Grand Prix Aragón sejatinya merupakan seri penentuan perebutan gelar
juara dunia 2011. Seandainya Jorge Lorenzo mampu mengulangi performa
gemilangnya seperti di seri Misano, tentu perebutan title akan
semakin seru. Namun yang terjadi adalah dia hanya mampu finish ketiga
sementara Casey Stoner melesat tak terkejar untuk meraih kemenangan
kedelapannya musim ini.
Casey meninggalkan sirkuit Motorland Aragón dengan keunggulan 44 poin
atas Lorenzo. Dengan empat seri saja yang masih tersisa, hanya
kemalangan yang bisa menghadangnya meraih kembali mahkota yang pernah
dimilikinya di tahun 2007. Dan Stoner hanya butuh memenangkan dua dari
empat seri yang tersisa itu.
Jika menengok ke belakang. Empat sirkuit yang akan menjadi tuan rumah
MotoGP di seri-seri terakhir ini merupakan sirkuit yang sudah akrab
dengan rider Australia itu. Motegi, Sepang, Philip Island dan Valencia
masing-masing sudah pernah ditaklukkannya. Apalagi di Philip Island
Casey selalu menang sejak musim 2007 lalu.
Tak heran jika usai race
di Aragón Lorenzo merasa peluangnya untuk mempertahankan gelar juara
sudah nyaris tak tersisa. Hanya keajaiban yang bisa membuatnya tetap
berhak menempel angka 1 di fairing Yamaha-nya untuk musim 2012. Baginya
kejuaraan sudah berakhir.
Bukan hanya bagi Lorenzo dan Yamaha, kubu Ducati terutama Valentino
Rossi juga sepertinya sudah menganggap kejuaraan musim 2011 ini sudah
habis. Kini The Doctor lebih fokus untuk menguji berbagai hal yang bisa
diaplikasikan pada tunggangannya tahun depan.
Jadi jangan heran jika pada saat sesi latihan (free practice),
catatan waktunya sering dikalahkan oleh rider Ducati lainnya, bahkan
oleh penunggang Desmosedici dari tim satelit seperti Hector Barbera,
Randy de Puniet maupun sang rookie Karel Abraham.
Sesi latihan kini tak hanya dipakai Rossi untuk menemukan setingan
terbaik untuk mencetak waktu sebaik mungkin, tetapi juga digunakan
sebagai kesempatan untuk bereksperimen.
Tak mengherankan juga kenapa di Aragón ia memilih mengambil sangsi start dari pit lane 10 detik setelah para rider di grid melesat. Bagi rider, tim dan pabrikan yang sedang memburu gelar, penalty
itu jelas sangat merugikan karena akan berpengaruh besar terhadap
perolehan poin. Tetapi dalam kondisi Rossi dan Ducati saat ini, hal itu
justru memberi keuntungan tersendiri. Valentino kini punya mesin baru
yang dipasangkan dengan chassis baru pula. Bahkan kabarnya akhir pekan ini Ducati kembali akan memboyong sang juara dunia 9 kali itu untuk melakukan test chassis baru lagi di sirkuit Jerez.
Semuanya dilakukan tentu bukan sekedar untuk menghadapi sisa musim
2011 yang hanya tinggal empat seri saja. Ducati sedang menabung untuk
masa depan. Ini juga berarti selama ini pabrikan Italia itu memang “tak
jujur” soal performa GP12. Jika memang sudah bagus seperti komentar
Rossi, Nicky Hayden dan para petinggi Ducati di setiap akhir sesi uji
coba, tentu mereka tak akan kelimpungan seperti ini.
Kalau sudah begini, apa yang bisa diharapkan pada sisa musim 2011?
Jika masih boleh berharap, mari berharap Lorenzo tetap berusaha
memberi perlawanan terhadap Casey Stoner meski secara matematis sudah
hampir mustahil mengejar poinnya. Mari berharap juga Dani Pedrosa unjuk
kemampuan menandingi rekan satu timnya. Dan mari tetap berharap ada
kejutan dari Valentino Rossi dengan Ducati-nya sebelum musim 2011
benar-benar berakhir.
No comments:
Post a Comment