Tuesday, May 29, 2012

Spies Yakin Nasib Buruknya Bakal Berubah Sejak Catalunya

Spies Yakin Nasib Buruknya Bakal Berubah Sejak Catalunya
Setelah menjalani awal musim MotoGP 2012 dengan buruk,Ben Spies sangat berhasrat untuk memutar balik nasibnya sejak MotoGP Catalunya akhir pekan ini di Spanyol.

Pebalap tim Yamaha Factory Racing tersebut kini berada di peringkat kesebelas pada klasemen sementara pebalap, yang saat ini dipimpin oleh rekan setimnya, Jorge Lorenzo.

Namun Sirkuit Catalunya, Barcelona merupakan tempat di mana Spies mendapatkan podium pertamanya bersama tim pabrikan Yamaha di musim 2011 lalu, dan pebalap asal Texas itu yakin bisa tampil kompetitif kali ini.

"Saya selalu menikmati balapan di sirkuit ini, jadi saya sangat menanti untuk memulai pekan balap," ujar juara World Superbike 2009 itu. "Musim ini berjalan tidak cukup mulus, dan saya yakin semuanya akan berubah sejak akhir pekan ini."

"Seperti biasanya, saya akan fokus 100% untuk memperoleh hasil terbaik. Kami tahu bahwa motor kami sangat kompetitif. Jadi kami akan fokus mencari setup dasar yang baik sesegera mungkin dan semoga cuaca bersahabat dengan semua orang," tutupnya.

Hingga kini, posisi finis terbaik yang diraih Spies selama musim 2012 adalah di urutan kedelapan.

Lorenzo: Balapan di Catalunya Selalu Spesial


Jorge Lorenzo memiliki kenangan manis jika tampil di MotoGP Catalunya. Pembalap Yamaha itu berambisi kembali meraih kemenangan di Catalunya setelah musim 2010.

Lorenzo kembali ke jalur kemenangan ketika menjuarai MotoGP Perancis pada seri terakhir. Kemenangan di Le Mans membuat pembalap asal Spanyol tersebut menggeser Casey Stoner di puncak klasemen dengan keunggulan delapan poin.

Sirkuit Catalunya merupakan trek yang disukai Lorenzo, dengan dua kemenangan di kelas 250cc (2007 dan MotoGP (2010). Bahkan Lorenzo selalu meraih podium di Catalunya sejak musim 2009. Namun, musim lalu pembalap asal Spanyol dikalahkan Stoner di kandang sendiri.

"Sekarang kami sampai di Montmelo, tanpa perlu terbang. Saya senang balapan ini karena sangat dekat dengan rumah saya. Saya masih ingat kemenangan dan podium saya di sini, tidak hanya di kelas MotoGP, tapi juga masa-masa 250cc," ujar Lorenzo seperti dilansir Crash.net.

"Balapan akan berlangsung ketat, karena lawan kami sangat kuat. Tapi, kemenangan kami di Le Mans memberi kami kepercayaan diri ekstra. Kami tahu kami sangat cepat dan kompetitif, jadi kami hanya perlu fokus di sesi pertama," sambungnya.

Kenangan Lorenzo di Catalunya tidak semua manis. Pada 2008, Lorenzo terpaksa mengundurkan diri dari balapan karena mengalami kecelakaan di sesi latihan.

"Ini balapan yang sangat spesial bagi saya, karena ini balapan di rumah saya sendiri. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk fans di sini," tuntasnya.

Misi Spies Raih Podium di Barcelona

Ben Spies (Foto: Getty)
Setelah awal menyedihkan untuk MotoGP musim 2012, rider Yamaha, Ben Spies bertekad membalikkan keadaan di Grand Prix Katalunya pada akhir pekan ini.

Di GP Le Mans, Spies hanya finis di urutan kesebelas sedangkan rekan setimnya, Jorge Lorenzo mampu menjadi juara. Spies sendiri mengakui hasil buruknya itu tak terlepas dari serangkaian masalah yang muncul tepat di hari perlombaan.

Tetapi, Barcelona adalah tempat Spies meraih podium pertamanya tahun lalu dan Pembalap asal Amerika Serikat ini berkeyakinan kinerjanya akan lebih kompetitif di sisa musim ini.

"Saya sangat menikmati mengendarai motor di trek ini, jadi saya sudah tak sabar untuk memulainya," kata Spies seperti dilansir Crash, Selasa (29/5/2012). "Ini musim yang benar-benar menantang, saya benar-benar percaya akhir pekan ini akan melihat kondisi yang berbalik dan saya bisa kembali ke jalur,” lanjutnya.

Dengan motor yang dinilainya kini lebih kompetitif, Spies juga yakin kecepatan motornya bisa membuatnya bersaing untuk mencetak podium di balapan yang digelar pada 3 Juni mendatang.

"Seperti biasa saya akan memberikan 100% untuk meraih hasil terbaik. Kami tahu motor sudah kompetitif dan kami tinggal memusatkan perhatian untuk mancari dasar yang baik ketika berada dalam kecepatan tinggi,” terangnya.

“Kami berharap akhirnya saya memiliki akhir pekan yang memuaskan bagi semua orang di tim,” tuntasnya.

Spies sendiri hanya mampu finis terbaik di posisi kedelapan, sementara Lorenzo telah berhasil juara dua kali sejauh musim ini.

Lorenzo Dalam Kondisi Terbaik ke MotoGP Catalunya

Kemenangan yang diraih Jorge Lorenzo di MotoGP Perancis dua pekan lalu, tentu sangat penting perannya untuk mengawali seri Catalunya, Spanyol dengan kondisi terbaik. Performa Lorenzo di Catalunya selama berkompetisi di balap motor grand prix, memang sangat jarang tampil buruk. 

Tapi tahun ini Lorenzo merasakan MotoGP Catalunya akan sangat spesial. Pasalnya kemenangan di MotoGP Perancis membuatnya jadi sangat percaya diri. Apalagi Sirkuit Catalunya merupakan sirkuit yang paling dekat dari rumahnya, tanpa harus menggunakan pesawat terbang.

“Sekarang kami tiba di Montmelo tanpa harus menggunakan pesawat terbang, tentunya saya sangat senang karena seri kali ini cukup dekat dari rumah. Saya mengingat persis semua kemenangan yang pernah ada di Catalunya, bukan hanya di MotoGP, namun juga saat mengawali balapan dari GP 250 cc,” papar Lorenzo.

Meski sangat yakin bisa meraih kemenangan di sini, namun mungkin langkah Lorenzo tidak akan semulus ekspektasinya. Apalagi Casey Stoner juga akan tampil memberikan yang terbaik di musim terakhirnya di MotoGP. “Tapi tentu tidak akan mudah menghadapi seri ini, sebab lawan-lawan juga semakin berat. Jadi rasanya penting untuk tampil kompetitif sejak awal sesi latihan,” wanti Lorenzo.

Home Race Bagi Lorenzo

Jorge Lorenzo ingin memenangi balapan di kandang sendiri di Sirkuit Katalunya akhir pekan ini/Getty Images
Pembalap Yamaha Jorge Lorenzo mengaku sudah tak sabar dan sangat antusias jelang seri MotoGP Katalunya akhir pekan ini. Seri ini sangat spesial bagi juara dunia 2010 tersebut lantaran Sirkuit Katalunya berada tak jauh dari rumahnya.

“Sekarang kita tiba di Montmelo, tak perlu terbang, saya suka sekali menjalani balapan ini mengingat begitu dekat ke rumah,” kata Lorenzo seperti dikutip dari Crash, Selasa (29/5/2012).

Lorenzo selalu tampil hebat di kandangnya itu. Sejak menapak kelas MotoGP pada 2008 silam, finisnya tak pernah lebih buruk dari posisi dua.

Pembalap asal Spanyol berusia 25 tahun ini tentu ingin mengulangi prestasinya pada 2010 lalu saat dirinya keluar sebagai pemenang di MotoGP Katalunya. Saking berkesannya kemenangan tersebut, Lorenzo hingga sekarang masih ingat semua momen yang terjadi saat itu.

“Saya masih ingat kemenangan dan podium di sini, bukan hanya ketika sudah di MotoGP tapi juga saat masih di kelas 250cc,” tambah Lorenzo.

“Kami tahu kami bisa sangat cepat dan kompetitif. Ini merupakan lomba yang sangat spesial karena home race bagi saya jadi saya akan berikan semua yang saya miliki untuk mempersembahkan hasil terbaik untuk para fans,” janji Lorenzo.

Kemenangan di seri terakhir di MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans yang basah dua pekan lalu melambungkan kepercayaan diri pembalap yang namanya dijadikan salah satu karakter video game populer Halo 3 ini. Kini, Lorenzo memimpin klasemen dengan nilai 90 poin atau unggul delapan angka dari Casey Stoner.

“Nanti akan jadi balapan yang sulit lantaran pesaing-pesaing kami sangat kuat. Tapi kemenangan di Le Mans memberi kami kepercayaan diri yang amat besar,” sebut Lorenzo.

Lorenzo Tunggu Partai Kandang

Rider Yamaha Factory Team itu kini menumpuk 90 poin. Unggul 8 angka atas rivalnya dalam perebutan gelar, Casey Stoner, dan unggul 25 angka atas seteru pribadinya yang juga asal Spanyol, Dani Pedrosa.

Pekan ini sirkus MotoGP akan singgah di Sirkuit Catalunya, Barcelona, yang notabene kandang Lorenzo. “Sangat menyenangkan bertarung di dekat rumah sendiri. Saya tak perlu naik pesawat ke sana. Ini partai spesial. Saya akan mengerahkan seluruh kemampuan untuk jadi pemenang sekaligus menyajikan pertunjukan hebat buat fans setia,” tutur juara dunia MotoGP 2010 itu.
Menurutnya, pertarungan di Catalunya akan berlangsung sengit. Lawan yang harus diantispasi bukan hanya duet Repsol Honda, tapi juga tim Ducati yang mulai unjuk gigi di Prancis.

“Tapi, kemenangan di Le Mans melipatgandakan kepercayaan diri saya. Pacuan kami kini sangat kompetitif, yang diperlukan hanya fokus sejak sesi pertama,” ancam Lorenzo
.

Pulang Kampung, Lorenzo Bakal Hadapi Balapan Spesial

Pulang Kampung, Lorenzo Bakal Hadapi Balapan Spesial
Pebalap asal Spanyol, Jorge Lorenzo akan menjalani balapan MotoGP Catalunya di Barcelona akhir pekan ini dengan modal sebagai pimpinan klasemen sementara pebalap.

Pebalap tim Yamaha Factory Racing itu baru saja mendapatkan kemenangan keduanya musim ini di seri Perancis lalu dan membuatnya memuncaki klasemen dengan unggul delapan poin dari juara bertahan,Casey Stoner.

"Kini kami telah hadir di Montmelo, saya sangat senang karena balapan MotoGP digelar tak jauh dari rumah saya," ujar Lorenzo. "Saya dapat mengingat semua kemenangan dan podium yang saya raih di sini."

"Saya rasa balapan akhir pekan ini akan sangat sulit karena kompetitor kami semakin kuat, namun kemenangan di Perancis telah memberi kami kepercayaan diri ekstra. Kami tahu kami bisa melaju cepat dan kompetitif, jadi kami akan fokus sejak sesi latihan bebas pertama," lanjutnya.

"Ini akan menjadi balapan yang spesial karena ini adalah home race saya, jadi saya ingin memberi pertunjukan yang hebat kepada para penggemar," pungkas pebalap berjuluk Por Fuera itu.

Dovizioso: Lorenzo Kuncinya

Jorge Lorenzo bakal ke Repsol Honda?/Getty Images
Siapa pengganti Casey Stoner di Repsol Honda musim depan? Menurut pembalap Monster Yamaha Tech3 Andrea Dovizioso kunci bursa pembalap musim depan ada di tangan Jorge Lorenzo.

Keputusan mengejutkan Stoner untuk mengundurkan diri dari arena MotoGP membuat bursa pembalap untuk musim 2013 mendatang terbuka lebar. Bahkan, pembalap Moto2 berusia 19 tahun asal Spanyol Marc Marquez masuk bursa pengganti Stoner.

Padahal, ada peraturan yang menyebut bahwa pembalap rookie di kelas MotoGP tidak boleh langsung memperkuat tim pabrikan. Marquez yang merupakan juara kelas 125cc pada 2010 lalu jelas terganjal oleh regulasi ini.

Rumor pun bergulir dengan menyebut Repsol Honda kini mengincar juara dunia 2010 Jorge Lorenzo.

“Keputusan Casey untuk berhenti mengubah semuanya bagi tiap orang. Adalah bagus dia membuat keputusan sekarang,” kata Dovizioso seperti dikutip dari MCN, Senin (28/5/2012).

“Jika dia menunggu hingga September, maka sebagai juara dunia dan pembalap tercepat seperti dirinya akan memiliki semua kekuatan,” sebut Dovizioso.

“Lorenzo merupakan pembalap dengan kekuatan terbesar saat ini. Saya tertarik melihat jika Honda mencoba memboyong Lorenzo atau bila mereka punya kekuatan mengubah peraturan soal rookie bagi (Marc) Marquez,” jelas Dovizioso.

Padahal, seperti dilansir MCN, Yamaha telah menyodorkan kontrak baru selama dua tahun kepada pembalap berusia 25 tahun yang kini memimpin klasemen MotoGP dengan keunggulan delapan angka dari Stoner itu.

“Kini semuanya terbuka dan saya ingin mengetahui tujuan dari Honda, Yamaha, dan Ducati,” aku Dovizioso.

Dovizioso: Lorenzo Pegang Kendali Bursa Pebalap 2013

Dovizioso: Lorenzo Pegang Kendali Bursa Pebalap 2013
Pebalap tim Monster Yamaha Tech 3, Andrea Doviziosoberpendapat bahwa pimpinan klasemen sementara pebalap, Jorge Lorenzo memegang kendali penuh terhadap bursa pebalap MotoGP musim depan.

Keputusan mengejutkan yang dibuat Casey Stoner untuk pensiun di akhir musim ini telah membuka peluang transfer pebalap lebih awal dari perkiraan.

Keputusan pebalap asal Australia itu pun membuat satu tempat di tim Repsol Honda kosong untuk musim depan, dan banyak pihak memprediksi bahwa Lorenzo bisa saja meninggalkan Yamaha dan mengisi tempat tersebut.

Motorcycle News menyatakan bahwa Yamaha telah mengajukan kontrak baru selama dua tahun kepada Lorenzo di saat yang bersamaan ketika Stoner mengumumkan keputusannya di MotoGP Perancis pekan lalu. Namun sangat jelas bahwa beberapa pebalap akan menunggu bagaimana Lorenzo memutuskan masa depannya sebelum mereka membuat rencana untuk tahun 2013.

Dovizioso secara gamblang menyatakan hasratnya untuk bergabung dengan tim pabrikan Yamaha Factory Racing, yakni tim yang saat ini menaungi Lorenzo, "Bagi semua orang, keputusan Casey mengubah segalanya."

"Ia memilih waktu yang tepat untuk mengumumkan keputusannya, karena itu sangat profesional untuk Honda dan beberapa pebalap lain. Jika ia mengumumkannya di bulan September mendatang, maka sebagai juara dunia dan pebalap tercepat, ia akan memiliki semua kekuasaan (dalam bursa pebalap)," lanjutnya.

"Namun kenyataannya adalah, kini Jorge lah yang memiliki peranan itu. Saya sangat tertarik untuk melihat apakah Honda akan mencoba memboyong Jorge. Atau, bisa saja Honda memiliki 'kekuatan' untuk mengubah 'aturan rookie' untuk Marc Marquez," tambah pebalap berjuluk Little Dragon itu.

"Kini segalanya bisa saja terjadi, dan saya sangat ingin tahu arah mana yang diambil Honda, Yamaha dan Ducati," pungkas pebalap asal Italia tersebut.

Marquez yang kini sedang membalap untuk kelas Moto2, memang selama ini selalu digadang-gadang akan mengisi salah satu tempat di Honda, namun 'aturan rookie' menyebutkan bahwa seorang pebalap rookie yang masuk ke dalam kelas MotoGP tidak diperbolehkan membela tim pabrikan pada tahun debutnya dan harus membalap untuk tim satelit terlebih dulu setidaknya untuk satu tahun. 

Monday, May 28, 2012

Silly Season 2013: Panas Lebih Awal Gara-Gara Stoner

Awalnya pasar pembalap untuk 2013 terkesan tidak akan terlalu menarik. Meski semua pembalap pabrikan akan menghabiskan kontrak dengan timnya masing-masing di akhir musim 2012 ini, namun mereka tampaknya tetap akan bertahan di tempatnya. Semua berubah setelah Casey Stoner menyatakan pensiun di akhir musim.
Rossi Lorenzo1 300x175 Silly Season 2013: Panas Lebih Awal Gara Gara StonerDengan pensiunnya Stoner, kemungkinan para pembalap papan atas berpindah tempat menjadi sangat besar. Seperti apa? Yuk kita telusuri..
Honda – Pabrikan ini menjadi pihak yang paling direpotkan oleh keputusan pensiun Casey. Sebetulnya sih tidak akan jadi masalah jika aturan rookie dihapuskan. Mereka bisa langsung merekrut Marc Marquez untuk menggantikan kursi yang ditinggalkan Stoner. Namun sejauh ini, Dorna masih bersikeras tidak akan mencabut aturan itu.
Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo menjadi dua nama yang sepertinya menjadi incaran. Jika Rossi memutuskan keluar dari Ducati, sudah menjadi keharusan bagi Honda untuk bisa menggaet salah satu dari dua rider tersebut. Andai Rossi dan Lorenzo kembali berduet di Yamaha, ini bisa jadi bencana buat kubu Honda. Dani Pedrosa sudah terbukti kurang mampu meladeni duet tersebut di masa lalu.
Valentino Rossi – Idealnya Rossi harus tetap di Ducati. Karena jika pergi, predikatnya sebagai rider yang mampu mengendalikan semua jenis motor akan sedikit tercoreng.
Namun, kemungkinan rider Italia itu bertahan di MotoGP hanya untuk dua musim ke depan bisa saja merubah segalanya. Kecuali jika Ducati dirasa sudah semakin kompetitif oleh The Doctor, maka kembali ke Honda atau Yamaha adalah pilihan tepat. Ia tentu sangat ingin pensiun dari MotoGP dengan menjadi juara dunia.
Lebih baik ke Honda atau Yamaha? Sepertinya Honda. Pabrikan ini tampaknya jauh lebih membutuhkan Valentino ketimbang Yamaha. Lin Jarvis baru-baru ini mengungkapkan bahwa menurutnya Rossi kini lebih memerlukan motor kompetitif daripada gaji besar. Itu bahasa diplomatisnya. Bahasa sederhananya, jika Rossi ingin kembali ke Yamaha, ia tak bisa banyak menuntut karena saat ini posisinya Rossi yang perlu Yamaha, bukan sebaliknya. Kecuali, jika rayuan Honda mampu membuat Lorenzo berpaling.
Jorge Lorenzo – Kini rider Spanyol itu berada di puncak bursa pembalap. Dia bisa saja tetap di Yamaha, atau beralih ke Honda, bahkan juga ke Ducati (walaupun yang ini kayaknya tidak akan dipertimbangkan). Tetapi inilah kondisi krusial bagi Jorge. Jika ia salah pilih, bisa berakibat fatal di kemudian hari.
Mungkinkah ia beralih ke Honda? Bicara mungkin sih pasti mungkin saja. Tetapi sepertinya ia akan tetap di Yamaha. Jorge mungkin mempertimbangkan pindah ke Honda malah seandainya Stoner tidak pensiun, karena selama ini ia kerepotan menghadapi rider Australia itu. Dengan motor yang sama, mungkin akan lebih mudah baginya.
Selain itu, Lorenzo juga mesti memikirkan masa depan. Pindah ke Honda, berarti dia mutlak harus jadi juara dunia. Jika tidak, Marc Marquez sudah siap menyingkirkannya.
Sebelum Rossi dan Lorenzo menentukan pilihan, atau aturan rookie itu dihapus, line-up MotoGP 2013 sepertinya masih akan samar-samar.

Poncharal: Setiap Pembalap Selalu Ingin Mengalahkan Rekan Setimnya

Sempat memperhatikan bagaimana tegangnya raut muka Herve Poncharal pada setiap race yang sudah berlangsung sepanjang musim 2012 ini? Boss tim Monster Yamaha Tech 3 itu mengaku selalu berkeringat dingin setiap menyaksikan kedua pembalapnya, Cal Crutchlow dan Andrea Dovizioso bersaing dalam jarak dekat.
Herve Poncharal1 300x199 Poncharal: Setiap Pembalap Selalu Ingin Mengalahkan Rekan Setimnya“Ini membuat saya berkeringat dingin di setiap race!” kata Poncharal dalam sebuah wawancara dengan MotoGP.com.
“Kedua pembalap, meskipun mereka sangat berbeda dengan cara mereka, dalam hal pengembangan motor danriding style, selalu dalam waktu yang sama. Menonton keduanya begitu dekat di setiap lomba tidak baik untuk hati saya. Ketika kedua pembalap Anda selalu (bersaing) wheel to wheel itu menakutkan! Terutama karena setiap pembalap selalu ingin mengalahkan rekan setimnya,” lanjut Herve.
“Ada atmosfir yang sangat baik antara keduanya tetapi ada juga pertempuran untuk menjadi pembalap Tech 3 nomor satu. Tahun ini lebih dari sebelumnya, karena ada banyak tempat terbuka pada akhir musim, dan semua orang ingin mendapat posisi yang baik di 2013.”
Pada tiga seri awal yang berlangsung di Qatar, Spanyol dan Portugal, Crutchlow dan Dovizioso selalu berhasil menduduki peringkat ke-4 dan ke-5. Ini nyaris terulang di Le Mans sebelum kecelakaan yang menimpa kedua pembalap menghancurkannya.
“Satu hal yang jelas: Setiap orang benci naik saat hujan. Namun, seperti apa yang kita tahu bahwa race basah dapat menyuguhkan aksi menikung yang luar biasa dan hasil yang mengejutkan, meskipun tidak mencerminkan performa aktual di track.”
“Tahun lalu di Moto2, Bradley Smith start dari posisi 28 dan finish kedua di Silverstone. Colin (Edwards) juga naik podium di Silverstone, delapan hari setelah patah tulang selangka. Kadang-kadang seperti lotere balap, dan kami tidak kecewa akhir pekan ini, karena ada kejutan dalam ketiga kategori, itu artinya, saya tidak yakin bahwa balapan akan sama menariknya tanpa pertempuran antara Valentino Rossi dan Casey Stoner. Jorge (Lorenzo) pergi di bagian depan, dan Andrea, Cal dan Valentino adalah show sesungguhnya, hingga Andrea dan Cal tersingkir. Pertempuran Valentino dan Casey pada lap terakhir fantastis.”
Poncharal merasa hasil yang diraih kedua jagoannya sejauh ini telah melebihi apa yang menjadi ekspektasinya di awal musim.
“Musim kami sejauh ini luar biasa. Saya tidak pernah membayangkan bahwa kami akan menemukan diri kami dalam situasi ini setelah empat balapan. Kami berada di barisan depan di tiga dari empat balapan, jadi kami telah menunjukkan bahwa kami cepat. Dalam balapan, kami masih di belakang tiga aliens, artinya kami telah menjadi yang ‘terbaik dari yang lain’. Ini sangat sangat baik. Di Le Mans, kami melihat bahwa podium itu mungkin. Sayangnya, seperti yang sering terjadi ketika Anda mendorong terlalu keras dalam hujan, tidak selalu berakhir seperti yang telah Anda rencanakan.”
“Tapi saya sama sekali tidak kecewa dengan apa yang terjadi di Le Mans. Kami memiliki kualifikasi bagus, Cal posting waktu terbaik saat warm-up di tengah hujan, dan dua pembalap kami bertarung seperti singa dengan Valentino. Dua lap time terbaik saat race untuk Valentino dan Andrea ketika mereka mengejar Casey. Andrea staydengan Valentino ketika mereka terjebak oleh Casey, dan ia berharap untuk tinggal bersamanya sampai ia terjatuh. Selalu sulit dalam kondisi ini. Kabar baiknya adalah bahwa kedua pembalap menyelesaikan lomba setelah jatuh dan mendapat beberapa poin. Ini bagus dibandingkan dengan apa yang bisa saja terjadi. Ini bukan drama. Yang penting adalah bahwa kita telah melakukan dengan baik sepanjang akhir pekan.”

Crutchlow: Rossi Masih Salah Satu yang Terbaik

Cal Crutchlow (kanan) kalah berduel dengan Valentino Rossi di Sirkuit Le Mans pada MotoGP Prancis akhir pekan lalu/Getty Images

Pembalap Monster Yamaha Tech3 Cal Crutchlow berujar bahwa podium brilian Valentino Rossi di MotoGP Prancis akhir pekan lalu membuktikan betapa The Doctor masih merupakan salah satu rider terbaik saat ini.

Sebelum finis kedua di Sirkuit Le Mans yang basah itu, Rossi hanya sekali merebut podium dalam 20 balapan. Keraguan pun menyeruak terhadap Rossi apakah di usianya yang kini sudah 33 tahun dirinya masih sama dengan Rossi yang dulu tujuh kali menjuarai MotoGP.

Namun, performa hebatnya saat melakoni duel dengan Casey Stoner, Andrea Dovizioso, dan Crutchlow sendiri membuat Cal yakin bahwa Rossi tetaplah salah satu pembalap terbaik saat ini.

“Saya katakan kepada kamu dia (Rossi) masih bisa membalap. Semua orang sudah mencoret dia tapi saya selalu berkata dia masih salah satu yang terbaik di olah raga ini dan dia memperlihatkan apa yang dia mampu lakukan pada Minggu (20/5) kemarin,” kata Crutchlow seperti dikutip dari MCN, Sabtu (26/5/2012).

“Mampu berkompetisi dengannya adalah hal yang bagus bagi pengalaman saya tapi dia menunjukkan betapa kompetitor yang hebat dirinya itu,” sebut Crutchlow.

Lorenzo Jadi Kunci Pasar Pembalap 2013

Jorge Lorenzo sudah mendapatkan tawaran kontrak dari tim Yamaha untuk 2 musim kedepan setelah musim 2012. Namun hingga saat ini pembalap asal Spanyol itu belum menyepakati kontrak apapun dari Yamaha. Tentu hal ini akan sangat ditunggu-tunggu para pembalap lain, sebab Lorenzo adalah kunci pasar pembalap di MotoGP 2013 mendatang.

“Keputusan Casey Stoner untuk pensiun dari MotoGP di akhir musim 2012, membuka peluang besar peta konfigurasi pembalap untuk musim 2013 mendatang. Nah sekarang Lorenzo memegang peranan terbesar sebab ia yang terkuat sekarang. Saya sangat tertarik sejauh mana upaya Honda untuk mendapatkan Lorenzo atau mengusulkan perubahan regulasi pembalap rookie untuk Marc Marquez,” ujar Andrea Dovizioso.

Seperti yang diungkapkan oleh Dovi, bahwa sangat menarik untuk menyimak apa yang dilakukan 3 tim pabrikan yang sekarang berada di MotoGP, yaitu Yamaha, Honda dan Ducati. Tentunya pertarungan mereka untuk mempunyai terbaik sangat menarik untuk disimak. Apalagi Valentino Rossi juga tetap jadi pilihan yang tidak kalah menarik bagi Honda dan Yamaha.

Sementara Dovi akan jadi pemain penting juga, sebab jika Lorenzo mau ditarik Honda sementara Rossi ingin bertahan di Ducati, maka kesempatannya naik sebagai pembalap utama sangat besar. Hmm, memang menarik untuk disimak.

Thursday, May 24, 2012

Lorenzo Sempat Takut & Benci 'Basah-basahan'


Getty Images
Paris - Akhir pekan lalu Jorge Lorenzo menunjukkan kelihaiannya melaju di lintasan basah. Siapa kira kalau pebalap Yamaha itu dulu sempat amat tidak menyukai balapan dalam kondisi basah.

Lorenzo, yang melakoni debut grand prix pada tahun 2002 dengan memasuki kelas 125cc, pada awalnya selalu menuai hasil burul di dalam balapan basah.

Pebalap 25 tahun asal Spanyol tersebut bahkan dicatat baru berhasil naik podium dalam balapan basah saat finis pada posisi tiga di MotoGP Indianapolis tahun 2008.

Tiga tahun berselang, tahun 2011, lantas menandai pertama kalinya Lorenzo meraih kemenangan di dalam balapan basah. Ketika itu ia menjadi pebalap tercepat di Jerez.

Pada akhir pekan lalu kemenangan kembali ia raih dalam kondisi basah di MotoGP Prancis. Ini disebut sebagai kali pertama Lorenzo menang dalam kondisi lintasan yang benar-benar basah kuyup. Kemenangan itu sendiri ia raih dengan sungguh meyakinkan sehingga terpaut nyaris sepuluh detik dengan pebalap di belakangnya.

Nah, menilik performa di Le Mans tersebut siapa kira kalau ada masanya Lorenzo pernah membenci melaju dalam balapan basah. "Aku dulu sangat tidak suka balapan di tengah hujan. Saat aku masih lebih muda, aku sangat takut balapan ketika hujan karena 90% aku biasanya akan jatuh," aku Lorenzo di Crash.

Ketakutan tersebut rupanya tidak bikin nyali Lorenzo ciut. Ia justru terpacu untuk mengasah kemampuan di tengah hujan sehingga kini jauh lebih mumpuni saat harus "basah-basahan" di lintasan.

"Setelah empat atau lima tahun berlalu, aku bilang kepada diriku sendiri, 'Oke, aku harus meningkatkan balapanku dalam kondisi basah'. Jadi aku ke lintasan go-kart dengan sepeda kecil, membasahi lintasannya dan terus-menerus berlatih keras sampai kondisi basah terasa normal buatku."

"Aku akhirnya mendapatkan triknya. Aku pun jadi lebih cepat. Lebih konsisten. Tidak terlalu banyak ambil risiko. Kini sudah beberapa tahun berlalu sejak aku melakukan latihan itu, tapi aku tetap memiliki skill-nya dan aku sekarang cukup kompetitif dalam hujan," analisis Lorenzo.

Berkat Sepeda Mini, Lorenzo Tak Lagi Takut Hujan

Dengan jujur pembalap Spanyol itu mengakui sangat benci dan sangat takut hujan saat balapan dan itu berlangsung mulai dari masa-masa awalnya ikut balapan.
“Saat hujan, 90% di antaranya pasti saya terjatuh dan berakhir di pinggir lintasan. Saya benar-benar takut jika hujan menjelang atau di saat balapan, “ katanya.
Faktanya memang begitu. Sejak merambah ajang MotoGP pada 2002, pentolan tim Yamaha Factory Racing ini dikenal memble di lintasan basah. Podium pertamanya, posisi ketiga, diraih 6 tahun kemudian atau tepatnya pada GP Indianapolis, AS, musim 2008.
Gelar juara di lintasan basah baru ia rasakan di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada musim balap 2011. Itu pun terasa tak  lengkap lantaran saat itu Casey Stoner terjengkal dan gagal finis.
Setelah memenangi GP Prancis yang diguyur hujan lebat, kini juara dunia 2010 itu merasa tak perlu lagi takut pada hujan. Ia tampil sempurna kali ini meski start dari urutan keempat. Ia makin percaya diri, punya skill dan bisa kompetitif di trek basah.
Untuk sampai pada tahap itu, Lorenzo butuh proses dan perjuangan tersendiri. Ia sadar ketakutan pada hujan itu harus ia lawan. Karena itu ia rajin melatih diri sendiri dengan caranya sendiri. Ia pergi ke berbagai sirkuit gokart, menyiraminya sampai air tergenang, dan disitulah ia ‘balapan’ sendiri dengan sebuah sepeda mini. Dengan sepeda itu ia asah ketrampilan dan triknya melibas lintasan.
“Saya terus berlatih, berlatih, dan berlatih sampai trek basah menjadi hal biasa buat saya. Kini saya petik hikmahnya,” papar pemimpin klasemen sementara MotoGP 2012 ini.

Jarvis: “Sesuatu Bisa Terjadi Dalam Dua Minggu ke Depan”

Tim pabrikan Yamaha sejak awal sudah menegaskan keinginannya untuk tetap mempertahankan Jorge Lorenzo. Sementara dari pihak Lorenzo juga sempat mengutarakan keinginan untuk pensiun bersama Yamaha. Namun keputusan Casey Stoner untuk pensiun dari MotoGP pada akhir musim 2012 ini sangat mungkin merubah segalanya.
Lin Jarvis2 300x199 Jarvis: Sesuatu Bisa Terjadi Dalam Dua Minggu ke Depan“Saya tidak akan mengatakan apapun tentang negosiasi yang sedang berlangsung, tetapi jelas bahwa tujuan kita adalah untuk mempertahankan Lorenzo untuk waktu yang lama: ia baru 25 tahun, dan memiliki kesempatan untuk terus mengemudi pada tingkat yang sangat tinggi setidaknya selama 5 tahun. Untuk alasan ini kami ingin memperpanjang kontraknya dengan kami untuk dua musim lagi,” tegas Lin Jarvis, Managing Director Yamaha Motor.
Dengan kepergian Stoner, sudah ada desas-desus bahwa tim Repsol Honda tertarik untuk meminang juara dunia MotoGP 2010 itu. Tentunya dengan iming-iming gaji yang lebih besar. Namun Jarvis sejauh ini tidak terlalu terganggu oleh kemungkinan ini.
“Saya tidak berpikir kompensasi Stoner sangat berbeda dari Jorge. Kami tidak memiliki jenis perjanjian tertulis dengan produsen lain, tapi denominator umum adalah selalu ‘mengendalikan biaya’ dalam batas yang dapat diterima. Juga uang bukanlah segalanya, ada juga pengembangan dan teknis perlindungan yang dapat kita berikan: Yamaha telah mempersiapkan program untuk 5 tahun untuk Kejuaraan Dunia, dan dua (tahun diantaranya) telah direncanakan penuh,” katanya meyakinkan.
Lebih jauh Jarvis mengakui bahwa penandatanganan kontrak Lorenzo diperkirakan semakin dekat tetapi juga tidak menutup kemungkinan adanya perubahan.
“Pada saat ini situasi belum berubah dibandingkan dengan beberapa hari lalu, meskipun saya tidak akan mengesampingkan kemungkinan bahwa sesuatu bisa terjadi dalam dua minggu ke depan.”
Berarti masih ada kemungkinan untuk mengajak Valentino Rossi kembali untuk memenuhi janjinya pensiun bersama Yamaha?
“Sejak dia meninggalkan kita, kita tidak memiliki banyak kontak, tetapi kepergiannya tidak membuat traumatis. Dan di dunia ini semuanya mungkin,” ujar Jarvis diplomatis.
Orang nomor satu Yamaha itu juga memperkirakan Rossi akan menurunkan tuntutannya, karena menurutnya, saat ini Rossi lebih memerlukan motor yang kompetitif dibandingkan gaji yang besar.
“Saya hanya tahu jumlah yang kami ditawarkan pada tahun 2011 untuk tetap tinggal bersama kami, tapi saya pikir saat ini iahanya mencari motor yang akan memungkinkannya untuk dapat bersaing dan menang.”

Lorenzo: “Balapan Terasa Lebih Lama”

Sukses memenangkan balapan dalam kondisi basah dengan keunggulan hampir sepuluh detik, Jorge Lorenzo sepertinya agak luput dari perhatian. Duel Casey Stoner vs Valentino Rossi jauh lebih banyak mendapat sorotan pada GP Prancis kali ini.
Lorenzo Le Mans 2012 300x175 Lorenzo: Balapan Terasa Lebih LamaNamun, meskipun tidak menyuguhkan aksi sememikat seperti yang dipertontonkan mantan rekan satu timnya, taktik Lorenzo menghadapi licinnya track Le Mans cukup cerdik dan akhirnya membuahkan hasil manis.
“Sangat sulit untuk menjaga konsentrasi hari ini, dalam kering itu rumit tapi dalam basah itu bahkan lebih,” tutur Lorenzo.
Start dari baris kedua, Jorge berhasil menerobos ke depan dan memimpin sejak lap pertama. Sementara para pembalap di belakangnya sibuk bertarung, ia cukup berkonsentrasi agar tidak mengalami kecelakaan.
“Balapan terasa lebih lama dan Anda perlu mengingat di mana sudut-sudut yang licin di setiap lap. Jika Anda lupa Anda dapat crash dengan sangat mudah. Saya memulai balapan dengan determinasi untuk berada di posisi pertama dari awal dan berhasil menjaga konsentrasi saya bahkan ketika Casey menangkap saya.”
“Akan lebih mudah untuk mendorong sedikit lebih dan membuat kesalahan pada saat itu tapi saya menunggu beberapa lap untuk melihat apa yang terjadi, kemudian membuka celah lagi untuk memenangkan race yang fantastis ini.”
Secara tidak langsung, rider Spanyol itu juga diuntungkan oleh keberhasilan Rossi menaklukkan Stoner karena itu berarti ia memperlebar selisih poinnya di kelasemen. Kini The Mallorca unggul 8 poin dari casey.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim saya yang bekerja sangat keras dalam kondisi sulit untuk membuat satu set up yang bekerja untuk saya.”

Pedrosa: Untung Duo Tech 3 Jatuh

Pedrosa saat menempel Lorenzo di Le Mans (Foto: Getty)
Sama seperti Casey Stoner, pembalap Repsol Honda lainnya, Dani Pedrosa juga menunjuk performa ban sebagai biang kegagalannya bersaing di GP Prancis.

Pedrosa sebenarnya mengawali balapan dengan posisi yang sangat menguntungkan, yakni pole. Namun, ,masalah traksi pada ban yang sulit mencapai suhu ideal di cuaca basah dan overheated saat lintasan mulai kering membuatnya gagal memberikan yang terbaik.

Ya, Pedrosa langsung kehilangan posisinya di tempat terdepan, begitu balapan berlangsung. Sempat menguntit Jorge Lorenzo di beberapa lap awal, Pedrosa perlahan mulai melambat hingga disalip Valentino Rossi dan dua pembalap Yamaha Tech 3.

“Saya kehilangan traksi di tikungan, terutama pada gigi satu dan dua. Saya tidak bisa meningkatkan kecepatan,” keluh Pedrosa dikutip Autosport, Senin (21/5/2012).

“Kami memang sempat melakukan beberapa perubahan setelah sesi pemanasan, dengan harapan mendapatkan hasil lebih baik. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Tapi, hal seperti ini biasa terjadi,” sambungnya.

Sejak itu, Pedrosa yang menempati posisi enam nampak pasrah. Namun, terjatuhnya duo Tech3, Cal Crutchlow di pertengahan lomba dan Andrea Dovizioso jelang berakhirnya balapan, membuatnya sedikit sumringah karena
berhasil finis di urutan empat.

“Saat balapan, saya sudah menyadari bahwa ini bukanlah hari saya. Bukan harinya untuk mengambil risiko. Jadi, sangat penting bagi saya untuk berusaha menyentuh garis finis di posisi terbaik. Tapi, saya beruntung, karena dua pembalapo Tech 3 terjatuh sehingga saya finis keempat,” pungkas Pedrito.

Trek Basah Paksa Jorge Lorenzo Berkonsentrasi

Juara dunia MotoGP 2010, Jorge Lorenzo, mengungkapkan rahasia keberhasilannya menjuarai balapan MotoGP di Le Mans Prancis 2012, Minggu 20 Mei 2012. Lorenzo mengatakan keberhasilannya tidak terlepas dari konsentrasinya pada sirkuit yang licin sehingga berhasil meninggalkan jauh lawan-lawannya dan berhasil finish terdepan dengan catatan waktu 49 menit 39 detik.

"Rencanaku adalah menerobos ke posisi pertama, karena saya ingin sendiri dalam kondisi trek basah seperti ini agar bisa berkonsentrasi pada trek. Ini lebih baik daripada fokus berduel dengan pembalap lain," ungkapnya kepadaCrash, Minggu 20 Mei 2102.

Lorenzo sejak awal memang memimpin lomba jauh di depan lawan-lawannya. Menempati start dari posisi keempat, pembalap asal Spanyol ini langsung memimpin sejak lap pertama.  Memasuki lap ke-6, Lorenzo semakin tak terbendung dan selalu mencatat fastest lap. Posisinya tidak terkejar Casey Stoner yang pada saat itu berada di posisi ke-2, bahkan sempat membuat jarak 4 detik.

Namun, pembalap pabrikan yang belum pernah menang di trek basah sejak MotoGP Jerez 2011 ini mengakui sempat kesulitan untuk mempertahankan konsentrasinya, "Sulit mempertahankan konsentrasi pada balapan tadi. Saat balapan di trek kering, konsentrasi sangat rumit, tetapi di balapan basah lebih dari itu," ujarnya.

Terus memimpin lomba hingga lap akhir, Lorenzo akhirnya finish pertama. Diikuti Valentino Rossi dari tim Ducati yang menyalip Stoner menjelang balapan berakhir, dengan catatan waktu 49 menit 49 detik. Stoner sendiri harus puas di posisi ke-3 dengan catatan waktu 49 menit 51 detik.

Kembali ke Puncak, Lorenzo Apresiasi Tim

Jorge Lorenzo akhirnya kembali ke puncak klasemen sementara MotoGP berkat kemenangan fantastisnya di GP Prancis. Peluang untuk kembali jadi juara dunia musim ini pun terbuka lebar.

Lorenzo tampil jenius pada balapan di Sirkuit Le Mans yang berlangsung dalam cuaca basah, Minggu (20/5/3023) kemarin. Mengawali start dari urutan empat, pembalap Spanyol langsung mengambil alih pimpinan lomba di lap pertama.

Penampilan agresif terus ditunjukkannya hingga akhirnya melintasi garis finis pertama, mengungguli Valentino Rossi yang mengalahkan sang juara bertahan, Casey Stoner dalam perebutan tempat kedua.

Sepanjang jalannya balapan, Lorenzo memang tidak menemui kendala berarti dari para pesaingnya. Stoner hanya mampu memberikan perlawanan di awal lomba (lap keenam).

“Saat saya melihat Stoner mulai mengejar, saya berusaha untuk tetap tenang dan tidak memaksakan diri. Saya bisa saja memaksakan untuk menarik gas dan membuat kesalahan,” tutur Lorenzo yang mengaku tak ingin gegabah dalam kondisi sirkuit yang licin.

“Saya lebih memilih untuk menunggu beberapa lap untuk membaca kondisi (lintasan), setelah itu baru saya kembali menarik gas dan menjaga jarak untuk memenangi balapan fantastis ini,” sambungnya dikutip Autosport, Senin (21/5/2012).

Dengan kemenangan ini, Lorenzo kini memuncaki klasemen dengan raihan 90 poin hasil dari dua kemenangan dari empat seri. Juara dunia 2010 ini unggul delapan poin dari Stoner (82) di tempat kedua.

“Terima kasih banyak kepada para awak tim yang telah bekerja keras dalam kondisi yang sulit. Mereka berhasil memberikan settingan yang sangat cocok dengan saya,” pungkasnya.

Monday, May 21, 2012

Dua Kemenangan Fantastis Lorenzo

Pembalap Yamaha Factory Racing itu tampil menawan sepanjang balapan. Seperti janjinya seusai kualifikasi, ia harus tampil agresif saat start karena posisinya berada di baris kedua.
Benar saja. Rider Spanyol itu langsung menggenjot M1-nya semaksimal mungkin untuk menyodok tiga pembalap di depannya dan berhasil. Hanya enam putaran awal posisinya terancam oleh rival terberatnya, Casey Stoner (Honda) yang belakangan diketahui terkendala oleh ban basahnya.
Saat menyentuh garis finis, Lorenzo unggul 9,905 detik atas Valentino Rossi (Ducati) yang sukses menekuk Stoner di putaran terakhir. Stoner sendiri tertinggal 11,298 detik.
Lorenzo bukanlah pembalap yang dikenal jago di lintasan basah. Ia bukan seorang rain master. Sepanjang karir MotoGP-nya sejak 2008, ia baru bisa menang di bawah hujan pada GP Spanyol di Sirkuit Jerez 2011. Waktu itu ia finis nomor satu dengan selisih waktu 19,339 detik dari Dani Pedrosa (Honda) sementara Stoner terjatuh di sana dan gagal mencapai finis.
Dua kemenangan fantastis ini belum otomatis menjadikannya sebagai pembalap spesialis hujan. Tapi, setidaknya itu membuatnya lebih yakin untuk menghadapi lintasan macam apa pun musim ini. Di lintasan kering, panas dan berpasir seperti GP Qatar lalu pun terbukti pacuannya mumpuni.
“M1 benar-benar mantap musim ini. Sebenarnya bisa lebih cepat lagi. Tapi, saya memutuskan untuk tidak memacunya maksimal setelah melihat Stoner kesulitan mendekat. Meski tanpa ancaman, saya harus berkonsentrasi penuh menuju finis dan membuat lomba terasa sangat lama. Saya harus perhatikan betul bagian lintasan yang licin karena sedikit saja salah bisa fatal akibatnya,” tutur pemilik 19 kemenangan di MotoGP ini.
Kembali memimpin klasemen dengan keunggulan 8 poin atas Stoner, semangat Lorenzo kini berlipat-lipat menyongsong GP Catalunya di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, 1 Juni nanti. Ia tak lagi peduli apakah nanti Catalunya diguyur hujan atau tidak, apalagi bertarung di depan publik sendiri.

Poncharal Olahraga Jantung, Melihat Aksi Pembalapnya

Duo pembalap tim Yamaha Tech3 memang jadi favorit terkuat untuk memberikan perlawanan pada pembalap tim pabrikan Honda dan Yamaha yang sekarang masih mendominasi jalannya musim kompetisi balap 2012. Namun sangat disayangkan, karena Cal Crutchlow dan Andrea Dovizioso terjatuh saat bertarung dengan Valentino Rossi untuk merebut podium ketiga.

Pertarungan 3 pembalap ini, membuat Herve Poncharal sebagai bos tim tuan rumah yaitu Yamaha Tech3, merasakan adrenalin dan ketegangan tinggi. Ia pun mengaku merasa sangat tegang ketika pembalapnya saling susul dengan Rossi dan akhirnya terjatuh.

“Balapan ini memang sangat menarik, kedua pembalap ini sudah melakukan yang terbaik untuk meraih podium pertama mereka masing-masing. Andrea Dovizioso, Cal Crutchlow dan Valentino Rossi terlihat saling mempertahankan posisi, namun bertarung dengan sangat bersih. Ini sangat tidak baik bagi kesehatan saya, namun untuk tontonan di televisi sangat menarik,” ungkap Poncharal

“Di satu sisi kami yakin kedua pembalap kami akan mudah menaklukkan Valentino Rossi, tapi ternyata tidak semudah itu. Rossi menunjukkan kelasnya sebagai pembalap terbaik, dan masih memiliki semua skill terbaik yang pernah ia miliki. Sayangnya Crutchlow dan Dovi terjatuh sehingga harapan merebut podium, jadi hilang. Tapi jempol buat mereka, karena masih bisa finish dan mendapatkan poin penting untuk tim,” puji Poncharal.

Jelas hasil yang diraih oleh kedua pembalap Yamaha Tech3, jadi cerminan betapa kompetitifnya paket motor mereka musim 2012. Paling tidak, ini adalah langkah penting untuk melihat sejauh mana kompetitifitas mereka dalam kondisi trek basah seperti ini.

Kemenangan Manis Lorenzo di Le Mans

Menjadi pembalap yang menyentuh garis finis pertama di MotoGP Prancis mengantar Jorge Lorenzo kembali ke puncak klasemen. Hasil di Le Mans itu disebut Lorenzo sebagai kemenangan manis.

Lorenzo tampil dominan di seri keempat musim balap 2012. Meski cuma dapat posisi start keempat, dia sudah menjadi pembalap terdepan sebelum lap pertama tuntas diputari.

Setelah memimpin balapan, posisi Lorenzo tak lagi terusik. Meski hujan deras turun dan lintasan basah di sepanjang lomba, pembalap Yamaha itu tak terbendung untuk bisa meraih kemenangan keduanya musim ini.

"Kemenangan ini terasa sangat manis. Saat kering situasinya rumit tapi saat hujan menjadi lebih rumit lagi. Balapannya terasa lebih lama dan sulit untuk terus menjaga konsentrasi," sahut Lorenzo usai balapan seperti diberitakan Autosport.

"Di setiap lapnya, Anda harus ingat bagian mana dari sebuah tikungan yang licin, dan jika Anda lupa Anda bisa terpeleset dengan mudah," lanjut pembalap Yamaha itu.

Tambahan 25 poin dari balapan di Prancis membuat Lorenzo kembali menduduki puncak klasemen pembalap. Dia mengumpulkan 90 angka, unggul delapan atas Casey Stoner di posisi kedua.

"Terima kasih banyak buat tim saya yang sudah bekerja sangat keras dalam situasi sulit seperti ini dan menyiapkan setting motor yang bekerja baik untuk saya," tuntas Lorenzo.

Lorenzo Pimpin Klasemen Sementara

Tambahan poin 25 dari Sirkuit Le Mans, pembalap utama Yamaha Factory Team itu kini mengoleksi 90 angka.
Sebelum GP Prancis,  Casey Stoner (Repsol Honda) yang memimpin dengan keunggulan satu angka saja atas Lorenzo. Kini pembalap Australia itu tergusur ke peringkat dua dengan koleksi poin 82.
Meski sama-sama dua kali memenangi balapan dalam empat seri awal musim ini, perolehan angka Lorenzo lebih baik karena ia jadi runner up saat Stoner memenangi GP Spanyol dan Portugal. Sebaliknya, saat Lorenzo memenangi GP Qatar dan Prancis, Stoner hanya mampu finis ketiga di dua seri itu. Itu yang membuat Stoner kini tertinggal 8 angka.
Yang menarik adalah Valentino Rossi. Posisi runner up di Prancis membawanya ke peringkat 6 sementara dengan tabungan 42 poin. Posisi yang membuatnya harus bersaing sengit dengan dua pembalap Monster Yamaha Tech 3, Cal Crutchlow dan Andrea Dovizioso di seri berikutnya. (CS/08)
KLASEMEN SEMENTARA MOTOGP
1.    Jorge Lorenzo (Yamaha/90)
2.    Casey Stoner (Honda/82)
3.    Daniel Pedrosa (Honda/65)
4.    Cal Crutchlow (Yamaha/45)
5.    Andrea Dovizioso (Yamaha/44)
6.    Valentino Rossi (Ducati/42)
7.    Stefan Bradl (Honda/35)
8.    Alvaro Bautista (Honda/35)
9.    Nicky Hayden (Ducati/33)
10.  Hector Barbera (Ducati/26)

Lorenzo Juara, Rossi Menangi Duel Dramatis dengan Stoner

Jorge Lorenzo menjuarai balapan basah di Sirkuit Le Mans, Perancis, Minggu (20/5/2012). Tetapi duel dramatis justru diperlihatkan Valentino Rossi dan Casey Stoner dalam memperebutkan posisi kedua, di mana Rossi akhirnya menjadi pemenang setelah mengalahkan Stoner di lap terakhir.

Bagi Lorenzo, ini adalah kemenangan kedua sepanjang musim 2012 - setelah seri pertama di Qatar - yang membuatnya kembali ke puncak klasemen sementara dengan raihan 90 poin. Sedangkan bagi Rossi, hasil ini memperlihatkan kembali aksi entertainment-nya yang hilang sejak melakukan debutnya dengan Ducati pada 2011, dengan memenangkan pertarungan ketat melawan Stoner, salah satu rival beratnya.

Kini, Stoner, yang menang di Jerez dan Estoril, melorot ke posisi kedua. Hanya menuai 16 poin membuat juara dunia 2007 dan 2011 tersebut mengumpulkan total 82 poin, disusul rekan setimnya, Dani Pedrosa, yang finis di urutan keempat.

Jalannya balapan

Saat lampu merah padam tanda pertarungan dimulai, Randy de Puniet langsung tergelincir dan jatuh. Sedangkan di barisan depan, Lorenzo langsung menyodok ke posisi terdepan, mengalahkan duo Repsol Honda, Pedrosa, yang merupakan pemegang pole position, dan Stoner. Sementara itu Rossi yang start dari posisi ketujuh pun ikut bersaing di barisan depan karena menyodok ke posisi keempat, mengalahkan duo Tech 3, Dovizioso dan Crutchlow.

Memasuki lap kedua, Lorenzo mulai membuat jarak dengan Pedrosa dan Stoner karena unggul 0,874 detik. Sementara itu Rossi memberikan ancaman. Satu lap berselang, Stoner berhasil melewati Pedrosa, yang ikut mendapat tekanan dari Rossi, dan "The Doctor" mampu naik ke urutan ketiga menjelang lap keempat.

Tampaknya trek yang sangat basah membuat para pebalap sangat berhati-hati. Pedrosa yang menjadi "korban" karena dia terus melorot setelah dilewati Dovizioso dan Crutchlow. Sedangkan Lorenzo, yang terus membuat fastest lap, semakin jauh di depan dengan keunggulan 2,646 detik. Apa yang ditakuti Pedrosa terbukti, bahwa timnya harus lebih siap menghadapi balapan basah.

Memasuki lap keenam, Lorenzo semakin tak terbendung lagi. Selalu mencatat fastest lap, membuat pebalap Spanyol ini kian jauh di depan dengan keunggulan lebih dari empat detik. Pertarungan sengit justru untuk memperebutkan posisi kedua, di mana Rossi terus mendesak Stoner, sedangkan Dovizioso dan Crutchlow menunggu kesalahan pebalap di depan mereka. Di kelompok ketiga, Bautista mengancam Pedrosa dalam perebutan posisi keenam.

Pada lap ke-10, terjadi sedikit perubahan komposisi di kelompok kedua, setelah Crutchlow menyalip Dovizioso. Duo Tech 3 ini memang selalu menunjukkan persaingan yang mendebarkan di setiap seri, karena mereka tak pernah terpaut jauh dan memperlihatkan semangat untuk saling mengalahkan secara sportif.

Usai melewati Dovizioso, Crutchlow mencatat fastest lap. Ini membuat dia langsung mengekor Rossi, yang mulai menjauh dari Stoner. Kondisi trek yang tak terlalu basah seperti di awal lomba, membuat Stoner semakin kencang untuk memangkas gap dengan Lorenzo, sedangkan Rossi mulai mendapat ancaman serius dari dua pebalap Tech 3.

Tak butuh waktu lama bagi Crutchlow untuk merangsek ke posisi ketiga. Di lap ke-13, pebalap Inggris tersebut melewati Rossi, dan tak lama berselang giliran Dovizioso yang mengalahkan juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut. Dovizioso pun kembali menyalip Crutchlow.

Duel antara Dovizioso, Crutchlow dan Rossi berlangsung sengit untuk memperebutkan posisi ketiga. Pada lap ke-15, Rossi menyalip Crutchlow untuk menempati posisi keempat. Sedangkan Stoner bisa memangkas gap dengan Lorenzo menjadi hanya lebih dari 2 detik, setelah mencatat fastest lap.

Pada lap ke-18, Crutchlow jatuh karena tergelincir saat akan menikung ke kiri. Mantan pebalap Superbike ini tak mampu mengendalikan motornya yang terus meluncur hingga gravel. Pertarungan memperebutkan posisi ketiga pun terjadi hanya antara Dovizioso dan Rossi. Satu lap berselang, Rossi kembali ke urutan ketiga usai menyalip Dovizioso di lintasan lurus, sedangkan Crutchlow bisa melanjutkan balapan dan berada di posisi kedelapan.

Kembali ke barisan depan, Lorenzo menjauh lagi setelah mencatat dua fastest lap berturut-turut. Juara dunia 2010 ini pun unggul lebih dari 6 detik atas Stoner, yang akhir musim 2012 ini akan pensiun dari MotoGP.

Lap ke-21, Rossi mencatat fastest lap. Ini menjadi sebuah "prestasi" pebalap Italia tersebut bersama tim Ducati, karena sejak bergabung pada 2011, peraih sembilan gelar grand prix tersebut belum pernah melakukannya. Fastest lap itu membuat Rossi bisa kembali mendekati Stoner untuk bertarung memperebutkan posisi kedua.

Saat balapan tersisa tiga lap lagi, giliran Dovizioso yang tergelincir. Sementara itu Rossi dan Stoner bertarung sengit, di mana Rossi sempat menyalip pebalap Australia tersebut saat masuk tikungan S, sebelum dikalahkan lagi ketika keluar dari tikungan tersebut. Duel ini membuat para penonton sangat antusias setelah sekian lama tak tersaji "perang" antara dua juara dunia ini.

Memasuki lap terakhir, Rossi benar-benar bisa mengalahkan Stoner. Mantan pebalap Honda dan Yamaha ini memperlihatkan talentanya sebagai pebalap berbakat dengan mengalahkan Stoner di tikungan, dan dia bisa mempertahankan posisinya itu sampai menyentuh garis finis.
Dengan demikian, Rossi berhasil memperbaiki hasil yang diraih musim lalu. Dalam debutnya dengan Ducati, Rossi berhasil naik podium ketiga di Le Mans, dan merupakan satu-satunya podium sepanjang musim 2011. Sementara itu Lorenzo tak terbendung untuk menjadi juara, dan merupakan kemenangan keduanya sepanjang musim 2012.
Usai balapan di Le Mans ini, para pebalap hanya punya waktu istirahat selama sepekan. Pasalnya, pada 3 Juni mendatang mereka akan bertarung di seri kelima yang berlangsung di Catalunya, Barcelona
.

Ezpeleta: “MotoGP Tidak Berhenti Ketika Pembalap Pergi”

Carmelo Ezpeleta, pria paruh baya ini pastinya tidak asing bagi para penggemar MotoGP. Dialah CEO Dorna, promotor sekaligus pemegang hak komersial MotoGP. Saat ini, ditengah upaya menciptakan regulasi baru untuk menyiasati kondisi di tengah terpaan krisis ekonomi – terutama di kawasan Eropa – Ezpeleta menjadi figur yang mendapat banyak sorotan.
Ezpeleta 300x199 Ezpeleta: MotoGP Tidak Berhenti Ketika Pembalap PergiYang terbaru tentunya menyangkut pengumuman pensiun Casey Stoner pada akhir musim 2012 yang disampaikan Kamis lalu di Le Mans.
“Saya harus berterima kasih kepada Stoner untuk semua yang telah diberikan kepada kejuaraan ini. Dia adalah pembalap hebat, dan saya berharap ia memiliki kehidupan yang bahagia. Anda harus menikmati pekerjaan yang Anda lakukan, dan jika itu tidak lagi terjadi, sudah waktunya untuk membuat keputusan,” kata Ezpeleta tenang.
Ia pun menanggapi dengan santai kritik dari Casey tentang MotoGP yang ia sebut sebagai alasan atas keputusannya pensiun dini.
“Anda tidak bisa menyenangkan semua orang … dan tidak perlu bagi setiap orang untuk merasa puas. Untuk segala sesuatu yang lain, kami membantunya menjadi seperti sekarang, dan dia membantu kami. Kami membantunya dalam kejuaraan Spanyol setelah Alberto Puig menunjuknya keluar… dan itu tidak khusus, karena kita perlu membantu mengembangkan pembalap dari semua negara Sementara itu, Casey tumbuh dan kemudian membantu seri dengan hasil yang ia raih.”
Ezpeleta menganggap pensiunnya seorang pembalap adalah sesuatu yang biasa dan pasti akan terjadi. Namun MotoGP tak akan berhenti karenanya.
“Pensiun Stoner datang lebih cepat dari yang diharapkan, tetapi kita juga telah melihat pensiun dari Schwantz, Doohan, dan suatu hari Valentino Rossi akan pensiun juga. Memang seperti itu jalannya. MotoGP tidak berhenti ketika pembalap pergi, dan sekarang tidak akan berhenti untuk Casey.”
Dalam kesempatan lain, ia secara tersirat juga mengaku tidak akan mencegah Valentino Rossi untuk tetap di MotoGP mengingat kesulitan yang dihadapinya saat ini bersama Ducati.
“Saya harap mereka (Ducati,red) dapat memecahkan masalah, tapi saya hanya dapat mengatakan kepadanya pada saat ini apa yang saya katakan kepada semua orang dan itu adalah: ‘terima kasih atas partisipasi Anda dan saya berharap Anda sukses’ Sudah hampir dua tahun baginya (di Ducati) tetapi ia yang memutuskan untuk pergi ke sana.”
Orang nomor satu Dorna itu juga tetap pada pendiriannya menolak permintaan HRC untuk menghapus aturan rookieyang tidak boleh langsung bergabung dengan tim pabrikan. Dan setelah Stoner mengumumkan akan pensiun pada akhir musim ini, ia tetap teguh pada prinsipnya.
“Tidak Tidak! Kami melakukan itu sekali dan kemudian di tahun kedua Suzuki mengatakan sangat penting untuk memiliki (Alvaro) Bautista jadi tolong hentikan aturan rookie karena jika tidak mereka mengatakan ada risiko Suzuki bisa pergi (dari MotoGP). Kami memberi kelonggaran aturan untuk mereka, dan Suzuki tetap saja pergi. Kami tidak akan mengubah apa pun. Aturan rookie di tempat dan akan tetap di tempat. Itu untuk tim independen dan mereka membutuhkan bantuan lebih dari sebelumnya, so no.”
Ia juga sangat yakin dengan aturan CRT yang mulai diberlakukan pada musim 2012 ini, meski suara kontra berdatangan dari berbagai penjuru, termasuk juga sempat disinggung oleh Stoner.
“Mereka tidak jauh. Mereka tidak merusakkan mesin dan Anda telah melihat bahwa motor adalah, di tempat, lebih cepat dari prototipe (di tikungan). Tentu, prototipe yang lebih cepat pada track lurus, dengan kecepatan dan akselerasi, tapi ini bukan hal yang khusus. Satu hal yang sangat penting: kita tidak akan pernah berkata, ‘Anda harus menggunakan mesin produksi’.
“Kami akan mengizinkan tim yang ingin menggunakan mesin produksi untuk tidak berada jauh dari mesin asli. Kami tidak akan mengatakan bahwa, dari tahun 2015, orang harus menggunakan mesin yang memiliki basis produksi. Tidak pernah akan saya katakan itu. Kami akan mengatakan mesin harus seperti ini atau seperti itu dan Anda bisa melakukannya sepenuhnya dari awal dengan beberapa batas pada elektronik dan hal-hal lain. Kemudian biaya akan jelas.”