Monday, September 26, 2011

Menanti Duel Sengit di Motegi

Dalam gelaran-gelaran terakhir MotoGP Jepang di Motegi, Ducati mendominasi termasuk saat Casey Stoner menang tahun lalu. Bagaimana dengan akhir pekan ini?

Setelah sempat menggelar satu seri balapan pada tahun 1999 silam, Motegi kembali menggelar balapan selama tujuh tahun terakhir.

Dari jumlah ketujuh seri tersebut di kelas MotoGP, Ducati mendominasi dengan mengantar pembalapnya meraih empat kemenangan (2005, 2006, 2007 dan 2010).

Pembalap Yamaha sementara itu mencatatkan dua kemenangan di Motegi dalam kurun waktu tersebut yakni pada tahun 2008 dan 2009. Honda memiliki satu kemenangan pada 2004.

Dari sektor pembalap, Loris Capirossi mendominasi dengan tiga kemenangan yang mana ia raih seluruhnya saat masih membela Ducati (2005-2007). Masing-masing satu kemenangan dicatatkan Makoto Tamada (2004), Valentino Rossi (2008), Jorge Lorenzo (2009) dan Stoner (2010).

Dani Pedrosa, Hiroshi Aoyama, Marco Simoncelli, Alvaro Bautista, Toni Elias dan Andrea Dovizioso masing-masing juga pernah menjadi pemenang di Motegi dalam tujuh tahun terakhir. Tetapi itu mereka lakukan bukan di kelas MotoGP.

Selain Dovi yang memenangi Motegi tahun 2004 di kelas 125cc, seluruh nama-nama tadi melakukannya di kelas 250cc/Moto2: Pedrosa (2004), Aoyama (2005 dan 2006), Simoncelli (2008), Bautista (2009), Elias (2010).

Artinya, di lintasan MotoGP saat ini setidaknya ada sepuluh pembalap yang pernah menaiki podium tertinggi Motegi di seluruh kelas. Tiga di antaranya kini membela tim Repsol Honda, Stoner, Pedrosa dan Dovi, yang mana mereka juga tengah mengisi posisi empat besar papan klasemen sementara.

Menilik statistik tersebut, bukan tidak mungkin rider-rider Honda itu, khususnya Stoner yang sudah mendominasi musim ini, akan menjadi kampiun di Motegi.

Namun begitu, tentu saja Yamaha yang diawaki Lorenzo, sang juara bertahan, dan Ben Spies tidak dapat disepelekan. Fakta bahwa musim ini hanya Yamaha saja yang bisa menyaingi laju Honda, ditambah semangat Lorenzo untuk mempertahankan gelar juara, bisa menjadi kekuatan pendorong besar di Motegi.

Selain itu tentu saja potensi kejutan dari Rossi bersama Ducati pun tak bisa dikesampingkan begitu saja, kendati sejauh ini sang juara dunia tujuh kali kelas primer belum bisa tampil meyakinkan bersama tim yang baru dibelanya musim ini tersebut.

Mengingat bahwa MotoGP Jepang merupakan seri keempat dari belakang, di mana hasil kali ini bisa amat krusial dalam perebutan gelar juara, rivalitas jelas kian meruncing dan jadi kian sengit.

No comments:

Post a Comment