Tuesday, May 31, 2011

Motegi Segera Bisa Dipakai Lagi ?

Foto: Twin Ring Motegi/MotoGP.com (ist)
Sirkuit Motegi sementara ini masih dalam tahap rehabilitasi dan perbaikan pascagempa dan tsunami yang dahsyat bulan Maret lalu merusak beberapa titik sirkuit yang dikenal punya dua lintasan tersebut.

Shinya Nakano, eks pembalap MotoGP yang menjadi penguji terhadap kelayakan sirkuit tersebut dan Nakano melakukan dua kali tes dan pengujian aspal agar Motegi bisa dipakai secepatnya.

Setidaknya dengan adanya MotoGP lagi, masyarakat Jepang akan segera melupakan bencana mengerikan yang menimpa mereka beberapa waktu lalu. Atau setidaknya menjadi hiburan tersendiri dapat melihat jagoan-jagoan kuda besi saling bertarung lagi di sirkuit yang mereka banggakan selain Suzuka.

Namun bencana nuklir yang terjadi kemudian kemungkinan akan jadi penghalang bagi para riders untuk ke Jepang lagi. Terlebih lokasi Motegi dengan Reaktor Fukushima hanya berjarak tak lebih dari 100km.

Meski begitu Dorna dan IRTA mengkonfirmasikan kembali bahwa balapan tetap akan diadakan setelah selesai diperbaiki, kecuali meminta sebaliknya – dan Nakano sebagai bagian dari promosi ini telah menemukan beberapa titik kerusakan dan diharapkan sudah akan dirampungkan Juni ini.

“Saya melakukan pengujian pertama dengan mobil dan tidak terasa kerusakan apapun. Lalu saya melakukan tes kedua dengan menggunakan Honda CBR1000 mengendarainya dengan cepat. Saya mencatat setidaknya ada tiga spot yang mengalami kerusakan,” kata Nakano sebagaimana disitat MotoGP.com, Selasa (31/5/2011).

“Terdapat sejumlah gelombang dan keretakan pada titik pengereman di tikungan pertama dan ketiga dan juga di tikungan hairpin sebelum trek lurus,” tambah Nakano.

“Pengerjaan perbaikan ini dijadwalkan selesai di pekan pertama bulan Juni. Musim Hujan di Jeoang akan segera tiba tapi saya berencana mencoba sirkuit ini kembali di pertengahan Juni untuk menguji sirkuit ini lagi, rampung Nakano.

Friday, May 27, 2011

Dorna: Tak Ada Alasan Membatalkan Grand Prix Motegi

Pasca gempa bumi dan Tsunami yang melanda negeri Jepang, MotoGP Motegi yang awalnya dijadwalkan berlangsung pada 24 April ditunda hingga 2 Oktober mendatang. Namun kekhawatiran akan batalnya seri tersebut tetap mengemuka karena adanya musibah susulan yakni radiasi nuklir. Tetapi pihak Dorna sepertinya tetap optimis race akan tetap berlangsung.
Lorenzo Motegi 2010 Dorna: Tak Ada Alasan Membatalkan Grand Prix Motegi
Ada kegelisahan diantara para pembalap dan team tentang keamanan perjalanan ke Jepang karena kerusakan yang diderita oleh pabrik nuklir Fukushima, yang hanya 75 mil jauhnya dari Twin Ring Motegi.
Para rider papan atas seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Casey Stoner dan Marco Simoncelli juga telah menyatakan keprihatinan mereka tentang kenyataan bahwa MotoGP Motegi tetap ada dalam kalender MotoGP 2011.
Walau begitu situs MCN mengabarkan telah memperoleh surat yang diterbitkan oleh International Race Teams Association (IRTA) untuk semua team selama Grand Prix Prancis baru-baru ini yang menyatakan bahwa tidak ada alasan mengapa Grand Prix Jepang akan dibatalkan.
Berikut ini adalah petikan isi surat tersebut:
Karena kita menyadari sejumlah spekulasi di paddock mengenai penundaan dan rumor bahwa peristiwa tersebut bahkan mungkin tidak terjadi, kami ingin memperjelas posisi saat ini.
Petugas Keamanan, Claude Danis, memeriksa sirkuit Motegi pekan lalu. Dia melaporkan bahwa walaupun ada sedikit kerusakan di track, secara keseluruhan track akan pulih kembali dan fasilitas sirkuit yang dalam kondisi yang sempurna untuk mengadakan acara tersebut. Ia juga melaporkan bahwa tampaknya ada kerusakan kecil atau tidak ada untuk bangunan atau infrastruktur di daerah sirkuit.
Transisi dari bandara Tokyo ke sirkuit dan sebaliknya sepenuhnya normal. Dorna tidak menerima indikasi apapun dari promotor balapan untuk membatalkan atau menunda acara. Pendapat Dorna adalah: kecuali ada perkembangan baru yang mempengaruhi sirkuit atau sekitarnya, atau jika mereka menerima permintaan dari panitia untuk membatalkan, maka acara akan dilanjutkan seperti yang direncanakan.

Thursday, May 26, 2011

Lorenzo Ketemu Schumacher di Catalunya

Akhir pekan lalu (22/5/2011) balap Formula 1 digelar di Catalunya, Spanyol. Saat itu Jorge Lorenzo menjadi tamu team Mercedes GP. Rider MotoGP asal Spanyol itu berkunjung ke paddock dan bertemu dengan dua driver Mercedes GP, Michael Schumacher dan Nico Rosberg.
Schumacher Lorenzo Rosberg 2 Lorenzo Ketemu Schumacher di Catalunya
Kesamaan sponsor sepertinya menjadi faktor yang memungkinkan kunjungan juara dunia MotoGP 2010 itu. Seperti kita tahu, Petronas yang menjadi sponsor utama team Mercedes GP di ajang F1 juga menjadi sponsor team Yamaha Factory Racing, team yang dibela Lorenzo di MotoGP.
Selanjutnya boleh ditunggu nih kunjungan balasan dari Schumacher dan/atau Rosberg ke MotoGP. Saat masih balap untuk team F1 Ferrari, Schumacher sempat mencoba motor Ducati tunggangan Casey Stoner.
Schumacher Lorenzo Rosberg 1 Lorenzo Ketemu Schumacher di Catalunya
Di masa lalu driver F1 Kimi Raikkonen dan David Coulthard (saat itu masih bersama team McLaren Mercedes) pernah pula datang ke paddock team Honda Pons saat kedua team dari dua cabang motorsport yang berbeda itu sama-sama disponsori oleh West.

Wednesday, May 25, 2011

Lorenzo: Jika Saya Perlu Rossi, Apa Ducati Butuh Stoner?

Pada seri terakhir di sirkuit Le Mans, Prancis, Yamaha terlihat tak mampu menandingai kehebatan Honda. Jorge Lorenzo bahkan untuk pertama kalinya di musim 2011 mampu dilibas oleh mantan rekan satu team-nya, Valentino Rossi yang kini menunggang Ducati. Hal ini semakin menguatkan anggapan bahwa pengembangan M1 mandek setelah ditinggal Rossi. Bagaimana tanggapan Lorenzo?
Lorenzo Milan Lorenzo: Jika Saya Perlu Rossi, Apa Ducati Butuh Stoner?
Cedera jari telunjuk akibat kecelakaan saat sesi warm-up diakui Lorenzo sedikit memberi hambatan saat race GP Perancis. Ini sangat terasa saat melakukan pengereman. Namun rider Spanyol itu mengakui bukan itu alasan yang membuatnya out dari podium untuk kali pertama sejak GP Motegi 2010.
“Kami harus balap cepat dan memberikan umpan balik kepada insinyur kami yang kemudian harus mengerjakannya. Jika hal ini relatif bagi saya, lalu saya bertanya-tanya mengapa Valentino kini berjuang, apakah Ducati butuh Stoner?”, ungkap Lorenzo kepada Gazzeta Dello Sport dalam sebuah acara promo di Milan.
Selain itu Lorenzo juga kembali ditanya tanggapannya masalah isu safety balapan yang menyangkut riding style Marco Simoncelli. Seperti yang kita tahu, Lorenzo dan Simoncelli sempat berdebat masalah etika balapan saat konferensi pers usai kualifikasi MotoGP Estoril. Dan di Le Mans, rider kribo itu mendapat sangsi karena dianggap bersalah atas insiden yang melibatkan dirinya dan Dani Pedrosa.
“Saya seperti Marco, tapi saat ini dia bisa menimbulkan masalah di track. Itu terjadi pada saya saat debut saya, aku jatuh begitu sering dan setelah empat tahun saya belajar. Dengan pengalaman Anda memahami bahwa sebelum bertaruh Anda kadang-kadang bisa menunggu.”

Edwards: Simoncelli Salah

Foto: Colin Edwards/Getty Images
Kritikan terhadap aksi gila Marco Simoncelli belum berakhir. Terakhir, pembalap veteran Colin Edwards yang menganggap Simoncelli memang salah dalam balapan di Le Mans.

Perlu diingat, Simoncello berduel dengan Dani Pedrosa untuk memperebutkan posisi kedua pada MotoGP Prancis. Namun, sebuah tabrakan terjadi pada lap 18, sehingga membuat Pedrosa mengalami cedera bahu sebelah kanan. Setelah balapan, Pedrosa melakukan operasi.

Kritikan pedas langsung menghampiri Simoncelli. Sejumlah kalangan menilai, aksi yang diperlihatkan pembalap San Carlo Honda Gresini itu terlalu agresif. Terakhir, Edwards yang menuding aksi Simoncelli sangat salah.

"Anda tidak bisa melakukan tindakan seperti itu. Jika ada seorang pembalap datang dari dalam motor anda, anda pasti 100 persen sadar, jika melakukan pengereman dan menyalipnya, maka dia akan menabrak motor anda," cetus Edwards.

"Saya sedikit lebih pintar dari itu, karena saya tidak akan membuat seorang pembalap terjatuh. Saya tidak mau merasakan hal yang sama hanya untuk membuktikan sesuatu," lanjut pembalap asal Amerika itu dilansir dari MCN, Rabu (25/5/2011).

Kemudian, Edwards pun setuju dengan perkataan Valentino Rossi, yang meminta kepada FIM untuk memberikan hukuman kepada Simoncelli. Edwards menjelaskan, dia sama sekali tidak punya masalah pribadi terhadap pembalap muda asal Italia itu.

"Saya tidak punya masalah dengan Simoncelli dan saya nyaman berduel dengannya. Saya tidak mempunyai rasa benci terhadapnya. Pada akhirnya, tindakan Simoncelli itu memang salah dan itu bukan hal yang bagus," pungkas pembalap Monster Yamaha Tech 3.

Wednesday, May 18, 2011

Duo Yamaha Tunggangi YZR M1 dengan Livery Anyar

Foto: Tim Yamaha Factory Racing Team akan menggunakan livery anyar di Assen dan Laguna Seca (getty Images)
Duet pembalap Yamaha Factory Racing Team, Jorge Lorenzo dan Ben Spies akan terlihat berbeda dalam balapan di Assen Belanda dan Laguna Seca Amerika Serikat tahun ini.

Dalam berita yang dirilis Eurosports, Rabu (18/5/2011) Lorenzo dan Spies akan menggunakan motor dengan livery berbeda untuk memperingati keikutsertaan pabrikan berlogo Garputala asal Jepang tersebut dalam kiprahnya 50 tahun di MotoGP. Juara dunia 2010. Lorenzo pun menyambut antusias livery Yamaha ini.

Kendati publik bisa melihat seperti apa rupanya, tapi Lorenzo mengaku senang melihat kelir yang terdapat dalam motornya. “Saya sangat mencintai warna ini. Ini memiliki unsur historis,” kata Lorenzo sebagaimana dikutip Eurosport.

Menurut Lorenzo warna tersebut merefleksikan warna motor juara dunia seperti Phil Read dan Giacomo Agostini yang pernah berjaya di dekade 1960 hingga 1970.”Read, Agostini, mereka familiar dengan warna ini ketika mereka meraih kemenangan. Jadi, ini kesempatan bagus untuk menggunakan warna ini di YZR-M1 2011,” sambung Lorenzo.

Dia menambahkan. “Ini tahun spesial bagi Yamaha dan kami berharap warna ini memberi kami keberuntungan dalam dua balapan.”

Bagaimana dengan livery baru ini di mata Spies? “Sangat menyenangkan berkendara dengan warna ini. Ini tahun yang besar bagi Yamaha dan ini tahun pertama saya dengan tim pabrikan. Bisa menggunakan motor dengan livery itu di Assen dan rumah saya di Laguna sangat luar biasa. Saya pikir, ini akan terlihat sangat bagus dan saya menunggu momen yang tepat bagi semua orang untuk melihatnya,” tandas Spies.

Tuesday, May 17, 2011

Special Livery 50 Tahun Yamaha di World GP

Seperti yang sudah banyak diketahui, Yamaha tahun ini merayakan 50 tahun partisipasinya dalam ajang balap motor dunia (World Grand Prix). Dalam rangkaian itu, team Yamaha Factory Racing sudah mempersiapkan livery khusus yang akan dipakai oleh Jorge Lorenzo dan Ben Spies saat seri Assen dan Laguna Seca.

Yamaha 50th Livery 04 Special Livery 50 Tahun Yamaha di World GP
Seragam khusus ini diberi nama ‘YZR-M1 WGP50th Anniversary Edition’. Dengan menggunakan paduan warna merah dan putih mengadopsi desain Yamaha masa lalu di era Giacomo Agostini. Tidak terlalu surprise sebenarnya karena livery serupa sudah pernah dipakai oleh Valentino Rossi dan Colin Edwards di seri Valencia tahun 2005 lalu.

Monday, May 16, 2011

"Terpenting, Klasemen Masih Milik Saya"

Foto: Jorge Lorenzo/Getty Images
Meski gagal mengamankan satu podium di Le Mans, Prancis, dalam lanjutan MotoGP, Minggu (15/5/2011), Jorge Lorenzo puas. Setidaknya, andalan Yamaha Racing masih memimpin klasemen pembalap.

Sejauh ini Yamaha memang belum bisa menyamai kecepatan Honda. Parahnya lagi, mereka justru kalah cepat dari Rossi yang menunggangi Ducati musim ini. Sementara Lorenzo sendiri harus puas finis di tempat keempat, di belakang Casey Stoner, Andrea Dovizioso, dan Valentino Rossi.

Kendati demikian, Lorenzo tetap puas karena dengan masih memimpin klasemen pembalap dengan keunggulan 12 poin dari Stoner di tempat kedua.

“Saya sangat termotivasi karena kami tak berharap finis di urutan empat. Kami memimpin klasemen dengan 12 poin dari Stoner. Ini sangat sulit karena kami harus mengembangkan motor, tapi setidaknya kami masih memimpin (klasemen) dan memiliki motivasi,” tegasnya, seperti dikutip Autosport, Senin (16/5/2011).

Saat ini Lorenzo tetap berada di puncak klasemen sementara dengan nilai 78, disusul Stoner (66), Dani Pedrosa (61), Dovizioso (50), dan Rossi (47).

Lorenzo: Saya Melakukan Kesalahan Saat Warm-up

Foto: Jorge Lorenzo/Getty Images
Jorge Lorenzo menilai finis di posisi keempat sebagai hasil maksimal yang bisa diraihnya di GP Prancis, Minggu (15/5/2011).

Juara dunia ini sempat terjatuh di sesi pemanasan, beruntung berkat kerja keras tim dia bisa ikut balapan meski kondisinya tak 100 persen akibat mengalami cedera jari.

Sepanjang balapan di Le Mans, Lorenzo bersaing ketat dengan Andrea Dovizioso, Valentino Rossi dan Marco Simoncelli untuk memperebutkan satu tempat di podium. Sayang, dia melakukan kesalahan yang memaksanya finis di peringkat empat.

“Saya membuat kesalahan saat warm-up karena terlalu menekan dan ban sangat dingin,” tandas Lorenzo dalam konferensi pers usai lomba.

“Saya mengalami cedera jari kanan dan tahu itu sangat sulit untuk bisa menyelesaikan balapan dengan baik. Saya lelah dan sakit pada tangan, jadi hal terbaik yang bisa dilakukan adalah finis di posisi empat. Ini hasil yang bagus,” imbuhnya, dilansir Autosport, Senin (16/5/2011).

Sunday, May 15, 2011

Prancis Tetap Gelar MotoGP Hingga 2016

Foto: Pembalap MotoGP/Reuters
Para penikmat balapan MotoGP Prancis bisa bernafas lega. Pasalnya, Dorna Sports telah memutuskan untuk tetap menggelar balapan di Sirkuit Le Mans hingga 2016 mendatang.

Hal ini seperti diumumkan oleh Carmelo Ezpelata, CEP Dorna Sports, pemegang saham utama balapan MotoGP. Ezpelata mengatakan telah memperbarui kontrak balapan dengan promotor Claude Michy, Sabtu kemarin.

"Kami memiliki hubungan cukup baik dengan Claude Michy. Oleh sebab itu, kami sangat senang bisa melanjutkan kontrak kerjasama ini hingga 2016 mendatang," demikian pengumuman Ezpelata sebagaimana dilansir SuperSports, Minggu (15/5/2011).

Le Mans tercatat sudah menggelar balapan MotoGP sejak 1987. Kendati demikian, Dorna Sports sempat memindahkan balapan dari Sirkuit Le Mans ke berbagai tempat seperti Sirkuit Paul Ricard dan Magny Course.
Tapi, sejak musim 2000 yang lalu, Sirkuit Le Mans kembali dipercaya menggelar balapan MotoGP. Sejak saat itu, Dorna Sports terus mempertahankan lintasan bernama Circuit de la Sarthe itu hingga musim 2010 ini.

Hari ini, Sirkuit de la Sarthe kembali mendapatkan kesempatan untuk menggelar balapan MotoGP. Pembalap Casey Stoner yang tampil brilian, akan memulai balapan dari posisi terdepan. Sementara itu, pemenang tahun lalu Jorge Lorenzo, harus puas memulai balapan dari peringkat kelima.

Kualifikasi MotoGP Le Mans 2011: Barisan Honda, Yamaha, Ducati

Ada yang unik dari hasil sesi Qualifying Practice (QP) MotoGP Le Mans. Empat grid terdepan race esok hari akan diisi oleh rider Honda, empat grid berikutnya diisi para rider Yamaha, lalu selanjutnya diisi oleh tiga rider Ducati.
Stoner QP Le Mans 2011 Kualifikasi MotoGP Le Mans 2011: Barisan Honda, Yamaha, Ducati
Urutan empat rider tercepat masih sama dengan hasil Free Practice 3 (FP3), yakni dipimpin oleh Casey Stoner lalu diikuti oleh Marco Simoncelli, Andrea Dovizioso dan Dani Pedrosa.
Sedangkan barisan Yamaha dipimpin oleh Jorge Lorenzo lalu disusul oleh Cal Crutchlow, Colin Edwards dan Ben Spies.
Di belakang Honda dan Yamaha itu barulah berbaris tiga rider Ducati, Valentino Rossi, Nicky Hayden dan Randy De Puniet.
Berikut ini adalah hasil lengkap sesi Qualifying Practice (QP) MotoGP 2011 seri ke-4: Le Mans, Prancis:
1 Casey Stoner/Australia/HONDA/Repsol Honda/1:33.153
2 Marco Simoncelli/Italia/HONDA/San Carlo Honda Gresini/+0.059
3 Andrea Dovizioso/Italia/HONDA/Repsol Honda/+0.468
4 Dani Pedrosa/Spanyol/HONDA/Repsol Honda/+0.530
5 Jorge Lorenzo/Spanyol/YAMAHA/Yamaha Factory Racing/+0.553
6 Cal Crutchlow/GBR/YAMAHA/Monster Yamaha Tech 3/+0.651
7 Colin Edwards/USA/YAMAHA/Monster Yamaha Tech 3/+0.910
8 Ben Spies/USA/YAMAHA/Yamaha Factory Racing/+1.053
9 Valentino Rossi/Italia/DUCATI/Ducati Team/+1.053
10 Nicky Hayden/USA/DUCATI/Ducati Team/+1.124
11 Randy De Puniet/Prancis/DUCATI/Pramac Racing/+1.198
12 Alvaro Bautista/Spanyol/SUZUKI/Rizla Suzuki MotoGP/+1.360
13 Hiroshi Aoyama/Jepang/HONDA/San Carlo Honda Gresini/+1.459
14 Hector Barbera/Spanyol/DUCATI/Mapfre Aspar Team/+1.497
15 Loris Capirossi/Italia/DUCATI/Pramac Racing/+1.713
16 Karel Abraham/Ceska/DUCATI/Cardion AB Motoracing/+1.857
17 Toni Elias/Spanyol/HONDA/Honda LCR MotoGP/+2.280

Stoner Brilian di Le Mans

Casey Stoner/ Foto: Daylife 
Casey Stoner melanjutkan performa gemilang di MotoGP Prancis 2011. Setelah berjaya di tiga sesi latihan, pembalap Honda tersebut kembali sukses menjadi yang tercepat pada babak kualifikasi, Sabtu (14/5/2011).

Pembalap asal Australia meraih catatan waktu terbaik dengan 1 menit 33.153 detik. Stoner juga tampil mendominasi dan hampir tak terkejar oleh pembalap lainnya.

Sementara posisi kedua ditempati Marco Simoncelli. Dia meraih catatan waktu  1 menit 33.212 detik. Mengacu pada hasil empat penampilan di Le Mans pembalap berambut gimbal itu bisa dibilang mengalami peningkatan performa yang signifikan. Setelah hanya mampu menempati posisi nomor empat di latihan perdana, dia membabat habis sesi berikutnya hingga kualifikasi.

Jagoan Honda lainnya, Andrea Dovizioso berada tepat di belakangan Simoncelli. Dia mencatatkan waktu 1 menit 33.621 detik. Sementara juara di Estoril, Dani Pedrosa kembali tampil kurang maksimal. Dia hanya sanggup merengkuh grid empat untuk balapan besok.

Nasib sial juga terus memayungi juara bertahan Jorge Lorenzo. Perjuangan keras di Le Mans hanya mampu menempatkannya di posisi kelima. Pada tiga sesi latihan pembalap asal Spanyol juga hanya sanggup parkir di tempat ke ke-6,5 dan 5.

Hasil lengkap kualifikasi MotoGP Prancis 2011:
 1.  Casey Stoner          Honda                    1m33.153s
 2.  Marco Simoncelli   Gresini Honda      1m33.212s  + 0.059s
 3.  Andrea Dovizioso   Honda                    1m33.621s  + 0.468s
 4.  Dani Pedrosa         Honda                    1m33.683s  + 0.530s
 5.  Jorge Lorenzo        Yamaha                  1m33.706s  + 0.553s
 6.  Cal Crutchlow        Tech 3 Yamaha     1m33.804s  + 0.651s
 7.  Colin Edwards       Tech 3 Yamaha     1m34.063s  + 0.910s
 8.  Ben Spies               Yamaha                  1m34.206s  + 1.053s
 9.  Valentino Rossi      Ducati                    1m34.206s  + 1.053s
10.  Nicky Hayden         Ducati                    1m34.277s  + 1.124s
11.  Randy de Puniet    Pramac Ducati     1m34.351s  + 1.198s
12.  Alvaro Bautista       Suzuki                    1m34.513s  + 1.360s
13.  Hiroshi Aoyama     Gresini Honda     1m34.612s  + 1.459s
14.  Hector Barbera       Aspar Ducati        1m34.650s  + 1.497s
15.  Loris Capirossi      Pramac Ducati     1m34.866s  + 1.713s
16.  Karel Abraham       Cardion Ducati    1m35.010s  + 1.857s
18.  Toni Elias                LCR Honda          1m35.433s  + 2.280s

Saturday, May 14, 2011

Free Practice 3 MotoGP Le Mans: 4 Rider Honda Kembali Terdepan

Empat rider Honda kembali mencetak waktu tercepat dalam Free Practice 3 (FP3) MotoGP Le Mans seperti halnya yang sudah terjadi kemarin di FP1. Masih dipimpin oleh Casey Stoner. Bedanya posisi ke-2 diraih Marco Simoncelli dan posisi ke-3 oleh Andrea Dovizioso disusul oleh Dani Pedrosa di posisi ke-4.
Stoner FP3 Le Mans Free Practice 3 MotoGP Le Mans: 4 Rider Honda Kembali Terdepan
Sementara dua rider Ducati, Nicky Hayden dan Valentino Rossi msing-masing menduduki peringkat ke-5 dan ke-7 mengapit rider Yamaha Jorge Lorenzo. Menyusul dibelakangnya tiga rider Yamaha lainnya, berturut-turut: Colin Edwards, Ben Spies dan Cal Crutchlow.
Berikut adalah hasil lengkap Free Practice 3 (FP3) MotoGP 2011 seri ke-4: Le Mans, Prancis:
1 Casey Stoner/Australia/HONDA/Repsol Honda/1’33.815
2 Marco Simoncelli/Italia/HONDA/San Carlo Honda Gresini/+0.260
3 Andrea Dovizioso/Italia/HONDA/Repsol Honda/+0.429
4 Dani Pedrosa/Spanyol/HONDA/Repsol Honda/+0.730
5 Nicky Hayden/USA/DUCATI/Ducati Team/+1.139
6 Jorge Lorenzo/Spanyol/YAMAHA/Yamaha Factory Racing/+1.236
7 Valentino Rossi/Italia/DUCATI/Ducati Team/+1.465
8 Colin Edwards/USA/YAMAHA/Monster Yamaha Tech 3/+1.466
9 Ben Spies/USA/YAMAHA/Yamaha Factory Racing/+1.487
10 Cal Crutchlow/GBR/YAMAHA/Monster Yamaha Tech 3/+1.627
11 Hiroshi Aoyama/Jepang/HONDA/San Carlo Honda Gresini/+1.830
12 Karel Abraham/Ceska/DUCATI/Cardion AB Motoracing/+1.984
13 Alvaro Bautista/Spanyol/SUZUKI/Rizla Suzuki MotoGP/+2.164
14 Randy De Puniet/Prancis/DUCATI/Pramac Racing/+2.276
15 Hector Barbera/Spanyol/DUCATI/Mapfre Aspar Team/+2.453
16 Loris Capirossi/Italia/DUCATI/Pramac Racing/+2.555
17 Toni Elias/Spanyol/HONDA/Honda LCR MotoGP/+2.652

Free Practice 2 MotoGP Le Mans: Stoner Masih Tercepat

Tiga posisi teratas catatan waktu Free Practice 2 (FP2) MotoGP Le Mans 2011 masih dikuasai rider Honda. Casey Stoner masih memimpin. Marco Simoncelli menggeser posisi Dani Pedrosa di posisi ke-2. Nicky Hayden membuat kejutan dengan tampil sebagai rider tercepat ke-4.
Stoner Le Mans Free Practice 2 MotoGP Le Mans: Stoner Masih Tercepat
Berikut ini adalah hasil lengkap Free Practice 2 (FP2) MotoGP 2011 seri ke-4: Le Mans, Prancis:
1 Casey Stoner/Australia/HONDA/Repsol Honda/1:33.782
2 Marco Simoncelli/Italia/HONDA/San Carlo Honda Gresini/+0.404
3 Dani Pedrosa/Spanyol/HONDA/Repsol Honda/+0.696
4 Nicky Hayden/USA/DUCATI/Ducati Team/+0.870
5 Jorge Lorenzo/Spanyol/YAMAHA/Yamaha Factory Racing/+0.877
6 Andrea Dovizioso/Italia/HONDA/Repsol Honda/+0.923
7 Colin Edwards/USA/YAMAHA/Monster Yamaha Tech 3/+1.157
8 Hiroshi Aoyama/Jepang/HONDA/San Carlo Honda Gresini/+1.177
9 Valentino Rossi/Italia/DUCATI/Ducati Team/+1.184
10 Ben Spies/USA/YAMAHA/Yamaha Factory Racing/+1.194
11 Randy De Puniet/Prancis/DUCATI/Pramac Ducati/+1.216
12 Cal Crutchlow/GBR/YAMAHA/Monster Yamaha Tech 3/+1.376
13 Loris Capirossi/Italia/DUCATI/Pramac Ducati/+1.601
14 Hector Barbera/Spanyol/DUCATI/Mapfre Aspar Team/+2.120
15 Alvaro Bautista/Spanyol/SUZUKI/Rizla Suzuki MotoGP/+2.210
16 Toni Elias/Spanyol/HONDA/Honda LCR MotoGP/+2.522
17 Karel Abraham/Ceska/DUCATI/Cardion AB Motoracing/+2.545

MotoGP Semakin Memanas: Senior vs Junior

Valentino Rossi sempat mengkritik rider muda MotoGP saat ini seperti anak kecil. ‘Young MotoGP riders are pussies’, demikian pernyataan kontroversial Rossi yang kemudian dikonfirmasi terhadap dua rider beda usia, Colin Edwards (37 tahun) dan Jorge Lorenzo (24 tahun).
Presscon MotoGP Le Mans MotoGP Semakin Memanas: Senior vs Junior
Komentar Rossi tersebut dimaksudkan untuk merespon kritik dari rider seperti Casey Stoner pasca insiden dengannya serta Lorenzo saat mengkritik gaya balap Marco Simoncelli.
Saat konferensi pers pra-event MotoGP Prancis, kesempatan pertama menanggapi pernyataan tersebut diberikan kepada Colin Edwadrs.
“[Ya] mereka hanya sekelompok pussies!” jawab Edwards. “Tidak, saya menarik kembali pernyataan …”, elaknya kemudian.
“Ada beberapa pernyataan kepada pers tentang ini dan itu, tapi aku masih bekerja di sana bersama orang-orang untuk berbicara sh*t tentang mereka!”, lanjut Edwards.
Tanggapan lain kemudian diminta dari rider muda yang menjadi salah satu sasaran pernyataan tersebut, Jorge Lorenzo. Dan inilah komentar rider Spanyol itu setelah diberitahu maksud frase kalimat itu berarti Rossi menganggap rider muda MotoGP saat ini bertingkah seperti anak-anak.
“Saya tidak tahu. Saya kira itu harusnya membuat sedikit malu dipukuli oleh ‘anak-anak’ di setiap race … ”
Mungkin merasa tersindir, Edwards pun segera menimpali.
“Ya, itu memalukan! Dan aku bahkan tidak menyebut mereka pussies!”
Sementara itu, Rossi menepis bentrokan terbarunya dengan Stoner, yang dikatakan telah menghambat pembalap Ducati selama test Estoril pasca race.
“Pada kenyataannya itu tidak ada yang istimewa … tidak ada yang terjadi … tidak masalah”, kata Rossi.
Wadu… makin panas aja nih…

Free Practice MotoGP Le Mans: Empat Rider Honda Tercepat

Honda benar-benar merajai sesi Free Practice 1 MotoGP Le Mans, Prancis. Tiga rider Repsol Honda: Casey Stoner, Dani Pedrosa dan Andrea Dovizioso plus rider San Carlo Honda Gresini, Marco Simoncelli menjadi yang tercepat.
Stoner Pit1  Free Practice MotoGP Le Mans: Empat Rider Honda Tercepat
Jorge Lorenzo (Yamaha Factory Racing) berada di posisi ke-5 disusul oleh mantan rekan satu team-nya yang kini membela Ducati, Valentino Rossi.
Berikut ini adalah hasil lengkap sesi Free Practice 1 (FP1) MotoGP 2011 seri ke-4, Le Mans, Prancis:
1 Casey Stoner/Australia/HONDA/Repsol Honda/1:34.133
2 Dani Pedrosa/Spanyol/HONDA/Repsol Honda/+0.298
3 Andrea Dovizioso/Italia/HONDA/Repsol Honda/+0.675
4 Marco Simoncelli/Italia/HONDA/San Carlo Honda Gresini/+0.896
5 Jorge Lorenzo/Spanyol/YAMAHA/Yamaha Factory Racing/+1.032
6 Valentino Rossi/Italia/DUCATI/Ducati Team/+1.281
7 Randy De Puniet/Prancis/DUCATI/Pramac Racing/+1.554
8 Nicky Hayden/USA/DUCATI/Ducati Team/+1.588
9 Cal Crutchlow/GBR/YAMAHA/Monster Yamaha Tech 3/+1.598
10 Ben Spies/USA/YAMAHA/Yamaha Factory Racing/+1.610
11 Colin Edwards/USA/YAMAHA/Monster Yamaha Tech 3/+1.738
12 Loris Capirossi/Italia/DUCATI/Pramac Racing/+2.277
13 Hiroshi Aoyama/Jepang/HONDA/San Carlo Honda Gresini/+2.315
14 Alvaro Bautista/Spanyol/SUZUKI/Rizla Suzuki MotoGP/+2.377
15 Toni Elias/Spanyol/HONDA/Honda LCR MotoGP/+2.864
16 Hector Barbera/Spanyol/DUCATI/Mapfre Aspar Team/+2.903
17 Karel Abraham/Ceska/DUCATI/Cardion AB Motoracing/+3.021

Crutchlow Berharap Debutnya di Le Mans Sukses

Foto: Pembalap Monster Yamaha Tech 3 Cal Crutchlow/Getty Images
Pembalap anyar Monster Yamaha Tech 3 Cal Crutchlow optimistis bisa meraih hasil maksimal, meski dirinya mengaku masih buta dengan sirkuit  Le Mans, tempat dihelatnya GP Prancis, Minggu (15/5/2011).

Sejak terjun ke MotoGP di awal musim ini, mantan pembalap Superbike ini memang belum sekalipun merasakan balapan di Le Mans. Meski demikian, hal itu tidak mempengaruhi Crutchlow yang tetap optimistis bisa meraih hasil maksimal di Le Mans.

Performa apiknya sepanjang tiga balapan di musim ini menjadi modal utamanya. Sejauh ini, Crutchlow memang tampil cukup baik dengan menempati posisi delapan klasemen sementara, hasil finis ke-10 di seri perdana dan dua kali finis di urutan delapan pada dua seri terakhir, Jerez dan Portugal.

“Saya datang ke Le Mans dengan kepercayaan diri tinggi, meski ini (Le Mans) merupakan salah satu trek yang baru saya ketahui dari TV. Saya tahu, ini bukan tugas yang mudah, tapi hasil di Estoril membuat saya optimistis. Apalagi, saya berhasil menjadi yang tercepat keempat di sesi tes terakhir. Ini menunjukkan bahwa saya cukup mampu meraih hasil positif,” ujar Crutchlow sebagaimana dikutip Paddocktalk, Kamis (12/5/2011).

“Setiap kali balapan, saya selalu mendapat pelajaran baru dan saya sangat berterima kasih kepada awak tim Monster Yamaha Tech 3 yang memungkinkan saya mendapatkan kemajuan besar,” sambungnya.

“Saya selalu termotivasi untuk mendapatkan hasil terbaik setiap akhir pekan. Jika, nantinya saya bisa mengulang hasil seperti di Jerez dan Estoril, saya akan sangat bahagia,” tutupnya.

Inovasi Baru Bridgestone di Le Mans

Foto:Ist
Ada yang berbeda dalam penggunaan ban dalam balapan di sirkuit Le Mans akhir pekan nanti. Bridgestone, sebagai supplier tunggal ban MotoGP akan melakukan perubahan dalam komponen ban. Produsen ban asal Jepang itu akan memasukkan komponen ban lunak asimetris.

Ini dilakukan semata untuk menyesuaikan karakteristik sirkuit Le Mans yang licin serta halus. Dalam pernyataan resmi pihak Bridgestone yang diwakili Hirohide Hamashima selaku Assiten Direktur Divisi pengembangan ban Motorsport, Bridgestone, pihaknya akan menambahkan senyawa lunak pada produk ban mereka.

“Le Mans adalah sirkuit yang licin dan halus dan kami sudah mengujinya di awal tahun ketika suhu trek rendah sehingga komponen   lembut diperlukan untuk menghasilkan grip  dan inilah alasan mengapa kami menggunakan ban belakang baru asimetris yang lembut di Prancis,” jelas Hamashima di situs resmi MotoGP, Kamis (12/5/2011).

Inovasi pengembangan ban ini dilakukan semata untuk membuat proses pemanasan ban berlangsung cepat dengan kondisi trek yang dingin.

“Kami telah mengembangkan senyawa lunak tambahan pada akhir tahun lalu dan kami telah menggunakannya di Portugal dan Valencia, tapi selama pengujian musim dingin kami telah memasukkan komponen ban lunak asimetris yang benar- benar baru. Ini dirancang untuk bekerja ketika kondisi dingin agar proses pemanansan lebih cepat,” tutur Hamashida.

Ke Le Mans, Colin Edwards Ingin Ulang Sukses Estoril

Foto: Pembalap Monster Yamaha Tech 3 Colin Edwards/Getty Images
Colin Edwards mengaku tak sabar untuk beraksi pada gelaran MotoGP Prancis di Le Mans, Minggu (15/5/2011) nanti. Pembalap utama tim Monster Yamaha Tech 3 ini bertekad meraih hasil maksimal, seperti pada seri sebelumnya di Estoril, Portugal.

Edwards diketahui tampil cukup apik pada seri MotoGP Portugal, dua pekan lalu. Pembalap veteran asal Amerika Serikat ini mampu tampil kompetitif sejak awal dan berhasil mengakhiri balapan di uruta enam, posisi terbaiknya sepanjang musim ini.

Kini, jelang seri keempat di Le Mans, akhir pekan ini, pembalap 37 tahun bertekad mengulang performa ciamiknya di Portugal. Meski begitu, Edwards sadar, untuk bisa merealisasikannya dia harus bekerja keras.

“Bukan hal yang mudah untuk bisa kembali menempati posisi enam seperti di Portugal, karena persaingan di musim ini sangat ketat. Tapi, itu tetap menjadi target saya di balapan nanti,” ujar Edwards sebagaimana dikutip Paddocktalk, Kamis (12/5/2011).

“Akhir pekan ini akan menjadi hari yang penting buat Tech 3 dan saya akan memberikan 100 persen kemampuan saya untuk mendapatkan hasil yang bagus,” sambungnya.

Optimisme Edwards juga didukung dengan performa YZR-M1 yang menurutnya mengalami banyak perkembangan setelah menggunakan sasis baru.

“Saya tidak sabar balapan di Le Mans, karena ini adalah trek di mana saya meraih banyak sukses di masa lalu. Performa YZR-M1 juga bekerja sangat baik dan memiliki karakter yang cocok dengan sirkuit. Kami mendapatkan hasil tes yang bagus di Portugal dan berhasil membuat cengkeraman ban belakang lebih kuat. Itu seharusnya banyak membantu kami nanti,” tambahnya.

“Sasis baru juga berpotensi besar memberikan kami keuntungan, namun kami harus bisa memahami lebih lagi sasis tersebut agar bisa menampilkan performa maksimal motor,” tutup pembalap yang pernah jadi rekan setim Valentino Rossi di Yamaha beberapa musim lalu.

Wednesday, May 11, 2011

Rossi Jagokan Lorenzo dan Pedrosa di Le Mans

Sebelum berangkat menuju Prancis guna mengikuti seri ke-4 MotoGP 2011 di sirkuit Le Mans, Valentino Rossi mendapat kehormatan sebagai undangan istimewa dalam peresmian toko baru Enel, di Milan. Enel adalah salah satu sponsor team Ducati. Media pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mendengar komentar Rossi tentang seri yang akan berlangsung, kesiapan Ducati dan juga rivalitasnya dengan Casey Stoner.
Rossi Punto Enel Rossi Jagokan Lorenzo dan Pedrosa di Le Mans
“Stoner menghalangi saya lagi selama test Estoril, sehingga tidak ada yang berubah. Saya pikir dia sengaja, tapi itu bukan masalah besar. Sebenarnya, hal-hal seperti itu menyenangkan bagi saya..”, ungkap Rossi seperti dikutip oleh situs GPOne.
Ditanya soal race berikutnya di Le Mans, The Doctor mengaku menjagokan Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa. Semantara seperti yang pernah diungkapkannya saat di Estori, Rossi sendiri memperkirakan baru bisa tampil 100% di Barcelona (MotoGP Catalunya).
“Ducati dan saya membaik. Di Portugal saya menguji chassis baru, dan saya akan menggunakannya langsung di Le Mans. Hanya pada hari Jumat agar kita mengerti seberapa dekat kita. Kami berharap berada di barisan depan pada paruh kedua. Le Mans adalah great track dengan beberapa daerah pengereman sangat keras, dan ini adalah tempat Ducati yang baik karena sangat stabil. Ini bisa menjadi track bagus buat kita”, lanjut Rossi.

Crutchlow Pede Hadapi Sirkuit Le Mans

Cal Crutchlow.(foto:Daylife)
Cal Crutchlow menikmati masa transisinya dari Superbikes ke ajang MotoGP yang baru dirambahnya musim ini. Setelah finis di posisi 10, dan finis kedelapan balapan terakhir di Estoril, Crutchlow siap menghadapi tantangan Le Mans.

Crutchlow boleh optimistis. Apalagi hasil tesnya di Estoril lumayan mengkilap. Dengan menjadi pembalap tercepat keempat, Crutchlow menghadapi Le Mans dengan lebih percaya diri, meski lintasannya belum pernah dirasakan sebelumnya.

“Saya berangkat ke Le Mans dengan penuh percaya diri, meski ini salah satu trek yang sebelumnya hanya saya lihat di TV.Saya tahu, tidak akan mudah, tapi pengalaman di Estoril sangat baik untuk saya. Finis keempat tercepat dalam sesi tes, menunjukkan bahwa saya memiliki kemampuan,” ujar Crutchlow seperti dikutip Crash, Rabu (11/5/2011).

”Setiap kali saya berada di atas motor, saya mempelajari lebih banyak lagi dan saya berterima kasih kepada orang-orang di Monster Yamaha Tech 3, yang membuat saya meraih progress yang pesat,” katanya.

Pembalap Britania ini menyatakan tidak sabar untuk segera melalap lintasan Le Mans. Dia berharap, bisa mengulangi hasil positif di Jerez dan Estoril.

”Saya selalu terpacu untuk mendapatkan hasil terbaik yang saya bisa. Tapi saya benar-benar mendapatkan perkembangan ekstrim. Jika saya bisa mereplikasi hasil yang saya didapat di Jerez dan Estoril, saya akan sangat senang,” tambah pembalap yang kini bertengger di posisi delapan di klasemen itu.

Lorenzo: Waspadai Faktor Cuaca Le Mans

Foto: Jorge Lorenzo/Getty Images
Pembalap Yamaha Jorge Lorenzo tak ingin kehilangan fokusnya saat melakoni seri GP Prancis, akhir pekan ini. Faktor perubahan cuaca disebutnya sebagai salah satu kendala utama yang harus bisa diatasinya.

Lorenzo diketahui memiliki rekor yang cukup bagus di Le Mans, karena sukses merebut kemenangan di musim lalu. Meski demikian, juara dunia musim lalu itu enggan meremehkan salah satu sirkuit tertua di dunia tersebut.

Menurutnya, Le Mans merupakan sirkuit yang sangat unik dan memiliki sejumlah 'jebakan' yang bisa membuat pembalap kesulitan. Ini belum termasuk faktor cuaca yang tidak bisa diprediksi yang akan membuat jalannya balapan kian sulit.

"Sirkuit ini (Le Mans) terdapat banyak jebakan dan ini sedikit lucu buat saya. Selain itu, cuaca di sini juga cepat sekali berubah. Jadi, kami harus berhati-hati dengan ramalan cuaca sebab itu bisa mengubah segalanya," tutur Lorenzo sebagaimana dikutip Road Racing World, Selasa (10/5/2011).

Tahun lalu, Lorenzo diketahui tampil cemerlang di Le Mans. Mengambil start dari posisi dua, pembalap 23 tahun ini sempat terlibat duel sengit dengan Valentino Rossi sebelum akhirnya mengasapi rekan setimnya tersebut dan menyentuh garis finis pertama dengan keunggulan lebih dari lima detik.

Lorenzo Ingin Ulang Sukses

Foto: Jorge Lorenzo di saat beraksi di Estoril/Getty Images

Pembalap Yamaha Jorge Lorenzo mengaku optimistis bisa meraih hasil maksimal pada seri Grand Prix Prancis di Le Mans, akhir pekan ini. Kemenangannya di tempat yang sama pada tahun lalu menjadi rujukannya.

Pada seri di Le Mans tahun lalu, Lorenzo memang sukses menapak podium pertama. Pembalap asal Spanyol yang kala itu mengambil start dari posisi dua berhasil mengalahkan Valentino Rossi yang saat itu masih menjadi rekan setimnya. Rossi sendiri mengawali balapan dari posisi terdepan.

Berkaca pada pengalaman manisnya tersebut, Lorenzo berharap bisa mengulanginya pada balapan Minggu nanti. Meski demikian, Lorenzo nampaknya sadar dengan performa Repsol Honda yang sejauh ini tampil lebih kompetitif, sehingga kemenangan bukan jadi prioritas utamanya, melainkan mempertahankan posisinya di puncak klasemen.

"Saya kembali ke Le Mans, sebuah sirkuit di mana saya sangat menikmati balapan dan menang di musim lalu. Orang-orang di sana juga sangat menggilai balapan," ujar Lorenzo sebagaimana dikutip Road Racing World, Selasa (10/5/2011).

"Kami tengah berada di puncak klasemen, tapi kami harus tetap fokus dan berusaha meraih poin sebanyak-banyaknya. Target utama kami adalah meraih podium, podium keempat musim ini dan berada di garis depan di Montmelo," sambungnya.

Sepanjang tiga seri musim ini, penampilan Lorenzo bisa dikatakan cukup apik. Pembalap 23 tahun ini selalu mampu naik podium. Hasil ini praktis menempatkannya di puncak klasemen pembalap dengan 65 poin, atau unggul empat angka dari Dani Pedrosa. Jika ingin mempertahankan posisinya, pembalap berjuluk Por Fuera ini pun wajib meraih kemenangan atau paling tidak melintasi garis finis di depan Lorenzo.

Tuesday, May 10, 2011

Yamaha Kepincut Bintang Moto2

Foto: Pembalap muda Jerman Stefan Bradl/Getty Images
Tim Yamaha Racing terus memantau bibit-bibit muda potensial untuk bisa melanjutkan kesuksesan Yamaha di masa depan. Kali ini, pembalap muda yang masuk radar tim jawara MotoGP itu adalah Stefan Bradl.

Kubu Yamaha mengaku cukup terkesan dengan performa Braadl yang sejauh ini berhasil memimpin klasemen Moto2. Pembalap muda Jerman ini pun kabarnya akan dikontrak Yamaha pada musim depan, dan ditempatkan di tim Yamaha Tech 3 untuk berduet dengan Cal Crutchlow. Bradl diproyeksikan untuk menggantikan Colin Edwards yang kontraknya akan diputus pada akhir musim ini karena telah memasuki usia senja (37 tahun).

“Bradl merupakan pembalap muda yang membuat kami tertarik. Selain itu, Jerman juga merupakan salah satu pasar terpenting buat Yamaha,” ujar bos Yamaha Lin Jarvis seperti dikutip Visordown, Selasa (10/5/2011).

Bradl sendiri mengaku cukup tersanjung dengan ketertarikan Yamaha. Namun, pembalap 21 tahun ini mengaku masih ingin fokus memberikan yang terbaik buat tim yang dibelanya, Kalex, mencatatkan prestasi di Moto2.

“Tech 3 merupakan salah satu tim yang tertarik kepada saya dan berniat membawa saya melangkah ke MotoGP. Tapi, untuk saat ini saya tidak ingin terlalu memikirkan hal itu,” sambungnya.

Ketertarikan Yamaha terhadap Bradl juga diamini sang ayah yang notabene mantan pembalap, Helmut Bradl. Namun, Helmut menyatakan bila putranya belum pasti akan bergabung dengan Tech 3 di musim depan. Pasalnya, kubu Honda juga dikabarkan siap memberikan tempat untuk Bradl membela tim satelit mereka, tentunya juga di kelas MotoGP.

Sepanjang musim ini, penampilan Bradl di kelas Moto2 memang sukses membuat orang terkesan. Dari tiga balapan yang telah dilakoni, Bradl sukses memenangi dua seri yang membuatnya berhak memuncaki klasemen dengan raihan 61 poin, unggul 13 angka dari favorit juara, Andrea Iannone.

Optimisme Yamaha di Le Mans

Foto: Manajer tim Yamaha Wilco Zeelenberg/Getty Images
Tim Yamaha Racing mengusung optimisme tinggi jelang seri keempat MotoGP di Le Mans, Prancis, akhir pekan ini. Manajer tim Yamaha, Wilco Zeelenberg bahkan meyakini Jorge Lorenzo bakal mampu memacu YZR-M1 untuk menyaingi kecepatan Repsol Honda.

Adalah hasil apik yang dicatatkan Yamaha pada sesi tes usai balapan di Estoril, Portugal, yang membuat kubu Yamaha pede menatap seri Le Mans. Menurut Zeelenberg, hasil sesi uji coba tersebut menunjukkan fakta bahwa Lorenzo sudah lebih nyaman dalam mengendalikan M1.

“Tes di Estoril berjalan fantastis, setiap orang bahkan terkejut. Dengan cuaca yang juga mendukung, jadi, kami bisa mencoba banyak hal,” urai Zeelenberg sebagaimana dikutip Autosport, Senin (9/5/2011).

“Harapan saya, kami bisa membawa hasil di tes Estoril untuk mengembangkan settingan, sehingga Lorenzo bisa kembali ke gaya balapan lamanya yang mampu tampil cepat saat di tikungan. Ini salah satu hal yang tidak bisa dilakukannya dari tiga balapan kemarin,” sambungnya.

“Sekarang, kami telah mendapatkan solusi untuknya, jadi, kami yakin bisa menunjukkan performa apik di Prancis dan sisa musim ini,” tandasnya.

Lebih lanjut, pada seri balap berikutnya nanti, Zeelenberg juga menambahkan bila sirkuit Le Mans memiliki karakter yang cocok dengan paket M1. Dia pun yakin, Lorenzo dan Ben Spies memiliki kans untuk bisa mendapatkan hasil maksimal.

“Le Mans adalah trek untuk Yamaha, kami selalu mampu menampilkan performa bagus di sana. Ini juga akan menjadi tempat yang ideal buat Ben (Spies) untuk bangkit dan membidik podium,” tandasnya seraya menambahkan bila target minimum Yamaha pada GP Prancis ini adalah naik podium.

Saturday, May 7, 2011

Spies: Yamaha Semakin Dekati Honda

F: Ben Spies (daylife)

Pembalap Yamaha Racing Ben Spies mendukung langkah timnya untuk memperbaiki mesin pabrikan YZR-M1. Langkah ini untuk mengatasi kesenjangan dengan rival utamanya, Honda Repsol.

Rekan Spies, Jorge Lorenzo saat ini memang sedang memimpin klasemen musim balapan 2011. Namun, Honda RC212V telah memenangkan dua dari tiga seri balapan di pembuka musim ini.

Lorenzo sendiri harus mengakui keunggulan Daniel Pedrosa pada seri GP Portugal. Sedangkan pada seri pembuka di Qatar, Lorenzo kalah oleh Casey Stoner. Juara dunia musim lalu itu hanya menang di Jerez, Spanyol.

Spies malah mendapat hasil lebih buruk. Mantan juara dunia Superbike ini terjatuh di seri GP Spanyol dan GP Portugal lalu. Namun rider asal Amerika Serikat ini masih menyimpan keyakinan bahwa Yamaha tunggangannya bisa bersaing dengan Yamaha.

"Saya sudah sering mengatakab bahwa rival terbesar Yamaha adalah Honda di musim ini. Mereka memiliki motor yang sangat cepat dan juga tiga pembalap hebat," jelas Spies seperti dilansir MCN, Sabtu (7/5/2011).

"Sekarang kami harus memperbaiki performa mesin, untuk bisa bersaing dengan Honda. Kami akan tetap bekerja keras 100 persen, dan mencoba menutup kesenjangan dengan para rival," lanjut Spies.

Lebih lanjut, Ben Spies menyatakan bahwa Honda sedang unggul pada masalah stabilitas motor. Selain itu, Honda juga memiliki sistem perpindahan gigi yang halus dan cepat. Ini sangat membantu pembalap meningkatkan performa.

Ben Spies Yakin Yamaha Bisa Segera Kejar Honda

Ben Spies hanya mampu finish ke-6 di seri perdana di sirkuit Losail, Qatar. Dua seri berikutnya, Jerez dan Estoril, rider asal Amerika itu tak mampu menyelesaikan lomba karena mengalami kecelakaan. Namun semua itu ternyata tak membuatnya putus asa. Spies bahkan sangat yakin Yamaha segera bisa mengejar ketertinggalannya dari Honda.
Ben Spies Pit Ben Spies Yakin Yamaha Bisa Segera Kejar Honda
“Beberapa hal bisa diubah besok dan tahun depan dengan 1000(cc). Kami melihat produsen telah beraksi. Mereka mulai melakukan sesuatu dengan sangat baik dan kemudian berubah tiba-tiba. Jadi itu hal yang baik. Kita selalu bisa memperbaikinya, kita dapat meng-counter itu dan membuatnya lebih baik. Saat ini mereka (Honda) telah mendapatkannya bersama-sama”, komentar Spies seperti dikutip MCN.
Rekan satu team Spies, Jorge Lorenzo, memang masih memimpin kelasemen sementara. Namun hanya unggul 4 poin dari Dani Pedrosa. Meski dalam tiga race yang sudah berlangsung Lorenzo minimal mampu finish ke-2 namun Honda sudah memenangkan 2 seri lewat Casey Stoner dan Pedrosa. Honda juga berhasil menguasai empat dari lima tempat teratas di Qatar dan tiga dari empat teratas di Estoril, Portugal.
“Mereka punya rider bagus dan mereka tampaknya selangkah di depan kita, tapi itu tidak akan mengganggu kami dan kami akan tetap bekerja 100 persen dan mencoba untuk menutup kesenjangan serta mencoba untuk melewati dan melihat apa yang terjadi”, lanjut The Elbowz.
Lebih jauh Spies menganggap Honda belumlah sesempurna yang banyak dikatakan orang. Spies yakin Yamaha segera bisa mengejar ketertinggalannya.
“Mereka terlihat seperti telah mampu mengatasi beberapa masalah stabilitas dan akselerasi dan perubahan gigi secara halus. Melakukan segala sesuatu yang baik, tapi itu tidak berarti kita tidak dapat melakukan hal yang sama atau lebih baik dalam waktu dekat. Pengembangan hanya tinggal selangkah untuk membuat kami lebih baik dan itulah yang kami harapkan..”

Friday, May 6, 2011

Traksi Yamaha Bermasalah

F: Colin Edwards berbincang dengan tim (daylife)

Tim MotoGP Yamaha baik pabrikan atau satelit, sama-sama menggunakan tunggangan Yamaha YZR-M1. Pembalap Yamaha Monster Tech3 Colin Edwards, mengakui masih ada kekurangan pada tunggangannya ini.

Colin Edwards menganggap mesin Yamaha YZR-M1 membutuhkan traksi lebih kuat di bagian belakang. Edwards ingin timnya memperbaiki ini daripada hanya meningkatkan tenaga kuda, seperti yang diminta pembalap andalan Yamaha, Jorge Lorenzo.

Pembalap asal Texas ini sudah melewati uji coba panjang di Estoril awal pekan ini. Kesimpulannya, kurang adanya kombinasi antara suspensi belakang dengan ban dan berakibat pada kurangnya keseimbangam. Solusinya, Edwards ingin meningkatkan traksi untuk mengimbangi besarnya daya mesin Yamaha Tech 3.

“Kita perlu mencari tahu beberapa masalah traksi dan keseimbangan pada motor. Kami sudah mendapatkan hasil baik pada bagian depan dengan sasis baru dan hasilnya cukup nyaman. Tapi, masalah baru ada pada bagian belakang," jelas pembalap 37 tahun ini kepada MCN, Jumat (6/5/2011).

"Saat balapan, saya membuka gas penuh dan kontrol traksi itu seakan menendang dan liar. Ini membuat saya terganggu saat ada di putaran atas dan kecepatan penuh. Pada dasarnya saya suka dengan karakter sirkuit Estoril. Tapi, saya perlu berjuang keras menaklukan tikungan dengan kondisi motor seperti ini," lanjut Edwards.

"Sasis dan suspensi Yamaha adalah yang terbaik sepanjang sejarah. Saat ini, traksi adalah masalah yang utama untuk kenyamanan motor. Mungkin, setting motor saya akan berbeda dengan Jorge Lorenzo. Kami memiliki kekuatan rantai yang berbeda, tapi kami masih memiliki masalah yang sama," tutup Edwards.

Wednesday, May 4, 2011

Feliz Cumpleaños, Jorge

Hari ini (4/5/2011) Jorge Lorenzo genap berusia 24 tahun. Dalam usia yang masih tergolong muda itu ia telah meraih 3 gelar juara dunia Grand Prix. Dua diraihnya di kelas 250cc (2006-2007) dan satu lagi di kelas puncak MotoGP (2010).
Jorge Lorenzo 2011 Feliz Cumpleaños, Jorge
Perjalanan Karir
Jorge Lorenzo lahir di Palma de Mallorca pada 4 Mei 1987. Karir GP-nya dimulai bersama Derbi pada tahun 2002 di kelas 125cc. Debutnya berakhir dengan 21 poin dan berada di posisi ke-21 di kelasemen akhir. Lorenzo tetap di kelas 125cc hingga 2 tahun berikutnya. Hasil terbaiknya adalah posisi ke-4 kelaseman pada tahun 2004.
Musim 2005, Lorenzo naik ke kelas 250cc bergabung dengan team Fortuna Honda. Dengan prestasi 6 kali naik podium (4 runner-up, 2 podium ke-3) ia menyelesaikan musim perdananya di kelas 250cc di peringkat ke-5.
Karir balapnya melonjak drastis setelah bergabung dengan pabrikan Aprilia (dengan membawa serta sponsor) di musim 2006. Jika saat bersama Honda tak sekalipun memenangkan race, di musim 2007 Lorenzo sukses meraih 8 kemenangan. Tahun inilah pertama kalinya rider Spanyol itu meraih mahkota juara dunia.
Tahun berikutnya, Lorenzo memutuskan bertahan di kelas 250cc. Masih dengan Aprilia, ia sukses mempertahankan gelar juara dunianya dengan 9 kali kemenangan dan total 312 poin.
Merasa sudah mampu mendominasi, di musim ini Lorenzo mulai “bertingkah”. Seperti merayakan kemenangan dengan menancapkan bendera Lorenzo’s Land, bergaya ala prajurit Romawi dan juga membawa “kembarannya” ke lintasan.
Sukses menjadi juara dunia 250cc dua musim berturut-turut akhirnya berhasil membawanya naik ke kelas puncak pada tahun 2008. Tak tanggung-tanggung, rider berjuluk X-Fuera itu langsung dipinang oleh pabrikan Yamaha untuk disandingkan dengan Valentino Rossi.
Debut The Mallorca di kelas primer terbilang cukup sukses. Dia sudah berhasil meraih kemenangan di seri ke-3 yang berlangsung di sirkuit Estoril-Portugal. Kemenangan pertama dan terakhirnya di musim itu. Total enam kali naik podium dan nangkring di posisi ke-4 kelasemen akhir. Gelar Rookie of The Year lantas jatuh ke tangannya.
Berbekal pengalaman satu musim di kelas primer, Lorenzo menjadi rival utama Rossi di musim 2009. Namun karena skill dan mentalnya masih kalah jauh dari sang team-mate, Por Fuera harus puas mengakhiri musim keduanya di kelas MotoGP sebagai runner-up.
Jorge Lorenzo semakin matang di tahun 2010. Dua tahun beradaptasi dengan Yamaha YZR-M1, Lorenzo tampil dominan di musim ini. Apalagi ditambah absennya dua rival utamanya, Valentino Rossi dan Dani Pedrosa di beberapa seri karena mengalami cedera. Lorenzo pun tak terbendung untuk meraih gelar juara dunia pertamanya di kelas puncak dan gelar juara ketiganya di semua kelas.
Jorge Lorenzo Sepang 2005 Feliz Cumpleaños, Jorge

The Crasher & Bad Boy
Masih segar dalam ingatan kita, debat terbuka yang terjadi antara Lorenzo vs Simoncelli di seri Estoril lalu. Nggak salah apa yang dikatakan Simoncelli, gaya balap Lorenzo dimasa lalu tak kalah agresif dibanding dirinya. Lorenzo bahkan pernah kena diskualifikasi pasca insiden GP Motegi 2005 yang melibatkan Alex de Angelis. Seri berikutnya di Sepang, iapun terpaksa hanya jadi penonton.
Urusan crash, Lorenzo juga “ahlinya”. Jika dihitung-hitung, jumlah kecelakaan yang dialaminya pasti lebih banyak dibandingkan jumlah kemenangan yang pernah diarihnya. Namun, semua itu berubah drastis sejak musim 2010. Lorenzo bermetamorfose sebagai rider taktis. Dia bukan lagi seorang rider yang selalu memaksakan diri untuk menang dengan prinsip “do or die!
Kehadiran Wilco Zeelenberg sebagi manager bisa jadi merupakan salah satu faktor penyebab perubahan itu. Hasilnya memang tak mengecewakan. Di musim 2010, Lorenzo menjadi satu-satunya rider yang selalu start dan selalu berhasil finish minimal di posisi ke-4.
Perubahan ini lantas melahirkan cap bahwa dirinya adalah seorang rider yang cuma mau cari aman dan nggak berani fight. Namun, dengan prestasi 9 kali juara seri, 5 kali runner-up, serta podium ke-3 dan finish ke-4 masing-masing 2 kali rasanya kurang tepat jika dia dibilang cuma main “safe“.
Tudingan miring lain apalagi kalau bukan juara dunia hanya berkat keberuntungan dan bermodal motor yang sudah dikembangkan secara sempurna oleh Valentino Rossi.
Apapun kata orang, Jorge Lorenzo tetap akan dikenang sebagai salah satu juara dunia MotoGP. Dan andaikan tahun ini dia tak amampu mempertahankan titel juaranya, setidaknya kemenangan yang diraihnya pada seri Jerez lalu sudah cukup membuatnya lebih baik dibandingkan Alex Criville, Kenny Roberts jr maupun Nicky Hayden. Tiga mantan juara dunia yang tak sekalipun mampu meraih kemenangan setelah berhasil merebut mahkota di kelas puncak (GP500/MotoGP).
Feliz Cumpleaños, Happy Birthday, Selamat Ulang Tahun, Jorge…