Sunday, April 8, 2012

Ditunggu, Pebalap Indonesia di MotoGP


Populasi pengendara motor di Indonesia merupakan salah satu yang terbanyak di dunia. Dan bisa saja satu di antara mereka adalah seorang pebalap berbakat yang bisa bertanding di kejuaraan balap seperti MotoGP.

"Kami menunggu riders-riders dari Indonesia," ujar Executive Vice President of Honda Racing Corporation, Shuhei Nakamoto, saat bertemu dengan wartawan Indonesia termasuk detikcom di area hospitality tim Repsol Honda di Losail International Circuit, Qatar, Sabtu (7/4/2012).

Pria murah senyum ini rupanya tengah menunggu pebalap Asia lainnya tidak hanya Jepang yang bisa bersaing di MotoGP. "Mungkin dari Indonesia, Thailand, Malaysia," ujarnya.

Karena itu, Nakamoto-san mengikutkan para rider Asia untuk mengikuti Asia Dream Cup untuk mengasah bakat mereka. Ajang ini merupakan tempat bagi pebalap dari Asia untuk bersaing di arena balap dunia.

Tahun ini dari Indonesia, PT Astra Honda Motor mengirimkan Denny Triyugo dari Astra Motor Racing Team dan Iswandi Muis dari tim Honda Wahana Dunia Motor untuk mengikuti ajang balapan Asia Dream Cup (ADC) yang menggunakan motor Honda CBR250.

ADC akan dilaksanakan di enam negara, yaitu Malaysia pada 13 Mei, Jakarta 17 Juni, China 5 Agustus, Jepang 9 September, Qatar, dan Taiwan. Setiap negara tersebut akan diwakili oleh dua pembalap dengan usia pembalap yang sudah ditentukan yaitu 15 hingga 25 tahun.

Communication and Marketing Director HRC Livio Suppo menambahkan bisa saja dari sekian banyak pengguna motor di Indonesia salah satunya adalah pebalap bagus.

"Mungkin ada Valentino Rossi di Indonesia, yang sangat cepat," ujar pria Italia yang sempat mengasuh tim Ducati ini.

Namun Suppo menekankan balapan motor adalah bukan olahraga yang mudah, tidak seperti bermain bola yang bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun.

"Balapan jauh lebih berbeda, di balap lebih sulit, butuh uang, butuh motor. Anda juga membutuhkan kultur. Di Spanyol ada kulturnya, lebih gampang. Jadi jika Anda cepat lebih mudah menemukan jalan. Namun di negeri lain yang tidak ada kulturnya, lebih sulit, jadi kami di Honda mencoba membuatnya lebih mudah," ujar pria humoris ini.

No comments:

Post a Comment