Saturday, December 18, 2010

'Terlalu Banyak Politik, Suzuki Kehilangan Spies'

Ben Spies dibesarkan oleh Suzuki. Namun kini pembalap berjuluk The Elbowz itu memperkuat tim lain. Spies mengatakan, terlalu banyak politik di tubuh Suzuki sehingga dia memutuskan pergi.

Spies mengawali karir balapannya di kejuaraan AMA Superstock di tahun 2002 dengan memperkuat tim Suzuki. Hingga tahun 2008, Spies berkiprah di berbagai ajang di AMA bersama Suzuki. Bahkan di tahun 2008 ia sempat menjajal MotoGP dengan mengendarai tim Suzuki GSV-R.

Hal ini mengindikasikan bahwa Spies merupakan kandidat kuat menjadi rider Suzuki di MotoGP. Meski begitu kenyataannya Spies hijrah ke Yamaha dan tampil di WSBK pada tahun 2009. Suzuki sendiri menggunakan jasa Loris Capirossi dan Chris Vermeulen di musim 2009.

Bersama Yamaha Spies menjadi juara WSBK 2009. Kemudian di tahun 2010 Spies menjalani musim penuh pertamanya di MotoGP bersama tim Tech 3 Yamaha. Pembalap asal Amerika Serikat itu mengakhiri musim di posisi keenam. Untuk musim 2011, Spies memperkuat tim pabrikan Yamaha di balapan motor kelas premier ini.

Seperti dikutip dari Racers-Republic, Spies menceritakan mengapa dia sampai "lepas" dari Suzuki. "Dengan Suzuki, banyak hal yang sangat berbeda terjadi. Saya ingin tetap bersama mereka. Mereka memiliki saya, dan saya memenangi tiga gealr AMA bersama Suzuki dan saya menjadi salah satu kandidat untuk MotoGP," kata Spies.

Masalah manajer pengganti Paul Denning menjadi hal yang membuat Spies akhirnya berpisah dengan Suzuki. "Terlalu banyak politik di Suzuki. Seharusnya saat ini Kevin Schwantz memimpin tim Suzuki MotoGP dan saya seharusnya membalap untuk mereka. Namun hal itu tidak terjadi," lugas Spies

"Saya pikir banyak keputusan buruk yang dibuat Suzuki, bukan hanya dari sudut pandang pembalap namun juga tim. Saya pikir tim Suzuki memiliki banyak potensi."

"Mereka memiliki mekanik yang luar bisa. Alvaro Bautista juga pembalap yang bagus. Namun dalam beberapa tahun terakhir, mereka tak mendapatkan hasil positif dan hal itu mengkhawatirkan. Saya menilai bahwa kondisi ini terjadi tak hanya terkait dengan balapan saja."

No comments:

Post a Comment