperti halnya nomor 74 milik Daijiro Kato.
Sementara Valentino Rossi menambahkan angka 58 dan logo Sic di dalam nomor 46-nya. Rossi juga kabarnya akan memakai helm khusus mulai hari Sabtu besok. Rekan satu tim Rossi, Nicky Hayden juga menempelkan logo 58 di fairing motornya. Di bawah logo itu ada kalimat: ““SIC nei nostri cuori” (SIC di dalam hati kita). Logo dan kalimat serupa juga di pasang pada truck tim Ducati.
Alvaro Bautista juga mengenang mantan rivalnya sejak kelas 250cc itu dengan menambahkan logo Super Sic dan nomor 58 di bagian atas helm-nya. Logo 58 juga ada di bagian depan helm rider Moto2 Aleix Espargaro.
Sedangkan tim San Carlo Honda Gresini telah mendirikan paddock seperti biasanya. Termasuk paddock Simoncelli lengkap dengan motor RC212V bernomor 58 dan pit board-nya.
Tentunya pembalap dan tim lain juga akan memberikan penghormatan serupa. Dan itu akan mulai terlihat pada sesi Free Practice yang akan berlangsung sesaat lagi.

Yamaha Kesulitan Cari Rider Pengganti


Kubu Yamaha menjalani akhir musim 2011 dengan cukup memprihatinkan. Tiga dari empat pembalap mereka tidak dalam kondisi fit untuk berlaga di seri terakhir yang akan berlangsung di Valencia akhir pekan ini. Spies commentator Sepang 300x175 Yamaha Kesulitan Cari Rider PenggantiRider Monster Yamaha Tech 3 Colin Edwards dipastikan tidak tampil karena masih dalam proses penyembuhan cedera akibat kecelakaan yang dialaminya di sirkuit Sepang 23 Oktober lalu. Kecelakaan yang juga telah merenggut nyawa Marco Simoncelli.
Posisi Edwards kabarnya akan diisi oleh juara AMA Superbike Josh Hayes. Rekan senegara Edwards ini juga telah dijadwalkan untuk mengikuti sesi test akhir musim di sirkuit yang sama pada hari Selasa.
Sementara itu dua pembalap tim Yamaha Factory Racing juga masih diragukan bisa tampil pada race terakhir musim 2011 ini. Jorge Lorenzo masih belum sepenuhnya pulih pasca menjalani operasi pada jari tangannya.
Ada kabar bahwa Lorenzo tetap akan ke Valencia tetapi tidak akan ikut race. Yamaha hanya akan menurunkannya untuk menguji coba YZR-M1 1000cc. Jika rencana ini benar-benar dijalankan berarti rider Spanyol itu sudah tak lagi memakai nomor start 1 sejak Casey Stoner memastikan diri sebagai juara dunia MotoGP 2011.
Sedangkan kondisi Ben Spies pun kabarnya masih belum sepenuhnya pulih. Rider Amerika itu menderita gegar otak akibat kecelakaan pada sesi kualifikasi MotoGP Australia di sirkuit Phillip Island.
Saat seri Sepang lalu, Spies mencoba untuk tampil. Tetapi setelah selalu mengalami kecelakaan pada setiap sesi latihan hingga kualifikasi, ia memutuskan tidak turun saat race. Spies memilih mendampingi Nick Harris sebagai komentator siaran langsung MotoGP Malaysia yang akhirnya hanya berlangsung selama 1 1/2 lap saja.
Hingga hari ini belum ada kabar apakah Yamaha akan menurunkan rider pengganti untuk salah satu atau kedua pembalap mereka. Di Sepang Yamaha Factory Racing menunjuk test rider Katsuyuki Nakasuga. Namun hasilnya kurang memuaskan. Rider Jepang itu selalu menduduki pengingkat terbawah dalam sesi latihan hingga kualifikasi.
Dengan telah berakhirnya musim kompetisi 2011 World Superbike serta keputusan Yamaha meninggalakan ajang ini di akhir musim membuat mereka kini tak punya lagi rider WSBK di bawah kontrak.
Yamaha kini sepertinya hanya punya peluang untuk menghadirkan juara dunia WSS Chaz Davies, meskipun ia akan beralih ke mesin Ducati untuk WSBK musim depan. Peluang lain ada pada rider Yamaha di ajang BSB yang juga menjadi juara musim ini, Tommy Hill.
Permasalahannya kemudian, masihkah aturan seorang rookie tak bisa langsung menjadi rider tim pabrikan (meskipun hanya rider pengganti) diberlakukan? Faktanya, di seri Malaysia Yamaha bisa menurunkan Katsuyuki Nakasuga untuk mengisi posisi Lorenzo. Nakasuga adalah test rider resmi Yamaha tetapi sebelumnya belum sekalipun penah ikut seri Grand Prix.

Yamaha Tanpa Lorenzo di Valencia


Tim Yamaha Factory Racing telah memastikan Jorge Lorenzo tidak akan berpartisipasi pada seri terakhir MotoGP 2011 yang akan berlangsung akhir pekan ini di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia. Spies Paddock 300x175 Yamaha Tanpa Lorenzo di ValenciaMeski dikabarkan membuat kemajuan yang baik dalam proses pemulihan setelah operasi plastik untuk memperbaiki kerusakan pada jari manis tangan kirinya akibat kecelakaan di Phillip Island tiga minggu lalu, Lorenzo masih membutuhkan waktu pemulihan lebih lanjut untuk memungkinkannya naik pada tingkat yang kompetitif.
Test rider Yamaha Katsuyuki Nakasuga  kembali dipilih untuk mengisis posisi yang ditinggalkan Lorenzo. Ini akan menjadi penampilan keduanya di kelas utama MotoGP setelah yang pertama hanya berlangsung tak sampai dua lap di Sepang.
“Ini adalah kehormatan besar dipilih untuk balapan untuk Jorge di Sepang dan di sini di Valencia. Karena peristiwa tragis Marco Simoncelli di Malaysia race dibatalkan. Akhir pekan ini track baru bagi saya tapi saya akan berusaha sekeras yang saya bisa untuk memberikan hasil yang baik,” ungkap Nakasuga dalam siaran pers Yamaha Factory Racing.
Pembalap Jepang itu akan mendampingi Ben Spies yang kembali mencoba untuk tampil setelah sebelumnya batal ikut race di Malaysia.
“Saya tidak percaya saya tidak akan bertarung dengan Marco di track akhir pekan ini, ini merupakan cara yang sangat menyedihkan untuk menyelesaikan musim. Saya akan menghormatinya dengan cara terbaik yang saya bisa, di track. Seperti tahun lalu saya tiba di Valencia setelah pulih dari cedera, tapi tentu saja saya akan memberikan 100% usaha saya dalam melakukan yang terbaik dari kemampuan saya,” ungkap Spies.
MotoGP Valencia juga akan menjadi yang terakhir dalam peringatan Yamaha’s 50th anniversary of Grand Prix racing dan tim mengkonfirmasi akan mengenakan seragam merah-putih YZR-M1 WGP50th Anniversary Edition livery untuk terakhir kalinya.
Sedangkan line-up untuk test 1000cc, Yamaha Factory Racing baru akan memberikan konfirmasi pada hari Senin (7 November).