Sebab, bukan cuma Jorge Lorenzo yang harus diwaspadai. Tapi, juga rekan setimnya di Yamaha Factory Racing (YFR), Ben Spies. Rider Amerika Serikat ini juara World Superbike 2009 bersama Yamaha dan juara AMA Superbike 4 kali bersama Suzuki.
Tak aneh, Spies termasuk pembalap yang sanggup langsung nyetel dengan motor 1000cc MotoGP. Ia menghuni posisi ke-4 overall pada tes pertama di Sirkuit Sepang, Malaysia, dua pekan lalu.
"Saya rasa tak banyak perbedaan antara motor-motor musim ini. Yamaha terlihat sangat kuat dan kompetitif. Ingat, meski Lorenzo sudah lama tak menunggangi motor (cedera putus ujung jari manis), ia melakukan pekerjaan yang hebat. Spies pun memulai tahun ini dengan positif. Saya berharap ia bisa mempertahankan itu," kata Stoner kepada MCN, Rabu (15/2).
Juara dunia 2007 dan 2011 itu melanjutkan, "Kita akan tahu seberapa dekat Yamaha dengan Honda begitu musim dimulai. Namun, karena Yamaha menjuarai 3 musim sebelumnya (Valentino Rossi 2008 dan 2009, Lorenzo 2010) dan Honda hanya sedikit berubah dari 2010 ke 2011, saya rasa tak akan ada gap besar di antara kedua pabrikan itu."
Stoner juga tak menepis Ducati punya potensi besar tahun ini. Hanya, masalahnya, pabrikan Italia ini kerap terlambat menyediakan suku cadang yang dibutuhkan tim. Ini yang dialami Stoner sejak 2008 atau setahun setelah ia juara dunia bersama Ducati.
"Saat itu, tim membutuhkan banyak komponen yang bisa membuat motor berkembang. Sayanya, kami harus menunggu hingga 8 bulan. Dan, begitu kami memerlukan sesuatu lagi, Ducati membuat kami menunggu 6 atau 8 bulan lagi," bilang Stoner.
No comments:
Post a Comment