Sunday, December 19, 2010

Lorenzo Luncurkan Buku 99+1

MotoGP Mania – Banyak cara yang bisa dilakukan oleh seorang idola untuk memanjakan penggemarnya. Salah satunya seperti yang dilakukan Jorge Lorenzo baru-baru ini. Juara dunia MotoGP 2010 itu meluncurkan buku khusus untuk fans fanatiknya. Buku itu diberi judul: 99+1, El libro de Jorge Lorenzo.
lorenzo 991 cover Lorenzo Luncurkan Buku 99+1
Sesuai namanya, buku tersebut berisi 100 halaman (99+1) yang memajang kumpulan foto-foto aksi X-Fuera sepanjang musim kompetisi 2010. Foto-foto exlusive itu adalah hasil jepretan fotografer Mirco Lazzari. Sementara text/narasinya dibuat oleh teman dekat Lorenzo, Hector Martin.
Untuk menambah keistimewaannya, ’99+1 Book of Jorge Lorenzo” dibuat dengan unsur dominan angka 9. Selain judulnya yang “dipaksa” ada 99-nya, harganya pun di patok senilai 99 Euro (belum termasuk ongkos kirim). Dan dicatak terbatas, yakni hanya 999 copies. Untuk mendapatkannya, anda harus langsung memesan di website resmi Jorge Lorenzo Fans Club.
lorenzo 991 02 Lorenzo Luncurkan Buku 99+1
Jika anda termasuk salah satu penggemar berat rider Spanyol itu namun tak bisa memiliki bukunya, tak perlu terlalu kecewa. Ini ada “bocoran” beberapa foto yang termasuk di dalam buku limited edition tersebut. Foto-foto itu diberikan langsung lho oleh Lorenzo… lewat halaman facebook-nya!

Sayembara Nomor 1 Lorenzo

MotoGP Mania – Ketika ditanya apakah musim 2011 mendatang Jorge Lorenzo akan mengganti nomor 99 dengan nomor 1, juara dunia MotoGP 2010 itu mengatakan hanya akan mengganti nomor 99 dengan angka lain jika dia menemukan desain yang bagus. Untuk membuktikan omongannya tersebut, X-Fuera kini mengadakan sayembara desain nomor 1 untuknya. Pemenangnya akan mendapat hadiah helm X-Lite replika Lorenzo.

lorenzo 250cc Sayembara Nomor 1 Lorenzo
Di MotoGP penggunaan angka 1 itu adalah hak bukan kewajiban. Jadi sang juara dunia boleh menggunakaannya atau tetap memilih memakai nomor kesayangannya seperti yang dilakukan Barry Sheene dengan nomor 7-nya atau Valentino Rossi dengan nomor legendaris 46-nya.
Sebelumnya sempat ada anggapan atau tepatnya mitos bahwa rider pengguna nomor 1 itu tak akan berhasil mempertahankan gelarnya. Ini berdasarkan pengalaman, setelah era Mick Doohan tak satupun rider primier class yang berhasil kembali menjadi juara dunia saat memakai nomor 1. Mereka berturut-turut adalah Alex Criville, Kenny Roberts, jr, Nicky Hayden dan Casey Stoner.
Mungkin karena itu, kebiasaan tetap menggunakan “nomor pribadi” bukan nomor 1 saat menjadi juara dunia akhirnya mewabah ke kelas 250cc dan bahkan juga ke ajang World Superbike. Marco Simoncelli tetap memakai nomor 58 pada musim 2009, Troy Bailiss pun tetap memakai nomor 21 saat kembali menjadi juara dunia WSBK. Bahkan Max Biaggi, mantan musuh bebuyutan The Doctor yang musim ini menjadi juara dunia Superbike juga sepertinya tahun depan tetap akan memakai angka 3 di motornya.
Apakah Lorenzo tidak takut dengan mitos tersebut? Mungkin tidak. Saat jadi juara dunia di kelas 250cc musim 2006 lalu, tahun depannya Lorenzo mengganti nomor 48 dengan nomor 1. Toh dia berhasil mempertahankan gelar juara dunianya. Atau kalau dilihat-lihat para rider yang mengalami kegagalan saat menggunakan nomor 1 toh tak juga berhasil menjadi juara dunia saat kembali menggunakan nomor aslinya. Demikian pula tak semua rider yang saat jadi juara dunia tidak menggunakan nomor 1 sukses mempertahankan gelar juara dunianya.
Cuma kalau Lorenzo menginginkan nomor 99 selalu dikenang menjadi miliknya (seperti halnya 46-nya Rossi atau 7-nya Barry Sheene), mestinya ada baiknya dia setia dengan angka tersebut. Apalagi X-Fuera memilih angka 99 sebagai pengganti angka 48 adalah atas pilihan penggemarnya (berdasarkan polling). Selain itu angka tersebut punya makna filosofi yang mendalam, karena 99 = 46+27+26.

Kalender MotoGP 2011

MotoGP Mania – Pastinya sudah pada nggak sabar menanti dimulainya MotoGP 2011. Wajar, karena musim depan menjanjikan kompetisi yang sangat seru. Beralihnya Valentino Rossi dari Yamaha ke Ducati, lalu mutasi Casey Stoner dari Ducati ke Honda serta naik pangkatnya Ben Spies dari team satelit ke team Factory Yamaha mengisyaratkan akan adanya perimbangan kekuatan antar team dan pabrikan.

PA863106 Kalender MotoGP 2011
Tapi apa boleh buat, MotoGP Mania mesti bersabar menanti hingga 20 Maret 2011. Saat itulah seri perdana baru akan digelar di sirkuit Losail-Qatar. Sama seperti musim 2010 kemaren, musim 2011 terdiri atas 18 seri. Sirkuit yang digunakan pun masih sama persis dengan MotoGP 2010, hanya saja beberapa ada perbedaan urutan.
Berikut adalah kalender MotoGP 2011:
Tanggal Grand Prix Circuit
20 Maret Qatar Losail
3 April Spanyol Jerez
24 April Jepang Motegi
1 Mei Portugal Estoril
15 Mei Prancis Le Mans
5 Juni Catalunya Catalunya
12 Juni Inggris Silverstone
25 Juni Belanda Assen
3 Juli Italia Mugello
17 Juli Jerman Sachsenring
24 Juli U. S. A. Laguna Seca
14 Agustus Republik Ceko Brno
28 Agustus Indianapolis Indianapolis
4 September San Marino Misano
18 September Aragón Motorland Aragón
16 Oktober Australia Phillip Island
23 Oktober Malaysia Sepang
6 November Valencia Valencia

Jadwal MotoGP Australia 2012 Belum Pasti

Phillip Island - Meski kerap diterpa cuaca buruk, MotoGP Australia tahun depan tetap akan digelar sesuai kalender. Namun pada 2012, balapan dituntut untuk digelar lebih awal kendati belum ada keputusan.

Dorna dan bintang MotoGP seperti Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo menginginkan balapan dimajukan menjadi di awal musim mulai tahun depan. Alasannya karena balapan di Phillip Island sering kali diganggu cuaca yang tak bisa ditebak.

Sebuah revisi kalender 2011 telah disusun di Estoril pada Oktober silam. Isinya Philip Island akan menggantikan seri pembuka Qatar pada 20 Maret sedangkan jadwal Estoril dan Jarez akan turut diubah.

Tetapi penyelenggara Phillip Island mengatakan kepada Dorna bahwa jadwal balapan tak mungkin diubah pada 2011 karena terlalu mepet dengan gelaran F1 yang jatuh pada 27 Maret. Pihak Dorna pun menerima keputusan yang mengembalikan balapan Australia tetap digelar 16 Oktober.

Satu hal yang jelas kalau pihak Phillip Island tak berkenan dengan perubahan jadwal menjadi Maret 2012, maka FIM diyakini tak akan menyetujui.

"Yang jelas untuk memajukan jadwal di tahun depan akan sangat rumit. Kami sudah berbicara dengan mereka dan untuk tahun depan jadwal tetap seperti yang sudah ditetapkan," ujar Carmelo Ezpeleta, bos Dorna di MCN.

"Kami paham dengan kondisi itu tapi untuk 2012 jadwal akan menjadi di awal musim. Seharusnya di awal tahun karena terlalu berisiko jika terlalu mundur."

"Untuk tahun 2012 akan menjadi kewajiban dan FIM tak akan mengizinkan sirkuit kecuali balapan digelar di awal tahun. Jadi tak ada alasan lagi pada 2012,"tegasnya.

Belum bisa dipastikan apakah dipindahnya jadwal balapan MotoGP akan mengganggu penyelenggaraan WSBK yang biasanya digelar Februari. Sedangkan musim balapan WSBK 2011 digelar 27 Februari.

Spies: Ini Saatnya Meraih Kemenangan


Jakarta - Musim 2010, Ben Spies menjadi rookie paling bersinar. Namun musim depan dia sudah bukan pendatang baru lagi. Itu sebabnya The Elbowz target dia musim depan adalah meraih kemenangan.

Spies menjadi rookie yang paling mencuri perhatian di MotoGP 2010. Dua kali menjadi runner-up adalah pencapaian terbaiknya. Pria Amerika Serikat ini mengakhiri kejuaraan di posisi keenam.

Semua itu dilakukan Spies di tim satelit yakni Tech 3 Yamaha. Untuk musim depan, dia memperkuat tim pabrikan Yamaha. Pembalap kelahiran 11 Juli 1984 itu mengatakan bahwa untuk tahun depan ia memasang target yang lebih tinggi.

"Saya belum pernah menang balapan dan juga kompetisi MotoGP. Kemenangan itu merupakan sesuatu yang saya impikan. Target kami adalah lebih baik dibandingkan musim ini," ujar Spies di Cycle News.

"Saya selalu berada di belakang pembalap-pembalap papan atas, jadi bisa bersaing dengan mereka. Jelas saya bukanlah orang yang dijagokan, namun kami berusaha untuk melakukan gebrakan," kata pembalap berjuluk The Elbowz itu.

"Tahun 2010 merupakan musim penuh pertama saya di MotoGP dan dalam beberapa tahun ke depan saya bukan lagi anak muda, bukan lagi pemula atau orang baru yang masih mempelajari lintasan. Saya tidak punya alasan apa-apa lagi jadi musim depan saya harus lebih baik."

Untuk musim 2011, Spies menilai pembalap yang paling berbahaya adalah Jorge Lorenzo yang juga merupakan rekan satu timnya. Pembalap Spanyol itu juga bakal menyandang status rider to beat.

"Saya menilai Jose (Lorenzo), Casey (Stoner) akan cepat. Valentino (Rossi) masih harus melakukan banyak hal untuk adaptasi dengan Ducati. Namun saya tidak akan memasang taruhan untuk tidak mengunggulkan Valentino."

"Memang ada 16 atau 17 pembalap lain yang juga bakal cepat, namun saya menilai Jorge yang paling berbahaya. Jorge merupakan salah satu pembalap yang ibarat memiliki 'bullseye' di punggungnya," tutup dia. 

Bullseye sendiri merupakan lingkaran-lingkaran yang menjadi sasaran dalam olahraga seperti menembak atau memanah.

Saturday, December 18, 2010

Ben Spies: Persiapan Kudeta?

Ben Spies belum menjalani satu hari pun dari kontrak barunya bersama team Yamaha Factory, namun sudah beredar isu kalau kontraknya yang semula dua tahun (2011-2012) akan diperpanjang hingga musim 2013. Apakah ini bagian dari rencana untuk meng-kudeta Jorge Lorenzo?

Spies saat test pertama bersama Yamaha Factory Team Yamaha sepertinya belajar dari pengalaman sebelumnya. Lorenzo sudah bergabung sejak musim 2008 lalu, namun selama tiga tahun kebersamaannya, Yamaha mengontraknya masing-masing per satu tahun. Meski tak pernah secara resmi diakui, jelas hal itu terjadi karena Yamaha sangat tergantung pada kemauan Valentino Rossi.

Yamaha akhirnya mengalami dilema besar di musim 2010. Rossi adalah pahlawan bagi mereka, sedangkan Lorenzo adalah rider masa depan. Mempertahankan keduanya tentu sangat sulit mengingat tingkat rivalitas mereka yang semakin ketat.
Pabrikan berlogo garpu tala sepertinya tak ingin dilema itu terulang lagi. Mereka tak mau kedua rider-nya menghabiskan kontraknya di tahun yang sama, karena Yamaha juga (untuk pertama kalinya) sudah mengontrak Lorenzo dua tahun sekaligus (2011-2012). Tapi kenapa kontrak Spies yang diperpanjang? Bukan kontrak Lorenzo?

Dari sisi bisnis tentu saja mengikat rider Amerika itu saat ini akan jauh lebih murah ketimbang nanti setelah dia menjadi lebih jago, apalagi jika berhasil menjadi juara dunia. Namun diluar itu, sepertinya ada alasan lain yang membuat Yamaha ingin segera “mengunci” rider berjuluk The Texas Terror tersebut.

Lorenzo kini sudah berstatus juara dunia. Kemungkinannya untuk meninggalkan Yamaha akan lebih besar dibandingkan Ben Spies. Baik karena ingin mencoba tantangan baru bersama team & pabrikan lain atau justru karena dikalahkan oleh rekan satu team-nya.

Di luar itu, Spies memang rider yang potensial. The Elbowz sempat “menggegerkan” arena World Superbike karena langsung menjadi juara dunia di tahun pertamanya (2009). Prestasi itu pula yang membuat Yamaha segera menariknya ke arena MotoGP sebelum keduluan digaet pabrikan lain.

Sebelum tampil penuh di musim 2010, Spies sudah pernah menjajal arena MotoGP. Pada musim 2008 dia turun di seri Inggris (Donington Park) sebagai rider pengganti Loris Capirossi di team Rizla Suzuki. Start dari posisi ke-8, Spies berhasil pulang dengan 2 poin alias finish ke-14.

Pada seri terakhir musim 2009 lalu, Spies juga mendapat kesempatan turun sebagai rider wild card bersama Yamaha. Hasilnya lebih baik, start dari posisi ke-9 dan finish di posisi ke-7.

Nama Ben Spies semakin diperhitungkan saat musim 2010 menjadi satu-satunya rider dari team satelit yang berhasil naik podium. Posisi ke-3 di Silverstone dan runner-up di Indianapolis. Gelar Rookie of The Year pun jatuh ke tangannya.  Walau begitu tak sedikit pula yang menyayangkan kenapa Spies harus ditempatkan di team satelit. Ya, selain belum ada tempat untuknya di team pabrikan Yamaha, regulasi MotoGP 2010 juga tidak mengizinkan seorang rookie langsung bergabung dengan team pabrikan (kecuiali Suzuki).

Jika dilihat dari sisi positif, tak langsung gabung dengan factory team juga memberi keuntungan tersendiri buat rider kelahiran Texas, 11 Juli 1984 itu. Spies bisa mengenal YZR-M1 secara bertahap sehingga tidak mengalami “masa-masa kaget” seperti yang pernah dialami Lorenzo di musim perdananya di kelas puncak.

Pada tiga seri awal Lorenzo tampil gemilang, selalu meraih pole position dan selalu naik podium. Yang terakhir bahkan langsung jadi juara seri. Namun hal itu ternyata memiliki dampak buruk. X-Fuera jadi mencoba “mendorong” lebih kuat dan akhirnya berujung kecelakaan demi kecelakaan.

“Keberuntungan” lain yang dimiliki Spies adalah tidak “dimusuhi” oleh rekan satu team-nya. Meski dinding pemisah paddock sepertinya tetap akan dipertahankan, namun antara Lorenzo dan Spies berada dalam satu mamagement di bawah pimpinan team manager, Wilco Zeelenberg. Data sharing yang sempat ditiadakan antara Rossi dan Lorenzo pun kini tak berlaku untuk duet baru ini.

Akankah di musim pertama duetnya, Spies bisa menjadi pesaing terdekat Lorenzo? Sangat sangat mungkin! Bisa jadi karena sangat yakin akan hal itu, hingga artikel ini di-publish, The Texas Terror belum deal dengan kontrak baru yang diajukan Yamaha.

Dan yang pasti, Ben Spies adalah salah satu rider yang musim 2011 berpotensi membubarkan dominasi The Fantastic Four.

Yamaha Pernah Ingin Pecahkan Kru Rossi

Yamaha sempat berusaha memecah kekuatan kubu Valentino Rossi ketika pebalap Italia tersebut memutuskan pindah ke Ducati pada awal tahun ini. Pasalnya, pabrikan asal Jepang tersebut merayu kru yang loyak kepada "The Doctor".

Alex "Axel" Briggs, salah satu anggota kru Rossi, merupakan orang yang didekati manajemen Yamaha pada awal Juli. Dia diminta untuk tetap bertahan, karena bakal menjadi bos kru Ben Spies pada musim 2011.

Ada sebuah pendekatan mengenai kemungkinan untuk menjadi bos kru Ben pada tahun depan. Pada saat itu, saya sudah memantapkan pikiran untuk pergi bersama Valentino
-- Alex Briggs

Spies, juara dunia World Superbike 2009, bakal jadi tandem Jorge Lorenzo. Pebalap Amerika Serikat ini, yang berstatus rookie MotoGP 2010, menggantikan posisi Rossi setelah juara dunia sembilan kali balap motor tersebut hengkang ke Ducati.

Namun Briggs tak tertarik. Dia memilih untuk ikut jejak Rossi ke pabrik Ducati di Bologna, sehingga kru pebalap berusia 31 tahun tersebut tetap lengkap, seperti ketika pindah dari Honda dan bergabung dengan Yamaha pada tahun 2004.

Jerry Burgess pun masuk dalam rombongan yang meninggalkan Yamaha. Bos kru yang legendaris ini merupakan sosok yang paling krusial dalam membawa Rossi meraih tujuh gelar juara dunia kelas premier.

"Ada sebuah pendekatan mengenai kemungkinan untuk menjadi bos kru Ben pada tahun depan. Pada saat itu, saya sudah memantapkan pikiran untuk pergi bersama Valentino," ujar Briggs kepada MCN.

Karena tak ada kubu Rossi yang mau "membelot", maka musim depan Spies akan meneruskan kerjasamanya dengan Tom Houseworth. Artinya, kerjasama mereka berlangsung lebih lama lagi.
Sirkuit MotorLand Aragon mencetak sebuah sejarah karena dalam debutnya sebagai penyelenggara balapan motor, sirkuit tersebut langsung menyabet gelar IRTA Best Grand Prix. Padahal, sirkuit yang terletak di Spanyol tersebut hanya berstatus pengganti.
Sirkuit MotorLand terpilih karena meskipun persiapannya sangat singkat, tetapi fasilitas yang dimiliki sudah layak menghelat balapan kelas dunia. Tak seperti pada umumnya, di mana kebanyakan sirkuit sudah tahu bakal masuk kalender setahun sebelumnya, Sirkuit MotorLand hanya memiliki waktu persiapan setengah tahun.

Ya, trek balapan ini, yang menjadi sirkuit cadangan pertama, dimasukkan ke dalam kalender pada 18 Maret, hanya enam bulan sebelum dia jadi tuan rumah pada 19 September.
Ketika mendapat lampu hijau, manajemen sirkuit dengan segera mempersiapkan diri untuk jadi tuan rumah MotoGP World Championship. Mereka juga sekaligus meyakinkan kepada semua tim, pebalap, dan penonton bakal tiba di trek yang dekat Alcaniz, dengan aman dan bisa menikmati pertandingan.
Trek yang berlokasi 200 kilometer barat daya Barcelona tersebut dibangun dengan sokongan dari pemerintah lokal. Arsitek Hermann Tilke mendapat kepercayaan untuk mendesain sirkuit ini. Selain itu, firma arsitek ternama di Inggris, Foster + Partners, ikut memberikan kontribusi pada desain area rekreasi dan budaya. Area ketiga adalah kawasan perlengkapan teknologi (TechnoPark).
Jorge Lorenzo sangat menyukai trek yang memiliki panjang 5,077 kilometer dengan kombinasi 17 tikungan ini. "Saya benar-benar suka trek ini. Sangat menyenangkan membalap di sini dan agak berbeda sehingga ada tantangan baru. Menarik mengendarai M1 di sini setelah datang dengan R1," ujar pebalap Spanyol yang menjadi juara dunia MotoGP 2010 tersebut.
Pebalap Ducati Nicky Hayden juga memberikan komentar senada. "Saya pikir mereka sudah membangun sebuah trek yang bisa dibanggakan. Sirkuit ini memiliki fasilitas yang bagus, layout-nya juga bagus dan aman. Di sana ada banyak bagian yang menyenangkan dengan pintu masuk gelap, beberapa tikungan cepat dan beberapa juga lambat... gabungan yang menyenangkan."
Pada balapan pertama di MotorLand ini, tim Ducati meraih kesuksesan karena dua pebalapnya naik podium. Casey Stoner menjadi pemenang dan Hayden di urutan tiga. Posisi dua ditempati pebalap Honda, Dani Pedrosa.
Presiden International Road Racing Teams Association (IRTA) Herve Poncharal mengakui, raihan sirkuit ini terbilang fantastis karena mereka hanya memiliki waktu yang singkat untuk mempersiapkan diri.
"Ini adalah tahun yang spesial untuk penghargaan ini. Kami sudah memberikan banyak penghargaan kepada trek-trek bagus, tetapi tak satu pun yang mendapatkannya pada tahun pertama. Selain itu, tak ada juga yang hanya memiliki waktu enam bulan untuk mengorganisasigrand prix pertama mereka. Apa yang mereka sudah lakukan ini impresif dan historis; mereka menjadi trek pertama yang langsung meraih penghargaan dalam debutnya."

Daftar peraih Trofi IRTA
1984: Silverstone/Inggris
1985: Hockenheim/Jerman
1986: Nurburgring/Jerman
1987: Assen/Belanda
1988: Suzuka/Jepang
1989: Donington Park/Inggris
1990: Jerez/Spanyol
1991: Donington Park/Inggris
1992: Catalunya/Spanyol
1993: Eastern Creek/Australia
1994: Eastern Creek/Australia
1995: Mugello/Italia
1996: Mugello/Italia
1997: Mugello/Italia
1998: Phillip Island/Australia
1999: Brno/Republik Ceko
2000: Mugello/Italia
2001: Catalunya/Spanyol
2002: Valencia/Spanyol
2003: Valencia/Spanyol
2004: Brno/Republik Ceko
2005: Valencia/Spanyol
2006: Catalunya/Spanyol
2007: Brno/Republik Ceko
2008: Losail/Qatar
2009: Jerez/Spanyol
2010: MotorLand Aragon/Spain

'Terlalu Banyak Politik, Suzuki Kehilangan Spies'

Ben Spies dibesarkan oleh Suzuki. Namun kini pembalap berjuluk The Elbowz itu memperkuat tim lain. Spies mengatakan, terlalu banyak politik di tubuh Suzuki sehingga dia memutuskan pergi.

Spies mengawali karir balapannya di kejuaraan AMA Superstock di tahun 2002 dengan memperkuat tim Suzuki. Hingga tahun 2008, Spies berkiprah di berbagai ajang di AMA bersama Suzuki. Bahkan di tahun 2008 ia sempat menjajal MotoGP dengan mengendarai tim Suzuki GSV-R.

Hal ini mengindikasikan bahwa Spies merupakan kandidat kuat menjadi rider Suzuki di MotoGP. Meski begitu kenyataannya Spies hijrah ke Yamaha dan tampil di WSBK pada tahun 2009. Suzuki sendiri menggunakan jasa Loris Capirossi dan Chris Vermeulen di musim 2009.

Bersama Yamaha Spies menjadi juara WSBK 2009. Kemudian di tahun 2010 Spies menjalani musim penuh pertamanya di MotoGP bersama tim Tech 3 Yamaha. Pembalap asal Amerika Serikat itu mengakhiri musim di posisi keenam. Untuk musim 2011, Spies memperkuat tim pabrikan Yamaha di balapan motor kelas premier ini.

Seperti dikutip dari Racers-Republic, Spies menceritakan mengapa dia sampai "lepas" dari Suzuki. "Dengan Suzuki, banyak hal yang sangat berbeda terjadi. Saya ingin tetap bersama mereka. Mereka memiliki saya, dan saya memenangi tiga gealr AMA bersama Suzuki dan saya menjadi salah satu kandidat untuk MotoGP," kata Spies.

Masalah manajer pengganti Paul Denning menjadi hal yang membuat Spies akhirnya berpisah dengan Suzuki. "Terlalu banyak politik di Suzuki. Seharusnya saat ini Kevin Schwantz memimpin tim Suzuki MotoGP dan saya seharusnya membalap untuk mereka. Namun hal itu tidak terjadi," lugas Spies

"Saya pikir banyak keputusan buruk yang dibuat Suzuki, bukan hanya dari sudut pandang pembalap namun juga tim. Saya pikir tim Suzuki memiliki banyak potensi."

"Mereka memiliki mekanik yang luar bisa. Alvaro Bautista juga pembalap yang bagus. Namun dalam beberapa tahun terakhir, mereka tak mendapatkan hasil positif dan hal itu mengkhawatirkan. Saya menilai bahwa kondisi ini terjadi tak hanya terkait dengan balapan saja."

Thursday, December 16, 2010

Perbaiki Mesin, Yamaha!

BOLOGNA – Dominasi Yamaha di MotoGP terancam berakhir di musim 2011. Kecuali, manajemen pabrikan asal Jepang itu memperbaiki performa mesin motor YZR-M1.

Fiat Yamaha memang berhasil mendominasi balapan MotoGP selama tiga tahun terakhir. Valentino Rossi dan juara baru Jorge Lorenzo berhasil membawa pulang gelar juara ke markas Yamaha, Gerno di Lesmo, sejak musim 2008 silam.

Namun, legenda kru Jerry Burgess yang mengingatkan Yamaha. Menurut kepala kru Rossi itu Yamaha harus memperbaiki kekuatan dan akselerasi Yamaha untuk menjaga peluang bersaing dengan Ducati dan Honda.

“Lorenzo pernah mengatakan jika dia tidak mendapatkan motor yang cepat, maka akan sulit baginya bersaing tahun depan. Pasalnya, tim pesaing Honda sudah mulai bekerja memperbaiki penampilan,” kata Burgess.

“Sementara itu, untuk pertama kali Rossi tidak akan memberikan masukan kepada mekanik dalam perkembangan motor Yamaha,” lanjut legenda kru asal Australia tersebut kepada MCN, Kamis (16/12/2010).

“Kecepatan Ducati di trek lurus memang sangat unggul ketimbang Yamaha. Tapi, akselerasi Yamaha memang sangat bagus,” tandas pria yang ikut Rossi untuk memperkuat tim Ducati.

Phillip Island Terancam Tidak Gelar Balapan

PHILLIP ISLAND – Phillip Island terancam tidak dapat menggelar balapan MotoGP 2012 mendatang. Pasalnya, dewan MotoGP meminta panita memindahkan jadwal lebih awal.

Biasanya, balapan MotoGP Australia digelar pada bulan Oktober. Namun, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo meminta jadwal dimajukan. Kedua bintang MotoGP takut hujan kembali membasahi sirkuit sehingga membuat balapan menjadi bahaya.

Sementara itu, Dorna meminta kepada panitia Phillip Island mengubah jadwal di MotoGP 2011 dan maju menjadi 20 Maret mendatang. Revisi ini dilakukan Dorna ketika jadwal disusun pada Oktober silam di Estoril.

Tapi pihak panita menolak. Pasalnya, jadwal tersebut mepet dengan balapan Formula One (F1) 2011 di Melbourne, yang mana balapan itu sendiri akan digelar tujuh hari setelah itu atau tepat pada 27 Maret mendatang. Dorna sudah setuju.

Pihak panitia juga enggan menggelar balapan pada Maret 2012 mendatang. Ini yang membuat bos Dorna Carmelo Ezpeleta sangat berang. Ezpeleta mengancam mencoret MotoGP Australia dari kalender balapan.

“Memang sulit untuk memajukan jadwal balapan pada MotoGP tahun depan. Kami sudah berbicara dengan mereka. Oleh sebab itu, untuk tahun depan jadwal balapan tidak akan berubah,” jelas Ezpeleta.

"Kami paham dengan kondisi itu tapi untuk 2012 jadwal akan menjadi di awal musim. Seharusnya di awal tahun karena terlalu berisiko jika terlalu mundur,” lanjutnya dilansir MCN, Kamis (16/12/2010).

“Tapi, buat balapan 2012 mendatang akan menjadi kewajiban bagi MotoGP Australia dan FIM tidak akan memasukan jadwal ke kalender kecuali balapan digelar pada awal 2012. Tidak ada alasan di 2012 mendatang,” tandasnya.

Tuesday, December 14, 2010

Lorenzo Impresif di Balap Mobil Alcaniz


VIVAnews - Jorge Lorenzo tampil impresif di belakang setir mobil saat tampil di 500km of Alcañiz, Minggu 12 Desember 2010. Juara dunia MotoGP ini menduduki posisi kedua di kategori D5.

Setelah tampil di ajang balap mobil Spanish Resistance Championship Montmelo, bulan lalu, Lorenzo kembali beraksi di belakang setir. Kali ini rider Fiat Yamaha ini menjadi tamu kehormatan di ajang 500km of Alcañiz.

Tampil bersama tim Difisa Racing of Sabadell, Lorenzo bersama dua rekan setimnya, Jose Manuel de los Milagros dan Antxel Echegoyen, mengakhiri balapan D5 di posisi kedua.

Direktur Tim Difisa, Salvador Espinal, memuji konsentrasi Lorenzo dalam membalap. Kehadiran Lorenzo juga dianggap Espinal sebagai pengalaman berharga bagi tim Difisa.

"Perkembangan Jorge sejak balapan pertamanya di Sirkuit Katalunya sangat pesat. Dia belajar sangat cepat dan menampilkan konsentrasi yang tinggi, dan itu sebabnya dia menjadi juara dunia (MotoGP)," ujar Espinal seperti dikutip situs resmi MotoGP, Senin 13 Desember 2010.

"Dia belajar mengambil tikungan terakhir di kecepatan tinggi, dan itu membuatnya sejajar dengan beberapa pembalap tercepat. Bekerjasama dengan Jorge juga menjadi pengalaman hebat bagi seluruh tim," tutup Espinal.

Selain Lorenzo, pembalap F1 Jaime Alguersuari juga menjadi tamu kehormatan di ajang 500km of Alcañiz. Pembalap Toro Rosso ini tampil di kategori D1 dan meraih posisi keempat.

Lorenzo Ancaman Terbesar Honda

VIVAnews - Jorge Lorenzo jadi momok menakutkan bagi Honda Racing Corporation (HRC) dalam ajang MotoGP 2011. Honda juga mewaspadai Valentino Rossi bersama Ducati.

Lorenzo tampil luar biasa saat meraih gelar juara dunia MotoGP 2010. Penunggang Fiat Yamaha itu merebut sembilan kemenangan dan 16 podium saat mengalahkan rider Honda Dani Pedrosa musim lalu.

Hebatnya Lorenzo tidak pernah finis lebih buruk dari posisi empat sepanjang musim dan menorehkan 383 poin dengan menunggangi motor YZR-M1 milik Yamaha. Ketika ditanya rider yang akan menjadi ancaman terbesar Honda di MotoGP 2011, Direktur HRC Shuhei Nakamoto menegaskan, "Saya pikir Jorge akan menjadi ancaman terbesar kami."

Nakamoto juga enggan mengesampingkan Valentino Rossi yang bergabung dengan Ducati musim depan. Rossi hanya finis di posisi 15 saat menjalani tes resmi bersama Ducati di Valencia, bulan lalu, namun Nakamoto menilai Rossi tetaplah ancaman serius.
"Rossi tetaplah Rossi. Saya pikir Jorge, Valentino, Dani (Pedrosa) dan Casey (Stoner) akan menjadi empat rider teratas lagi musim depan," ujar Nakamoto.
"Kemudian ada Andrea (Dovizioso) dan Marco (Simoncelli) yang semakin membaik penampilannya, dan mungkin di beberapa balapan mereka bisa bersaing merebut podium dan bahkan kemenangan."

Yamaha: Kontrak Spies Tinggal Tunggu Waktu

Jakarta - Sudah beberapa pekan berlalu, pembicaraan kontrak Ben Spies dengan Yamaha belum menemui titik temu. Meski begitu tim pabrikan asal Jepang itu optimistis kalau hanya waktu yang memisahkan mereka dari tercapainya deal baru.

Kontrak Spies bersama Yamaha sesungguhnya masih bersisa satu musim lagi, atau hingga tahun 2011. Namun performa gemilang yang ditunjukkan rider Amerika Serikat itu di musim perdananya membuat Yamaha tak sabar untuk mengikat lebih lama.

Kontrak hingga musim 2013 sudah disiapkan Yamaha sejak beberapa waktu lalu. Namun pembicaraan antara kedua pihak sejauh ini terus menemui jalan buntu.

Dikutip dari MCN, Spies menginginkan kontrak jangka panjang dari kesepakatan barunya dengan Yamaha. Yang kemudian menjadi penghalang adalah agen pembalap 26 tahun itu yang meminta durasi kontrak lebih panjang lagi, dengan pertimbangan sukses Spies menggondol gelar rookie terbaik.

Meski belum mencapai kata sepakat, kubu Yamaha yakin kalau penandatanganan deal baru hanya tinggal menunggu waktu.

"Kami terus mengalami kemajuan dan kami punya hubungan baik dengan manajemennya dan saya optimistis kalau kami tak jauh lagi untuk bisa memperpanjang kontrak Ben," ungkap bos Yamaha, Lin Jarvis.

Terjun ke MotoGP setelah menjuarai Superbika 2009, Spies tampil gemilang bersama Yamaha Tech 3. Dia duduk di posisi enam klasemen akhir dengan mengumpulkan 176 poin dan menjadi runner up MotoGP Indianapolis sebagai raihan terbaik.

Honda Takut Lorenzo

AALST – Ada satu pembalap yang bisa mengancam ambisi Honda untuk menjadi juara dunia MotoGP 2011 mendatang. Dia adalah Jorge Lorenzo.

Hal ini diungkap pimpinan HRC Shuhei Nakamoto. Dia masih menganggap Lorenzo sebagai ancaman untuk perebutan gelar juara nanti. “Saya rasa Lorenzo adalah ancaman terbesar bagi Honda,” tegas Nakamoto di MCN, Selasa (14/12/2010).

Penampilan luar biasa memang diperlihatkan pembalap asal Spanyol itu pada MotoGP 2011 mendatang. Lorenzo berhasil menyabet gelar juara dunia perdana dengan mencatat sembilan kemenangan dan 16 podium.

Bukan hanya itu, pembalap 23 tahun itu tidak pernah finis lebih rendah dari peringkat empat sepanjang musim lalu. Total Lorenzo berhasil mengumpulkan 383 poin, sekaligus memperlihatkan dominasi Yamaha di MotoGP.

Sementara itu, performa Valentino Rossi memang mengecewakan di debut bersama Ducati dalam laga ujicoba. Namun, Nakamoto menilai kehadiran The Doctor akan mengangkat prestasi Ducati di MotoGP 2011.

“Rossi adalah Rossi. Saya rasa Lorenzo, Rossi, Pedrosa dan Stoner masih menjadi empat pembalap teratas. Setelah itu, baru Dovizioso dan Simoncelli. Mereka bisa bertarung untuk mencatat kemenangan,” tandas

Yamaha Optimistis Perbarui Kontrak Spies

GERNO DI LESMO – Ben Spies belum tanda tangan kontrak baru. Namun, manajemen Yamaha optimistis dapat memperbarui kontrak pembalap asal Amerika Serikat itu.

Yamaha memang telah lama berbicara dengan manajer Spies mengenai keinginan memperbarui kontrak pembalap 26 tahun itu. Sayang, hingga saat ini, pembicaraan antara kedua belah pihak menemui jalan buntu.

Meski Spies masih memiliki kontrak hingga MotoGP 2011, namun manajemen Yamaha berkeinginan untuk memperpanjang kontrak mantan juara World Superbike itu hingga 2013 mendatang.

“Kami mengalami kemajuan dan kami memiliki hubungan sangat baik dengan Spies. Manajemennya dan saya optimistis kami segera memperpanjang kontrak Spies,” tandas tim principal Yamaha Lin Jarvis kepada MCN, Selasa (14/12/2010).

Wajar saja Yamaha berniat memperpanjang kontrak Spies. Sebagai pendatang baru di ajang MotoGP 2010, Spies berhasil tampil cemerlang di tahun perdananya. Bahkan, pembalap kelahiran Texas itu berhasil dinobatkan sebagai pembalap debutan terbaik.

Musim depan, Spies akan naik ke tim utama dengan memperkuat Fiat Yamaha. Mantan pembalap Monster Yamaha Tech 3 itu akan menjadi partner Jorge Lorenzo di balapan motor MotoGP 2011.

Saturday, December 11, 2010

Ezpeleta: Kapasitas 800cc Tingkatkan Biaya Operasional

MADRID – Jika F1 sedang menyusun rencana untuk mengurangi kapasitas mesinnya yang direncanakan pada 2013 mendatang, kontras dengan kondisi di kasta MotoGP setelah Chairman Dorna, Carmelo Ezpeleta berencana menaikkan kapasitas MotoGP kembali ke 1000 cc di musim 2012 mendatang setelah turun konfigurasi ke level 800 cc tiga tahun silam.

Orang nomor satu di Dorna itu menganalisis, motor dengan isi silinder 800 cc malah meningkatkan biaya operasional tim. Menurutnya, regulasi ini berimbas pada pengunduran diri Kawasaki dari balapan bergengsi itu pada 2009 lalu di mana pabrikan asal Jepang itu harus meriset ulang motor untuk menyesuaikan kebutuhan regulasi MotoGP yang bervolume 800 cc.

“Saya akan menyampaikan sebuah fakta, bahwa produsen telah melakukan kesalahan dalam membuat perencanaan jangka panjang. Akibatnya, mereka kini berada dalam krisis. Suzuki merupakan paradoks dari kasus yang menimpa Kawasaki,” jelas Ezpeleta mengenai pengunduran diri dua pabrikan asal Jepang itu musim lalu lantaran besarnya budget untuk terlibat di kejuaraan kelas wahid balap roda dua ini.

“Sebelumnya, para produsen memang mengingkan motor dengan kapasitas 800 cc. Namun mereka harus meningkatkan cost untuk mengembangkanya. Hasilnya, bisa kita sekarang. Mereka malah berjalan mundur karena mereka tidak bisa mempertahankan komitmennya,” sergah Ezpeleta di Motosprint, Jum’at (10/12/2010)

Meski begitu, ia optimistis Suzuki akan kembali bergairah menatap musim 2012 di mana semua tim MotoGP bermesin 1.000 cc. “Sampai saat ini, saya berbicara dengan Suzuki untuk meyakinkan mereka kembali ke lintasan, setidaknya pada 2012 nanti di kelas 1.000 cc,” tutup Ezpeleta.

Regulasi Baru MotoGP

MADRID – Hasil pertemuan dewan MotoGP di Madrid, Kamis (9/12/2010) waktu setempat, telah membuat beberapa peraturan baru untuk MotoGP 2011. Apakah itu?

Ya, Komisi Grand Prix yang terdiri dari Carmelo Ezpeleta (Dorna Sports, Chairman), Ignacio Verneda (FIM Executive Director, Sport), Hervé Poncharal (IRTA) dan Takanao Tsubouchi (MSMA) membahas beberapa peraturan baru.

Sebagaimana dikutip situs resmi MotoGP, Jumat (10/12/2010) dini hari WIB, dewan komisi MotoGP memutuskan musim depan tidak hanya tiga sesi (dua latihan bebas dan satu kualifikasi) pada setiap pekan, melainkan empat kali dengan waktu 60 menit setiap sesi. Peraturan ini juga berlaku untuk kelas Moto2.

Sementara itu, dewan komisi MotoGP juga menyebutkan per baris akan terdiri dari tiga pengendara motor. Peraturan ini berlaku untuk semua kelas termasuk Moto2. Dewan komisi MotoGP juga menyebutkan hanya ada satu penyuplai ban resmi untuk para pembalap di semua kelas.

Berikut peraturan baru MotoGP:
MotoGP: Empat sesi (tiga sesi latihan dan satu kualikasi) waktu 60 menit setiap sesi
Moto2: Empat sesi (tiga sesi latihan dan satu kualikasi) waktu 45 menit setiap sesi
125cc: Dua sesi (pagi) dengan waktu 45 menit dan dua sesi (sore) 30 menit.

Thursday, December 9, 2010

Spies Senang Jadi Tandem Lorenzo

KOMPAS.com - Ben Spies melakukan debutnya di arena MotoGP dengan hasil yang cukup memuaskan. Meskipun berstatus rookie, juara dunia World Superbike 2009 tersebut mampu naik podium sebanyak dua kali. Tak heran jika Spies masuk daftar pesaing terberat MotoGP 2011.

Memang, Spies sempat ditengarai sebagai penantang paling potensial. Itu dia buktikan bersama tim satelit Tech 3 Yamaha, ketika naik podium di Silverstone dan mencatat pole position serta finis kedua di Indianapolis, dan mengakhiri musim 2010 dengan finis di posisi keenam.

Hasil itu memunculkan ekspektasi yang berlebihan, sehingga banyak kalangan memperhitungkan kemampuannya. Apalagi dia menjadi rookie terbaik, dan menjadi juara untuk para pebalap non-pabrikan.

Namun Spies menepis semua harapan yang berlebihan itu. Dia menegaskan bahwa targetnya yang dinilai cukup realistis adalah masuk posisi lima besar.

"Kami memiliki motor satelit yang top, tetapi secara jujur saya tidak berpikir kami akan bisa naik podium pada tahun ini," ujar Spies melalui situs MotoPod.


"Jika kami bisa menembus posisi lima besar, maka tentu saja saya akan bahagia. Pada akhir musim, saya melihat siapa di sekitar saya dan di belakang saya. Mereka yang di depan, anda tahu kredibilitasnya, tetapi saya dan Nicky bertarung habis-habisan sampai seri terakhir, dan dia sudah pernah juara dunia.

"Kami dua kali naik podium dan di Indy saya mengalahkan kedua motor pabrikan, tetapi jika banyak yang berharap saya memenangi tahun pertamaku, mereka pasti agak gila. Untuk mempelajari separuh trek, berada di tim satelit dan memenangi tahun pertama, saya tidak berpikir orang bisa merealisasikannya. Itu tidak berada dalam agendaku.

"Menyelesaikannya di atas podium menjadi bagian dari kemenanganku di World Superbike."

Spies, yang musim depan promosi ke tim pabrikan Yamaha, untuk menggantikan posisi Valentino Rossi yang pindah ke Ducati, juga senang berpasangan dengan Jorge Lorenzo. Menurutnya, juara dunia 2010 tersebut bisa menjadi tempat untuk belajar.

"Kami sudah cukup lama berteman di MotoGP. Dia (Lorenzo) merupakan pebalap hebat, juara dunia dan orang tercepat di atas roda dua saat ini. Saya pindah ke tim pabrikan, yang mana saya senang dan bahagia jadi teman setimnya.

"Harapannya, saya bisa belajar sesuatu karena anak baru selalu melakukan hal baru dan berbeda. Banyak orang tidak ingin menjadi temannya karena dia begitu cepat, tetapi saya senang."

Dengan pernyataan ini, maka hampir dapat dipastikan situasi dalam tim Yamaha untuk musim depan pasti jauh lebih nyaman. Apalagi, Lorenzo baru-baru ini juga mengatakan kepadaCrash.net, bahwa dia senang bertandem dengan Spies, karena hubungan mereka pasti jauh lebih baik dibandingkan dengan Rossi.

Spies Tak Sabar Duet Lorenzo

Foto: Ben Spies/Getty Images
GERNO DI LESMO – Ben Spies tak sabar bisa bekerja sama dengan Jorge Lorenzo di Fiat Yamaha.

Tak sedikit yang memuji penampilan Spies musim lalu. Sebagai debutan di MotoGP, pembalap asal Amerika tampil brilian dan bahkan mampu finis di urutan enam klasemen akhir, setelah sempat dua kali naik podium.

Naik kelas ke Fiat Yamaha untuk menggantikan posisi Valentino Rossi yang hengkang ke Ducati, Spies tak mampu menyembunyikan antusiasmenya.

“Lorenzo adalah pembalap yang hebat, seorang juara dunia, dan merupakan pembalap tercepat saat ini. Saya akhirnya pindah ke tim pabrikan, saya sangat tertarik disana, dan sangat bangga menjadi rekannya (Lorenzo),” tandas Spies.

“Semoga saya bisa belajar sesuatu, karena sebagai pembalap muda saya ingin melakukan sesuatu yang baru dan berbeda. Banyak pembalap lain yang tidak ingin menjadi rekan dia (Lorenzo), karena dia sangat cepat, tapi saya sangat sangat senang dengan hal itu,” tutupnya, seperti disitat Yahoosport, Kamis (9/12/2010).
GERNO DI LESMO – Ben Spies tak sabar bisa bekerja sama dengan Jorge Lorenzo di Fiat Yamaha.

Tak sedikit yang memuji penampilan Spies musim lalu. Sebagai debutan di MotoGP, pembalap asal Amerika tampil brilian dan bahkan mampu finis di urutan enam klasemen akhir, setelah sempat dua kali naik podium.

Naik kelas ke Fiat Yamaha untuk menggantikan posisi Valentino Rossi yang hengkang ke Ducati, Spies tak mampu menyembunyikan antusiasmenya.

“Lorenzo adalah pembalap yang hebat, seorang juara dunia, dan merupakan pembalap tercepat saat ini. Saya akhirnya pindah ke tim pabrikan, saya sangat tertarik disana, dan sangat bangga menjadi rekannya (Lorenzo),” tandas Spies.

“Semoga saya bisa belajar sesuatu, karena sebagai pembalap muda saya ingin melakukan sesuatu yang baru dan berbeda. Banyak pembalap lain yang tidak ingin menjadi rekan dia (Lorenzo), karena dia sangat cepat, tapi saya sangat sangat senang dengan hal itu,” tutupnya, seperti disitat Yahoosport, Kamis (9/12/2010).

Wednesday, December 8, 2010

Di Balik Sukses Lorenzo Jadi Juara Dunia

Jakarta - Selain cedera yang dialami Valentino Rossi, sukses Jorge Lorenzo jadi juara dunia tak lepas dari strategi baru yang dia gunakan di musim 2010. Di tahun ini dia diminta lebih kalem di atas tunggangan.

Lorenzo tampil dominan di musim balap 2010. Selain memecahkan rekor poin terbanyak, pembalap Spanyol itu berhasil memenangi sembilan dari 18 seri yang gelar sepanjang tahun.

Kehebatan jagoan Fiat Yamaha itu masih ditambah dengan konsistensi yang luar biasa. Lorenzo tercatat cuma dua kali gagal naik podium, yakni dalam balapan di Aragon dan Jepang.

Kondisi tersebut jauh berbeda dengan musim sebelumnya, di mana dia harus puas dengan posisi kedua di belakang Rossi. Saat itu Lorenzo mengalami empat kecelakaan yang membuatnya gagal finis.

Disebut oleh tim manajer, Wilco Zeelenberg, keberhasilan Lorenzo jadi juara tak bisa dilepaskan dari strategi baru yang mulai diterapkan di awal musim 2010. Pembalap 23 tahun itu diminta untuk lebih tenang dan tidak mudah terpancing emosi saat membalap.

"Kami mencoba memperbaiki kesalahan-kesalahan. Kami mengimformasikan padanya apa yang bisa terjadi dan apa yang kami pikirkan soal hal tersebut dan prioritas kami adalah finis di podium," beber Zeelenberg di MCN.

Meminta Lorenzo menjadi lebih kalem di atas motor bukan perkara mudah. Saat mulai terjun di MotoGP hingga musim keduanya, mantan juara dunia 250 cc itu masih sering 'nekat' dan dianggap terlalu berani.

"Itu adalah sesuatu yang besar untuk bilang 'jika kamu tak bisa menang maka setidaknya naik podium'. Dia seorang juara dan dia pikir dia harus memenangi 18 balapan untuk menjadi juara dunia. Itu adalah mentalitas yang dia miliki."

"Jika Anda berada di podium setiap akhir pekan, Anda akan menjadi juara dunia, dan itu selalu jadi misi kami meski kami tak mau mengakuinya. Jika Anda menang empat balapan di 2009 dan Valentino menang enam kali, Anda harus mengalahkan dia di kejuaraan dunia. Itu menjadi perubahan yang besar karena dia paham kalau dia tak perlu mengalahkan pembalap yang lain di setiap akhir pekan," tuntas Zeelenberg.

Lorenzo Nyaman Bersama Spies

Jakarta - Jorge Lorenzo punya Ben Spies sebagai rekan baru di Fiat Yamaha. Dengan Spies, Lorenzo yakin akan punya hubungan yang lebih akrab dibandingkan dirinya dengan Valentino Rossi dulu.

Tiga musim dihabiskan Lorenzo bersama Rossi di Yamaha. Dari periode tersebut, keduanya acap disebut-sebut tidak terlalu "nyambung" satu sama lain.

Hubungan dingin antara Lorenzo dan Rossi tersebut juga kian langgeng karena adanya fakta bahwa Yamaha memang menganut pemisahan garasi antara keduanya, dengan tidak ada data yang berpindah dari satu kubu ke kubu lainnya. Ini konon adalah karena keinginan Rossi.

Potensi Lorenzo dan lajunya di lintasan kabarnya juga kian bikin hubungan kedua pembalap jadi susah akur. Bahkan berhembus kabar kalau Rossi sempat mengultimatum Yamaha untuk memilih antara dirinya atau Lorenzo. Saat Yamaha memberi indikasi lebih suka mempertahankan si rider Spanyol, Rossi pun bulat hijrah ke Ducati.

Sengitnya rivalitas internal itu juga tercermin di lintasan, seperti saat keduanya bersaing ketat di MotoGP Jepang. Boleh jadi Rossi kian "patah hati" karena kemudian Yamaha ketika itu membela Lorenzo dan menyebut Rossi sudah 'terlalu agresif' di lintasan.

Kini Rossi sudah pergi dan Lorenzo akan memulai musim baru dengan predikat sebagai sang juara bertahan. Dengan kondisi itu, ia ternyata sudah punya keyakinan akan bisa punya hubungan lebih baik dengan rekan barunya, Spies.

"Ben sepertinya orang yang baik. Hubungan kami bagus. Kami berbagi lelucon dan saya pikir (hubungan) ini akan berjalan dengan lebih mudah ketimbang saat bersama Valentino," nilai Lorenzo di Crash.

"Kami adalah rival, kami pesaing dan kami akan saling berusaha mengalahkan, itu kenyataannya, tapi hubungan kami akan baik-baik saja," tegas Lorenzo.

Lebih Tenang, Kunci Lorenzo Juara

GERNO DI LESMO – Jorge Lorenzo mencetak sejarah dengan menyabet gelar juara dunia MotoGP pertama. Lantas, apa yang membuat pembalap Fiat Yamaha itu menjadi sukses?

Penampilan Lorenzo musim 2009 memang tidak konsisten. Namun, performa berbeda diperlihatkan pembalap asal Spanyol di MotoGP 2010. Bagaimana tidak, Lorenzo mencetak sejarah dengan mencatat 383 poin.

Lorenzo berhasil mencatat sembilan kemenangan dan hanya dua kali tidak mampu naik podium dari 18 seri balapan lalu. Dia tidak mengulangi kesalahan yang sama saat gagal menjadi juara di tahun 2008 dan 2009.

Lantas, apa kunci kesuksesan Lorenzo menjadi juara dunia untuk pertama kalinya? Menurut manajer Wilco Zeelenberg, pembalap 23 tahun itu tampil lebih tenang saat mengikuti balapan MotoGP tahun ini.

“Kami mencoba mengurangi kesalahan. Kami menginformasikannya apa yang bisa terjadi dan yang seharusnya dipikirkan. Saya bilang prioritas kami adalah bisa naik podium saat balapan,” jelas Zeelenberg.

“Ini merupakan sebuah langkah besar jika anda tidak bisa menang dan mendapatkan podium. Dia adalah seorang pemenang dan dia berpikir harus memenangkan 18 balapan untuk menjadi juara dunia. Itu adalah mentalnya,” tegasnya.

“Namun, Lorenzo masih bisa memenangkan sembilan balapan di musim ini. Kini dia lebih tenang dan mulai belajar tidak membuat kesalahan. Jika tidak dapat memenangi lomba, Lorenzo masih bisa finis dan mengumpulkan banyak poin,” tandasnya.

“Jelas, ini merupakan sebuah kemajuan yang pesat dilakukan Lorenzo. Sebab, dia tidak perlu mengalahkan para pesaingnya di setiap pekan untuk menjadi juara dunia,” tuntas Zeelenberg di MCN, Rabu (8/12/2010).

Lupakan Rossi, Lorenzo Sambut Spies!

GERNO DI LESMO – Hubungan Jorge Lorenzo dengan Valentino Rossi memang tidak pernah harmonis. Namun, juara bertahan MotoGP optimis berteman dengan Ben Spies akan lebih mudah.

Ya, hubungan pertemanan antara Lorenzo dan Rossi mungkin tidak pernah akur selama tiga musim bersama. Bahkan, ini memaksa manajemen Fiat Yamaha menggunakan tembok pemisah diantara kedua pembalap di awal 2010.

Bukan hanya itu, manajemen Fiat Yamaha telah mengindahkan permintaan Rossi untuk tidak membagi data dengan Lorenzo. Ini yang membuat pembalap muda asal Spanyol itu geram. Kini Rossi sudah memperkuat Ducati.

Lorenzo berharap pertemanan dengan Spies akan berjalan lebih mudah. “Spies seperti seorang pria yang baik,” kata Lorenzo. “Sejauh ini hubungan pertemanan kami cukup baik. Kami sering bercanda dan saya rasa hubungan akan lebih mudah ketimbang bersama Rossi.”

“Kami memang pesaing dan kami bertarung untuk mengalahkan satu sama lain, namun hubungan pertmenan kami tidak akan apa-apa. Spies telah merepotkan saya tahun ini. Mungkin tahun depan, Spies akan bertarung untuk menang dan bertarung memperebutkan gelar,” tandasnya dikutip Crash, Rabu (8/12/2010).

Tuesday, December 7, 2010

Lorenzo 'Coret' Spies

Madrid - Jorge Lorenzo menilai bahwa Ben Spies akan menjadi salah satu penantang yang kuat di musim 2011. Namun begitu untuk perebutan gelar, Lorenzo "mencoret" rekan setimnya itu. Apa alasannya?

Spies mengakhiri balapan musim 2010 dengan menempati posisi keenam. Tahun ini juga merupakan kali pertama rider asal Amerika Serikat itu menjalani musimnya di MotoGP secara penuh. Total poin yang dibukukan Spies adalah 176. Ia tercatat naik podium di Silverstone dan Indianapolis.

Di sesi tes di Valencia November silam, pembalap berjuluk The Elbowz itu juga mencatat hasil yang memuaskan.

Untuk musim 2011, Spies akan memperkuat tim Yamaha. Ia akan berduet dengan juara dunia Jorge Lorenzo.

Lorenzo menilai bahwa Spies merupakan salah satu penantang yang kuat. "Dia melakukan tugas dengan sangat baik musim lalu (2010). Dia beberapa kali naik podium dengan tim satelit. Itu bukanlah hal yang mudah," tandas pembalap asal Spanyol itu di MCN.

Namun untuk soal menjadi kandidat juara, Lorenzo menilai Spies bukanlah satu di antaranya. "Memang sudah pasti dia akan berjuang untuk memenangi sejumlah seri. Namun untuk kompetisi perebutan gelar, mungkin terlalu dini bagi dia karena level persaingan di sana begitu tinggi," tuntas pembalap yang tak suka dengan cap favorit itu.

Lorenzo Berharap Spies Bisa Mengejutkan

 


KOMPAS.com - Juara dunia MotoGP 2010, Jorge Lorenzo, punya ekspektasi yang tinggi terhadap rekan barunya di tim Yamaha, Ben Spies. Lorenzo berharap, pebalap Amerika Serikat tersebut bisa muncul sebagai kekuatan baru di kelas premier pada musim 2011.

Tahun depan, Spies akan menjadi tandem pebalap berusia 23 tahun tersebut. Mantan juara dunia World Superbikes tersebut dipromosikan ke tim pabrikan, setelah tampil fantastis dalam musim perdananya di arena MotoGP 2010, sekaligus mengisi tempat yang ditinggalkan Valentinoa Rossi, yang pindah ke Ducati.

Menunggang Monster Yamaha Tech 3, yang merupakan tim satelit, Spies menyabet gelar Rookie of the Year. Hasil tersebut diraih karena dalam beberapa seri, performanya sangat memukau. Alhasil, Spies menjadi juara pebalap tim non-pabrik, karena dia berada di posisi teratas untuk kategori tersebut (non-pabrik).

Dalam debutnya di arena MotoGP tersebut, Spies bisa naik podium di Silverstone dan Indianapolis. Kemudian, ketika mendapat kesempatan pertama menunggang Yamaha dalam tes post-season di Valencia bulan lalu, Spies juga tampil menawan, di mana pemenang 14 seri World Superbike 2009 tersebut mencatat waktu terbaik ketiga.

Karena itulah, Lorenzo memiliki harapan yang tinggi terhadap pebalap berusia 26 tahun tersebut ketika mereka jadi tandem pada musim depan.

"Dia melakukan pekerjaannya dengan sangat bagus pada musim lalu. Dia meraih beberapa podium dengan sebuah motor tim satelit dan itu tidak mudah untuk dilakukan.

"Jadi, tahun depan dia akan bertarung untuk meraih kemenangan di beberapa seri. Tetapi untuk juara dunia, mungkin masih terlalu dini karena level sekarang sangat tinggi."

Musim lalu, Lorenzo mendominasi arena MotoGP di mana mantan dua kali juara dunia kelas 250cc tersebut menuai sembilan kemenangan dan 16 kali naik podium. Tak heran jika Lorenzo meraup total poin yang sangat fantastis, yaitu 383, sekaligus menjadi rekor baru untuk poin yang diraih seorang juara dunia MotoGP.

Tiga Momen Tak Terlupakan Lorenzo di 2010

BARCELONA - Euforia masih menghinggapi Jorge Lorenzo yang kini menyandang status juara dunia MotoGP. Beberapa kenangan indah di musim lalu masih lekat dalam ingatannya.

Selain penyerahan trofi juara dunia yang didapatnya di akhir musim, Lorenzo juga memberikan kenangan yang tak terlupakan baginya sepanjang musim lalu. Pembalap muda Spanyol ini mengaku memiliki banyak kenangan yang tak terlupakan di musim lalu. Namun, dia menyebut ada tiga seri balapan yang dinilainya sebagai momen yang paling berkesan untuknya.

“Kami banyak menjalani balapan yang mengesankan, saya beruntung. Tapi, untuk balapan yang paling mengesankan, mungkin seri di Jerez di mana saya berhasil meraih kemenangan indah,” tutur Lorenzo yang sukses menjinakkan dua rival utamanya Dani Pedrosa dan Valentino Rossi untuk merebut podium teratas.

“Selain itu, secara teknis balapan di Silverstone juga merupakan balapan terbaik saya. Begitu juga di Valencia karena itu merupakan seri terakhir dan saya berhasil bangkit setelah sempat tertinggal jauh dan kemudian memberikan kebanggaan tersendiri untuk publik kampung halaman saya,” tandas pembalap 23 tahun ini.

Ditanya soal, status pembalap ‘favorit’ yang kini melekat pada dirinya usai menjadi juara dunia baru, Lorenzo justru mengaku tak suka dengan status tersebut. Karena menurutnya, status favorit hanya akan membuatnya terbebani saat berjuang di musim depan.

“Saya tak suka status favorit. Semua pembalap akan memulai kompetisi (musim depan) dari titik nol. Dan jika Anda ingin terus meraih kemenangan dan berada di atas, maka Anda harus bekerja dan bekerja lebih keras lagi,” lanjutnya dikutip Crash.net, Kamis (2/12/2010).

“Jika Anda berhenti bekerja keras, maka semua orang akan mudah melewati Anda. Untuk itu, kami harus tetap bekerja keras dan menjadi favorit semua orang. Itulah yang saya inginkan,” tutup mantan juara dunia di kelas 250cc ini.

Lorenzo Tidak Senang Berstatus Favorit

GERNO DI LESMO - Gelar juara dunia 2010 yang melambungkan nama Jorge Lorenzo melebihi bayang-bayang mantan rekan satu timnya di Yamaha Valentino Rossi, tidak selamanya membuat Lorenzo nyaman. Pasalnya itu membuat bebannya semakin berat karena memasuki musim 2011, dia dilabeli sebagai favorit juara.

Musim 2010 memang benar-benar membuat perhatian penggemar MotoGP mulai mengalihkan perhatian ke Jorge Lorenzo. Sembilan kali tampil sebagai yang tercepat dari 18 balapan, Lorenzo juga mencatatkan rekor menakjubkan. Tidak pernah finis di bawah dari urutan keempat.

Meski Valentino Rossi mengalami patah kaki di Mugello awal Juni, pembalap Spanyol ini ada di atas klasmen Rossi. Akhirnya trofi dipastikan ketika bertarung di Malaysia.Meski menempati urutan ketiga, poinnya sudah cukup untuk memastikan gelar.

“Saya tidak terlalu banyak berharap mendapatkan musim yang sangat indah itu. Itu nyaris sempurna, tapi finis dengan sembilan kali kemenangan, dan selalu berada di podium hampir di semua balapan, apalagi yang kurang?! Setiap pembalap di dunia ingin menjadi juara dunia, dalam katagori apa pun, terutama di MotoGP. Itu hasil maksimum yang bisa didapat dari kejuaraan balapan motor. Dan kami berhasil mendapatkannya,” papar Lorenzo.

Seluruh lomba yang dimenangkan sangat penting bagi Lorenzo namun momen kemenangan di Jerez dan Silverstone dinilai sebagai balapan terbaik. “Tentu juga di balapan terakhir di Valencia, karena itu adalah negara asal saya,” katanya.

Kemenangan 2010, tinggal kenangan. Musim depan semua pembalap bakal berusaha sekuat tenaga untuk berkompetisi. Sebab itu, Lorenzo tidak begitu senang dengan label status favorit. Menurut dia, status itu tidak akan berarti apa-apa.

”Saya tidak suka itu. Semua pembalap bermula dari poin nol, sebelum balapan dimulai. Dan jika ingin tetap menjadi juara, anda harus tetap bekerja keras. Jika berhenti, semua orang akan melewati anda,” tutur Lorenzo.

Lorenzo Harapkan Tantangan dari Spies

GERNO DI LESMO – Perubahan skuad terjadi di skuad Fiat Yamaha. Juara dunia MotoGP Jorge Lorenzo akan mendapatkan rekan baru Ben Spies. Lorenzo mengharapkan Spies bisa memberikannya tantangan besar untuk musim 2011.

Spies naik kelas ke tim pabrikan Yamaha, setelah menjalani debut yang fantastis bersama Monster Yamaha Tech 3. Spies menyabet penghargaan rookie terbaik dan didapuk menuju Fiat Yamaha menggantikan posisi Valentino Rossi yang pindah ke Ducati.

Spies sukses naik podium pada GP Silverstone dan Indianapolis. Mantan juara dunia Superbike 2009 ini juga tampil impresif pada uji coba dengan Yamaha di Valencia. bulan lalu.

“Dia balapan dengan baik di musim lalu. Ben mampu naik podium dengan menggunaka motor satelit. Ini bukanlah perkara mudah,” ujar Lorenzo mengenai rekan barunya tersebut.

"Untuk musim depan, dia akan bertarung demi mendapatkan kemenangan. Tapi, saya rasa belum untuk menjadikannya sebagai unggulan juara, itu terlalu cepat. Saya mengharapkan Ben bisa menjadi pesaing yang hebat,” lanjut Lorenzo.

Pembalap asal Spanyol ini mendominasi MotoGP musim lalu dengan mencatat sembilan kemenangan dan 16 podium. Lorenzo mengumpulkan 383 poin dan berhak atas gelar juara dunia.

Lorenzo Rilis Sekolah MotoGP

MALAGA – Berminat menjadi pembalap MotoGP suatu saat nanti? Bagi anda yang berusia kurang dari 15 tahun, bisa mengikuti latihan mengendarai MotoGP di Malaga, Spanyol. Gagasan membangun sebuah wadah pelatihan ini pertama kali dicetuskan oleh juara dunia 2010, Jorge Lorenzo.


Rider asal Spanyol itu dikabarkan segera merealisasikan idenya ini. Bahkan usulan brillian untuk mencetak pembalap masa depan Spanyol, didukung penuh oleh Dewan Kota Malaga dan Dinas Pariwista serta Olahraga Malaga, Elias Bendodo.

Ayah Lorenzo, Chicho Lorenzo dan Presiden Federasi Automotif Spanyol, Luiz Guzman pun telah mengumumkan akan membuka kelas pertama dengan jumlah siswa 50 orang. Menurut laporan yang disitat The Leader Senin (6/12/2010), sekolah balap ini terletak di sebidang tanah seluas 21 ribu hektar di kawasan Trevenez, dengan panjang trek yang mencapai 540 meter plus lahan parkir yang bisa memuat 67 mobil.

Dalam sebuah kesempatan. Chicho menyampaikan, upaya ini merupakan bentuk komitmen sang anak, Lorenzo untuk mengembangkan olahraga otomotif di Spanyol.

”Proyek ini bukan hanya sekadar sebuah tempat pendidikan. Lebih dari itu, sekolah ini merupakan sarana terdepan untuk memajukan olahraga motorsport di Spanyol.”

Tertarik? Silahkan datang langsung ke Malaga.