Tuesday, December 27, 2011

Tim Pabrikan Tak Sepakat Pembatasan ECU




Keinginan Carmelo Ezpeleta sebagai CEO Dorna Sports (promotor MotoGP) agar ada pembatasan ECU (Electronic Control Unit) dan RPM (Rotation Per Minute) motor prototipe, mulai menemukan titik kesepakatan dengan manajemen tim pabrikan. Setelah melakukan pertemuan di tempat berbeda dengan manajemen tim Honda, Yamaha dan Ducati beberapa waktu lalu, rupanya ada diskusi yang cukup panjang.

Maksud Ezpeleta sendiri untuk memberlakukan pembatasan di MotoGP, untuk mengurangi jarak yang jomplang antara motor prototipe dengan motor CRT (Claiming Rule Team) mulai tahun 2013. Tujuan lainnya adalah untuk mengurangi penggunaan dana yang besar untuk pengembangan mesin dan motor prototipe.

Meski tim-tim pabrikan sepakat pada pembatasan RPM dan pengurangan pengunaan dana besar di MotoGP karena resesi ekonomi berkepanjangan, namun sebagian besar menolak pembatasan ECU.

“Saat ini adalah kondisi yang kritis bagi dunia MotoGP, sudah saatnya biaya ditekan agar MotoGP tetap bisa berlangsung. Kita harus lebih membuka pikiran untuk hal ini dan mencari solusi terbaik. Tidak hanya mengumpat lempar batu sembunyi tangan, karena ini untuk masa depan bersama juga,” jelas Lin Jarvis, direktur motorsport Yamaha Factory Racing.

“MotoGP adalah tempat dimana kru dan setiap orang harus bebas berkreasi. Jika anda membatasi RPM motor, maka setiap teknisi harus lebih kreatif mengakali mesin bisa bekerja menghasilkan tenaga lebih besar meski batas RPMnya hanya 16.000. Tapi membatasi ECU akan membuat kreatifitas dan kebebasan teknisi dalam berkreasi jadi hilang. Kontrol kelistrikan sekarang ini lebih dominan, makanya kita harus melanjutkan itu,” lanjut Jarvis.

Keinginan tim pabrikan agar pembatasan ECU tidak diberlakukan, memang agak berat. Sebab di satu sisi, pengembangan sistem kelistrikan juga memakan biaya yang cukup besar.

No comments:

Post a Comment