Wednesday, December 8, 2010

Di Balik Sukses Lorenzo Jadi Juara Dunia

Jakarta - Selain cedera yang dialami Valentino Rossi, sukses Jorge Lorenzo jadi juara dunia tak lepas dari strategi baru yang dia gunakan di musim 2010. Di tahun ini dia diminta lebih kalem di atas tunggangan.

Lorenzo tampil dominan di musim balap 2010. Selain memecahkan rekor poin terbanyak, pembalap Spanyol itu berhasil memenangi sembilan dari 18 seri yang gelar sepanjang tahun.

Kehebatan jagoan Fiat Yamaha itu masih ditambah dengan konsistensi yang luar biasa. Lorenzo tercatat cuma dua kali gagal naik podium, yakni dalam balapan di Aragon dan Jepang.

Kondisi tersebut jauh berbeda dengan musim sebelumnya, di mana dia harus puas dengan posisi kedua di belakang Rossi. Saat itu Lorenzo mengalami empat kecelakaan yang membuatnya gagal finis.

Disebut oleh tim manajer, Wilco Zeelenberg, keberhasilan Lorenzo jadi juara tak bisa dilepaskan dari strategi baru yang mulai diterapkan di awal musim 2010. Pembalap 23 tahun itu diminta untuk lebih tenang dan tidak mudah terpancing emosi saat membalap.

"Kami mencoba memperbaiki kesalahan-kesalahan. Kami mengimformasikan padanya apa yang bisa terjadi dan apa yang kami pikirkan soal hal tersebut dan prioritas kami adalah finis di podium," beber Zeelenberg di MCN.

Meminta Lorenzo menjadi lebih kalem di atas motor bukan perkara mudah. Saat mulai terjun di MotoGP hingga musim keduanya, mantan juara dunia 250 cc itu masih sering 'nekat' dan dianggap terlalu berani.

"Itu adalah sesuatu yang besar untuk bilang 'jika kamu tak bisa menang maka setidaknya naik podium'. Dia seorang juara dan dia pikir dia harus memenangi 18 balapan untuk menjadi juara dunia. Itu adalah mentalitas yang dia miliki."

"Jika Anda berada di podium setiap akhir pekan, Anda akan menjadi juara dunia, dan itu selalu jadi misi kami meski kami tak mau mengakuinya. Jika Anda menang empat balapan di 2009 dan Valentino menang enam kali, Anda harus mengalahkan dia di kejuaraan dunia. Itu menjadi perubahan yang besar karena dia paham kalau dia tak perlu mengalahkan pembalap yang lain di setiap akhir pekan," tuntas Zeelenberg.

No comments:

Post a Comment