Saturday, June 18, 2011

Lorenzo Pasca Silverstone: Tekanan Berkurang atau Tambah Besar?

Sejak Grand Prix Malaysia 2009 hingga Grand Prix Catalunya 2011 Jorge Lorenzo selalu berhasil finish di posisi empat besar. Setelah 25 race dia akhirnya terjungkal di sirkuit Silverstone. Usai balap Lorenzo mengaku DNF di GP Inggris itu bisa mengurangi tekanan mentalnya. Benarkah? Bukannya justru tekanan itu akan semakin bertambah?
Lorenzo Crash Silverstone 01 Lorenzo Pasca Silverstone: Tekanan Berkurang atau Tambah Besar?
Musim 2011 ini merupakan musim pertama Lorenzo menyandang status sebagai juara bertahan di kelas primer (kalau di kelas 250cc sih sudah pernah). Dan seperti banyak orang bilang, mempertahankan gelar jauh lebih sulit dibandingkan saat mengejarnya.
Barangkali atas asumsi itulah X-Fuera merasa tergesernya dia dari pimpinan kelasemen sementara justru membuat tekanan sedikit berkurang. Kalau sebelumnya dia dikejar oleh casey Stoner, kini giliran Lorenzo untuk mengejar juara dunia MotoGP 2007 itu.
Selama ini rider kelahiran Palma de Mallorca itu memang terkesan menjaga poin dan tak terlalu berani ambil resiko. Dia juga sempat diuntungkan oleh kecelakaan yang menimpa Stoner di Jerez. Lalu kembali mendapat keuntungan dari silih bergantinya juara dari Honda antara Stoner dan Dani Pedrosa.
Sayang Pedrosa keburu harus istirahat pasca insiden di sirkuit Le Mans. Sementara Marco Simoncelli pun nyatanya belum mampu menunjukkan konsistensinya saat race, walau saat sesi latihan dan kualifikasi selalu tampil meyakinkan.
Lorenzo Crash Silverstone 02 Lorenzo Pasca Silverstone: Tekanan Berkurang atau Tambah Besar?
Lorenzo juga tak bisa berharap banyak kepada Andrea Dovizioso yang meskipun selalu ada di barisan depan namun belum pernah mampu menandingi Stoner. Demikian pula halnya dengan Valentino Rossi yang masih berkutat dengan berbagai problem Ducati GP11.
Berharap pada rekan satu tim juga sepertinya belum waktunya. Hingga seri ke-6 di Inggris, Ben Spies masih belum pernah mampu bersaing di barisan terdepan, apalagi untuk bisa menghadang Stoner.
Jadi, Lorenzo harus turun tangan sendiri untuk menaklukkan Casey. Masalahnya, performa YZR-M1 terlihat jelas musim ini masih kalah dibandinggakan RC212V. Mungkin bukan salah Lorenzo yang tak mampu memimpin pengembangan mesin, tapi lebih karena Honda memang mengalami kemajuan pesat di akhir era 800cc ini.
Dengan kenyataan tesebut, jelas ada kemungkinan tertinggal 18 poin justru akan semakin menambah beban mental sang juara bertahan. Kecuali, Lorenzo meninggalkan gaya balap taktisnya dan benar-benar hanya mementingkan kemenangan. Karena hanya dengan itu dia mampu mengejar ketertinggalannya, sebelum Stoner semakin jauh.
Lorenzo Crash Silverstone 03 Lorenzo Pasca Silverstone: Tekanan Berkurang atau Tambah Besar?
Sudah saatnya Jorge Lorenzo “melupakan” bahwa dirinya adalah juara bertahan. Dia sama saja dengan Casey Stoner, Dani Pedrosa, Andrea Dovizioso, Marco Simoncelli dan juga Valentino Rossi yang sama-sama berkompetisi untuk menjadi yang terbaik di musim ini. Seperti yang pernah dikatakannya sendiri, tak ada juara bertahan, setiap musim semua rider memulai kompetisi dengan nol poin.

No comments:

Post a Comment